Jaemin memasuki ruang rawat itu dengan langkah yang gontai.
Pemuda itu tak terlihat sehat.
Wajahnya dipenuhi rasa takut dan bersalah.
Ia menekuk lututnya dan mengelus jemari cantik yang tak bergerak.
"Maaf. Aku minta maaf..."
Jaemin menangis untuk pertama kalinya di depan seseorang yang sudah ia sakiti berkali kali.
Seseorang yang mencintainya dengan tulus namun ia membalasnya dengan kebencian.
"Kamu mau bangun kan?"
Lirihnya sambil menatap wajah yang terus diam.
Jaemin berpikir bahwa ia bisa berbohong, namun tidak.
Ia sama sekali tidak bisa melakukan hal itu.
Ia justru dihantui rasa bersalah dan takut.
"Aku udah enggak sama Dea lagi. Aku juga enggak bawa dia ke apartemen. Setiap hari aku kesini. Jagain kamu, bahkan aku juga tidur disini."
Sebanyak apapun ia berbicara, mata yang terpejam itu tak mungkin terbuka jika tidak ada keajaiban.
"Ayo bangun. Kamu udah seminggu begini terus. Aku janji enggak akan kasar. Aku janji. Kamu mau bangun kan?"
Dari kaca bulat, sepasang suami-istri melihat kejadian yang amat menguras air mata.
"Bagaimana tuan, nyonya?"
Sang suami mengangguk.
"Kami akan pindahkan Winter. Tolong kerjasama nya ya, dok. Ini juga demi Jaemin."
"Baik Tuan. Dua hari lagi, pasien akan kami pindahkan sesuai dengan permintaan. Saya permisi tuan, nyonya."
Sepasang suami-istri itu menatap satu sama lain.
"Ini buat Winter. Jangan khawatir. Winter pasti bisa tanpa Jaemin. Begitu juga sebaliknya. Kita bisa rahasiakan ini."
🔔🔔🔔🔔
Karina melihat tubuh Jeno yang terbaring dengan luka berat di sekujur tubuh itu.
Jeno hampir saja mati jika ia tak dibawa ke rumah sakit tepat waktu.
Kepala pemuda itu dibalut dengan perban putih akibat benturan keras walaupun saat kecelakaan ia masih mengenakan helm.
Pemuda itu juga terlihat amat menyedihkan.
Terlebih lagi, tunangannya, Zefa.
Gadis cantik itu meninggalkan Jeno karena ia tak mau dengan laki laki cacat.
Jeno sebenarnya tak cacat, hanya saja yang dimaksud gadis itu, ia tak lagi menyukai Jeno karena kecelakaan.
Namun Karina tidak.
Ia menyukai dan mencintai Jeno dengan segala keadaan nya.
Sekalipun Jeno kecelakaan seperti ini, Karina tetap mencintai nya.
Hanya saja, keduanya sudah putus.
Karina juga sangat sadar akan itu.
Mereka sudah tak lagi dalam hubungan.
"Karina..."
Suara berat terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [ÆSPA X NCTDREAM]
Teen Fiction"Ayo kita putus." "Sekali gue bilang enggak, ya enggak! Lo paham gak sih?!" *** "Kenapa lo gak mati aja sih?! Lo bisa apa!" "Aku minta maaf." *** Berawal dari rasa cinta yang lama lama membusuk dan berubah menjadi kebencian. Bisakah hubungan itu kem...