"Ayo, kita udah sampai di rumah."
Winter keluar dari mobilnya lalu mengikuti langkah kedua orangtuanya.
"Selamat datang, Nona Kim!"
Para pelayan menyapa Winter begitu ramahnya.
Winter membalasnya dengan senyuman dan menundukkan kepalanya sedikit.
Ia lanjut melangkah masuk kedalam rumah yang cukup besar.
Orangtuanya sengaja membeli rumah baru agar Winter bisa merasakan kehidupan yang baru.
"Mama, papa, kamar aku yang mana?"
"Itu, di atas. Pintu nomor tiga ke kiri."
"Ok. Makasih."
Winter menaiki anak tangga dengan perlahan sambil memperhatikan setiap detail rumah barunya ini.
Mulutnya menghitung setiap pintu yang sudah ia lewati.
Ia masuk di kamarnya yang bernomor tiga dari kiri.
"Wow..."
Winter terpukau melihat pemandangan kamarnya yang sangat diluar dugaan.
Luas, besar juga elegan.
Winter menyukai kamar barunya.
Di dominasi dengan warna putih juga abu abu muda.
Ia melemparkan tubuhnya langsung ke atas ranjang, menikmati lembut nya seprai juga wanginya kamar.
"Winter sayang, mama sama papa mau pergi dulu ya. Kita pulang malam. Winter mau ikut?"
Tubuhnya terbangun dan berlari turun ke bawah.
"Enggak mah. Aku mau disini."
"Hati hati ya."
Tin Tin!
Winter melihat mobil orangtuanya yang kembali pergi.
Senyumannya terlihat.
Ia berjalan-jalan di rumah besar itu.
Ia harap ini bisa menjadi permulaan yang baru untuknya.
Ting Tong!
Suara bel untuk yang pertama kalinya terdengar.
Ting Tong!
Ini yang kedua kalinya.
Ting Tong!
Ke tiga kali.
Winter melihat keadaan rumah nya yang sepi.
Mungkin saja para pelayan berada di belakang sehingga tak begitu mendengar.
Winter berjalan menuju pintu dengan berlari kecil.
Tangannya menarik gagang besar pintu tersebut.
Ceklek.
Pintu terbuka, dan pemandangan yang Winter lihat adalah sepasang sepatu kantor.
Kepalanya perlahan mengarah keatas untuk melihat wajah seseorang yang datang.
Jantungnya kini berdetak cepat tak karuan.
Tangannya bergetar begitu juga dengan tubuhnya yang langsung berkeringat.
"Winter, kamu pulang?"
🔔🔔🔔🔔
"So, this is our new house!"
Giselle juga Mirabelle, putri kecil yang masih berumur tiga tahun itu memasuki rumah baru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [ÆSPA X NCTDREAM]
Novela Juvenil"Ayo kita putus." "Sekali gue bilang enggak, ya enggak! Lo paham gak sih?!" *** "Kenapa lo gak mati aja sih?! Lo bisa apa!" "Aku minta maaf." *** Berawal dari rasa cinta yang lama lama membusuk dan berubah menjadi kebencian. Bisakah hubungan itu kem...