Winter tersenyum tipis melihat apartemen Jaemin yang sudah bersih ia buat.
Ia bahkan menyiapkan makan siang untuk pria itu.
Ia hanya berharap setiap sedikit perbuatannya bisa membuat Jaemin berubah.
Drrtt...
Winter berlari kecil untuk mengangkat telepon dari ponsel kesayangannya.
"Hai, Win! Nanti mau temenin aku ke mall? Kita sekalian jalan jalan."
"Jake? Boleh sih. Tapi ak-"
"Siapa itu?"
Winter spontan menoleh kebelakang.
Ia melihat Jaemin yang sampai dan segera menutup telepon.
"Aku tutup ya. Ketemu lain kali."
Winter memutuskan telepon.
Ia langsung menghapus riwayat telepon.
"Siapa?"
"Temen fakultas. Tadi ajak jalan jalan."
Jaemin tentu saja tak mempercayainya.
Ia merampas ponsel Winter.
"Buka."
Perintahnya dan dilakukan Winter.
Jaemin melihat riwayat telepon dan tak menemukan apapun selain telepon darinya.
Di dalam app chat pun tak ada siapapun kecuali nomor dirinya serta orangtua gadis itu.
"Aku siapin piring dulu. Kamu mau makan siang kan?"
Winter melengos menyelamatkan diri.
Ia lupa dengan ponselnya.
Drrrt...
Jaemin melihat kembali ponsel Winter.
Jake-ii🌹
"Halo?"
"Winter? Kamu kenapa putusin teleponnya? Kamu mau temenin aku? Atau hari lain aja?"
"Gue pacarnya. Lo jangan coba coba deketin Winter."
"Jaemin? Ohh, lo kan cowo brengsek. Jangan nyesel kalau Winter berhasil gue dapetin. Lo brengsek, Jaem!"
"Jaemin..."
Senyum Winter luntur begitu melihat wajah Jaemin yang seperti ingin membunuhnya.
"Lo pacaran sama Jake? Lo berani main dibelakang gue, Kim Winter!"
Winter tak berani mendekatinya.
Winter menggeleng.
"Jake.. itu bukan pacar aku. Itu bukan, Jaem. Dengerin aku dulu."
Brak!
"Lo murahan, Winter! Lo munafik!"
Jaemin mencekik leher Winter sampai wajahnya memucat.
"Jaem, denger.. aku.."
Suara Winter tak terdengar jelas membuat Jaemin semakin lebih kasar.
"Lo mau gue sebarin foto nya?! Jangan gak tau diri lo, jalang!"
"Lepasss..."
Pinta Winter yang mulai kekurangan oksigen.
Perlahan namun pasti, matanya tertutup sempurna dengan oksigen yang tak lagi ia hirup.
Semua hitam.
Jaemin yang melihat itu terkejut dan melepaskan tangannya.
Tubuh Winter terjatuh lemas ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [ÆSPA X NCTDREAM]
Ficção Adolescente"Ayo kita putus." "Sekali gue bilang enggak, ya enggak! Lo paham gak sih?!" *** "Kenapa lo gak mati aja sih?! Lo bisa apa!" "Aku minta maaf." *** Berawal dari rasa cinta yang lama lama membusuk dan berubah menjadi kebencian. Bisakah hubungan itu kem...