Jordan POV : You're not the only one who doesn't like it. But, me too.
***
Bel istirahat makan siang berbunyi. Kedua geng ini berkumpul di satu meja lagi, kecuali Jordan.Mike terus menerus mengajak Keyla mengobrol dan membuatnya tertawa. Namun Keyla, tidak terlihat fokus menanggapi Mike. Sesekali ia melirik Adelin yang fokus dengan makanannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Tiba tiba datanglah Jordan dan Melisa, sepasang kekasih ini menuju meja itu. Mereka berdua duduk disana. Namun kursi untuk 1 meja hanya untuk 8 orang, Jordan mengambil 1 bangku dan duduk di posisi seperti kepala keluarga.
"Emm gimana susunannya? Sudah akan selesai?" tanya Jordan pada Keyla.
Keyla hanya mengangguk angguk sambil menyuapkan sendok nasinya dengan lemas ke dalam mulutnya.
Tiba tiba, ia ingin menuangkan saos sambel ke dalam makanannya. Letak botol sambel itu diujung, samping Adelin.
"Adelin, tolong ambillin botol sambel disamping lo dong" pinta Keyla sedikit gugup.
Adelin mengambil lalu memberikannya pada Keyla tanpa mengucapkan apa pun. Namun, ia memberikan tatapan yang tak pernah Keyla lihat.
"Mike, gue mau ngomong sama lo pulsek nanti" pesan Adelin lalu dibalas anggukan Mike.
***
"Gue belum bisa lupain lo, gue mau balikan sama lo!" ucap Adelin."Sorry Del, lu tau kan gue pacaran dengan Keyla" balas Mike.
"Putusin dia dan kembali pada gue" balas Adelin.
Mike menyerngitkan alisnya, ada amarah dalam hatinya yang akan melunjak. Mereka pun beradu mulut disebuah tempat yang sepi setelah pulang sekolah.
Tanpa disadari lagi, Keyla mengikuti Mike dan mendengar semua percakapan mereka. Keyla menjadi takut, sedih, dan penuh perasaan bersalah.
Akhirnya dia pergi dalam diam. Kembali ke rumah dan beristirahat. Dia merasa tidak bersemangat dalam melakukan apa pun.
Bayang bayang Mike yang menyatakan perasaannya, dan Mike dengan raut wajah menyeramkan memarahi Adelin. Tatapan tajam Adelin, sikap dinginnya yang tak biasa. Membuat Keyla tidak dapat berhenti memikirkan mereka.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Keyla. Pesan itu datang dari kekasihnya. Mike mengajak Keyla untuk jalan jalan ke pantai, namun tawaran itu ditolak secara halus oleh Keyla.
"Sabar Key, tenang" gumam Keyla pada dirinya sendiri.
Hari demi hari berlalu, ia menjalani kehidupannya dengan biasa. Tapi, semangatnya berkurang dari biasanya. Ia juga menjadi jarang keluar rumah bersama Mike. Hingga Mike menjadi kesal juga dan terjadilah pertengkaran kecil.
Rabu, pukul 7 malam. Keyla dan Jordan bertemu di sebuah lapangan. Sebuah kamera telah siap di depan mereka untuk merekam.
Keyla dan Jordan berdiri dibawah sinar bulan dan bintang. Saling memandang dari jarak 1 meter. Angin berhembus membuat rambut mereka ikut melayang.
"Udah siap?" tanya Keyla.
"Ya" jawab Jordan dengan singkat namun yakin.
3 2 1
Kamera pun mulai berjalan merekam semua pergerakan dan perbincangan mereka. Nada nada lagu romanpicisan mulai terputar dengan volume suara yang kecil.
Jordan membacakan puisinya kepada Keyla (part 6). Salah satu lampu dilapangan menyoroti setengah badan Jordan. Angin berhembus semakin kencang. Namun mereka tetap gigih berdiri di tempat masing masing.
"Kupikir kau adalah bintangku di malam hari. Ternyata bukan. Kau adalah bintang wanita lain. Kita menghabiskan banyak waktu bersama, namun itu tidak memiliki arti penting bagimu. Aku menyukai setiap malam yang Tuhan berikan padaku. Namun kau dengan mudahnya menghancurkan mimpiku" ucap Keyla dengan serius.
Mereka terdiam untuk beberapa saat. Saling memandang dengan serius dan penuh perasaan menghayati peran.
"HAHAHAHA" lalu mereka berdua tertawa bersama.
"Jago banget lo boong nya" sindir Keyla dengan sangat bahagia.
"Lo juga tuh. Malah lebih jago dari gue" balas Jordan dengan tersenyum.
"Eh btw, dari sekian banyak kegiatan kita selama ini. Yang paling berkesan buat lo yang mana?"
"Waktu di taman bunga. Gue jadi tau bunga favorit lo, gue juga belajar banyak di taman itu. Dan, kalau gue mau ngelamar lo tinggal beli aja kebun dandelion. Soalnya gak bisa dibawa satu satu, keburu hancur!" jawab Jordan lalu tertawa.
"Ih apa sih! Horkay mah bebas. Tapi jangan bebasnya sampe ngelamar sembarangan dong" balas Keyla sambil memukul lengan Jordan.
"Bercanda aja ganteng, serius amat" cibir Jordan.
"Gue cewek" komen Keyla yang raut wajahnya langsung berubah menjadi datar.
"HAHAHA! Btw lo sendiri suka yang mana?" tanya balik Jordan.
"Yang pas dimuseum. Soalnya gak sia sia kita kesana, gue juga banyak belajar dari sana. Trus pulang pulangnya di traktir makan malam mewah lagi. Puas banget gue, HAHAHA!" jawab Keyla dengan semangat.
"Lo ya! Belajar mulu kagak bosen apa? Eh tapi belajar juga sebenarnya bagus sih. Tapi, daripada belajar sejarah lebih baik belajar mencintai gue aja deh. Ihiyyy~" balas Jordan dengan pedenya.
"Buru buru belajar mencintai lo. Belajar untuk UAS aja gue belum bang!" balas Keyla.
"Ya elah! Trus projek kita yang tentang malam itu bagaimana?" tanya Jordan.
"Hmm menurut lo, apa definisi malam lo?" balas Keyla bertanya.
"Malam.. Kalau gue lagi sendiri, gue ngerasa malam itu seperti waktu untuk gue ngeluarin semua isi hati gue kepada angin. Membayangkan yang gue inginkan terjadi untuk esok harinya, berharap besok menjadi hari yang lebih baik, dan berharap di malam berikutnya gue gak jadi sadboy" jawab Jordan lalu tersenyum.
"HAHAHA! Kasian banget lo" sindir Keyla.
"Eitss.. Tapi kalau gue lagi sama dengan orang yang gue sayang, gue gak berharap banyak. Gue cuma mau gue dan dia terus bersama menghabiskan sepanjang waktu. Karena dengan ada dia disamping gue, itu sudah cukup menjadi kebahagiaan gue" sambung Jordan.
"Awww aku tersentuh.. Jadi ingin di lamar kamu deh" balas Keyla sambil tersenyum senyum menahan tawa.
"Katanya tadi gak mau" cibir Jordan.
"BERCANDA!" ngegas Keyla sambil mempelototi Jordan.
"Iya iya! Serem banget" balas Jordan lalu menghamburkan rambut Keyla.
"Tapi Key, kalau gue beneran suka lo gimana?" tanya Jordan.
"Sorry, gue bakal nolak" balas Keyla lalu tersenyum masam.
"Kalau begitu, gue juga ucap sorry Key. Karena kalau gue udah suka sama seseorang bahkan sampai cinta mati dan jodoh, gue bakal perjuangin sampai titik darah penghabisan" balas Jordan lalu tersenyum lebar.
"Key" panggil Jordan lagi lalu dia membacakan pantunnya (part 6).
Mereka berdiam diri sejenak lalu saling memberi hormat. Kemudian mereka saling mendekati. Jordan merangkul pinggang Keyla, Keyla memegang bahu Jordan. Tangan lainnya saling berpegangan dan berdansalah mereka di lapangan itu. Dibawah sinar bulan di langit malam.
Mereka berdansa ketika nada lagu itu terulang untuk kedua kalinya. Mereka berdansa sampai lagu itu habis lalu saling memberi hormat ala dansa bangsawan. Mereka saling tersenyum lalu bersama menghormat ke arah kamera.
PROK PROK
"Pertunjukkan yang bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Rainy Season
Romance"Lelucon macam apa ini?" Bertemu kembali sang mantan, bahkan sekelas dengannya?! Keyla Aurora Sanjaya dan Jordan Evano Wijaya, dipertemukan kembali oleh semesta setelah berpisah selama 3 tahun. Awalnya mereka bisa menjalani kehidupan dengan normal...