"Jeno, kamu jahat!"
"Apaan sih lo! Lebay banget!"
"Kamu buat aku jadi bahan taruhan? Kamu pikir itu bisa buat aku tenang?!"
"Lo udah sering gue jadiin taruhan, Karina! Gak usah terlalu dipikirin! Biasanya juga menang."
"Itu biasanya! Kalau ternyata kamu kalah, gimana? Nasib aku gimana, Jeno?! Kamu rela aku dijadiin tempat nafsu mereka?!"
"Berisik! Lo itu memang sengaja gue jadiin taruhan, karena gue udah bosen sama lo!"
"Jen, kamu bener bener ya. Inget! Malam ini terakhir. Terakhir kalau kita jadi pasangan. Aku capek! Kamu beneran udah gila!"
"K-karina, tunggu dulu!"
"Karina, maksud aku bukan begitu."
"Dengerin aku dulu, Kar!"
"Karina!"
Blank.
Jeno terbangun dari mimpi buruknya.
Keringat memenuhi sekujur tubuhnya.
"Karina... Kamu dimana?"
Jeno berdiri dengan susah payah dari brangkar nya.
Ia melangkah keluar dari ruang rawat dengan infus yang menempel.
Di tengah malam itu, pemuda tersebut seperti orang yang kehilangan arah.
"Karina!"
"Karina, kamu dimana?"
"Karina!"
Mulutnya terus memanggil nama yang sama.
"Karina, aku minta maaf."
"Karina, kamu dimana? Aku udah cari kamu!"
"Jeno! Jeno!"
Wanita dengan kerutan khawatir berlari mengejar putranya yang berteriak di belakang taman rumah sakit.
"Jeno, kamu ngapain disini? Ayo masuk. Masuk, sayang."
"Mah, Karina dimana? Dia pasti marah. Aku harus cari Karina, mah."
Tatapan Jeno terlihat sendu ditutupi dengan tatapannya yang bingung.
"Mah..."
"Jeno, Karina udah enggak disini. Dia udah pamit buat pergi. Kamu enggak akan lagi ketemu Karina kalau bukan waktu yang menentukan."
Wanita itu mencoba untuk menenangkan putranya.
"Mama, Karina pasti marah. Aku sering buat dia jadi bahan taruhan. Aku mau cari Karina mah. Dia pasti sendirian."
Suaranya berubah menjadi isakan.
"Aku mau ketemu Karina, mah. Karina enggak mungkin pergi."
Malam itu, kehidupannya berubah.
Bukan menjadi baik, namun menjadi buruk.
Seberapa besar usaha orangtuanya yang membantu, Jeno tetap sama.
Ia terus berada di bayang bayangan mantan kekasihnya itu.
🔔🔔🔔🔔
"Jaemin, keluar dari kamar!"
"Jaemin!"
"Mau sampai kapan?! Mau sampai kamu bisa lupain Winter?"
Jaemin hanya diam di dalam kamarnya.
Ia terduduk sambil merenungkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [ÆSPA X NCTDREAM]
Novela Juvenil"Ayo kita putus." "Sekali gue bilang enggak, ya enggak! Lo paham gak sih?!" *** "Kenapa lo gak mati aja sih?! Lo bisa apa!" "Aku minta maaf." *** Berawal dari rasa cinta yang lama lama membusuk dan berubah menjadi kebencian. Bisakah hubungan itu kem...