"Jen, dengerin aku dulu!"
Karina menahan tangan Jeno yang ingin pergi begitu saja.
"Jeno!"
Karina sedikit membentak nya agar Jeno bisa mendengarkannya.
Jeno memutar tubuh, membalas gadis itu.
"Jelasin. Kenapa kamu bisa ciuman sama cewe lain. Jelasin, Jeno."
Jeno menghela nafas.
"Udah jelas kan? Itu cuman karena terpaksa doang. Gak usah lebay deh. Gue masih banyak urusan. Ada kelas siang."
"Jeno!"
Bentak Karina lagi.
"Aku tau kamu udah lama main sama cewe lain. Tapi, inget aku. Aku ini siapa kamu sih?"
"Pacar gue."
Jawab Jeno malas.
"Ya udah. Berhenti buat main cewe nya."
"Berisik!"
Karina mengatupkan bibirnya.
"Lo bacot, tau?! Terserah gue mau ngapain! Jangan buat gue benci lo ya! Hari ini gue sibuk. Gak usah kirim pesan. Gue gak suka dapet pesan dari lo. Paham?!"
"Jeno, kamu-"
"Paham gak?!"
"I-iya. Paham."
Sarkas Karina terpaksa.
"Nyusahin aja!"
Jeno mendengus dan meninggalkan Karina di lorong sepi itu.
Karina mengusap wajahnya pelan.
Ia melihat tangannya yang sedikit bergetar.
Jujur saja, ia memang tak bisa bertengkar.
Setiap kali selesai bertengkar, jemarinya akan bergetar dan membuat fokusnya berkurang.
"Bodoh kamu Karina..."
Ucapnya sambil memukul kepalanya berkali kali.
🔔🔔🔔🔔
Winter melihat keberadaan Jaemin dari jauh yang tengah bercengkrama dengan gadis bernama, Dea.
Ia tak mungkin hanya diam saat melihat kejadian seperti ini terus terulang.
Winter langsung menghampiri keduanya.
"Jaemin."
Panggilnya begitu sudah di depan keduanya.
Jaemin serta gadis bernama Dea itu menatap Winter.
"Temenin aku ke mall yuk. Kita udah lama enggak-"
"Gue gak bisa. Gue mau temenin Dea ke rumah sakit. Mama nya Dea sakit."
Winter melihat wajah Dea yang tersenyum kemenangan.
"Jaemin, kita bisa ngomong berdua kan?"
"Hmm.. Dea, aku mau ngomong sama Winter sebentar."
"Ok. Aku masuk kelas ya. Nanti nyusul aja."
Dea beranjak pergi dan sengaja menyenggol bahu Winter keras.
"Jaem, Dea itu siapa sih?! Dia selingkuhan baru kamu atau gimana sih?!"
"Dea itu cuman temen."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [ÆSPA X NCTDREAM]
Teen Fiction"Ayo kita putus." "Sekali gue bilang enggak, ya enggak! Lo paham gak sih?!" *** "Kenapa lo gak mati aja sih?! Lo bisa apa!" "Aku minta maaf." *** Berawal dari rasa cinta yang lama lama membusuk dan berubah menjadi kebencian. Bisakah hubungan itu kem...