Saat berada di ujung tangga atas tiba tiba ada bayangan hitam di belakangnya di barengi dengan suara petir yang keras.
Duarrrrr....
Asha yang terkejut pun dengan cepat menuruni tangga tak memperdulikan lantai yang licin. Hingga akhir nya.
"Aaaaaaa"teriak Asha
Tubuh bara membeku raut wajah nya tak terbaca,kakinya tiba tiba lemas.Di undakan tangga tubuh Asha terguling kebawah tanpa bisa di cegah oleh bara.
Bara tercengang melihatnya,melihat Asha yang sudah berada di tangga ujung paling bawah dengan kepala terluka bahkan darahnya tak berhenti keluar hingga menetes ke seragam nya.
Seragam yang tadinya putih bersih kini sudah berubah menjadi berwarna merah.
Tas bara pun ikut terkena darah Asha,karena tadi Asha terus memegang tasnya di tangannya. Tas Asha tak apa karena di bawa oleh bara.Bara bergegas turun dari tangga menghampiri Asha yang sudah tergeletak tak berdaya dengan kesadaran yang semakin menipis.
Bara mengangkat kepala Asha dan menaruhnya di atas pahanya. Bara sangat panik melihat keadaan Asha.
"Sha bangun sha"ucap bara lembut tak seperti biasanya.
"Lo harus kuat,jangan tutup mata Lo,Lo denger kan suara gue sha"ucap bara dengan suara sedikit bergetar karena panik.
"gue - benci-lo" ucap Asha pelan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"iya gue tau gue salah tapi sekarang Lo harus tetep buka mata"ucap bara. Tangan nya merogoh saku dan mengeluarkan hp nya kemudian menghubungi ambulance.
Sambil menunggu tersambung bara terus berbicara pada Asha agar tak kehilangan kesadaran nya. Setelah menghubungi ambulance bara menggendong Asha ala bridal style menuju gerbang depan,dan untung nya hujan sudah berhenti.
Saat bara sampai depan gerbang sekolah yang sepi,hanya ada pak satpam yg menjaga di pos. Satpam tersebut menghampiri nya dan berniat untuk bertanya.
"Itu kenapa den bara?"tanya satpam tersebut.
"Jangan kasih tau kesiapa siapa dulu,tutup mulut Lo,kalo ada sesuatu Lo yg gue cari!"ucap bara
Setelahnya bara ikut masuk ke dalam mobil ambulance saat Asha sudah masuk dan berbaring di bantu oleh perawat tadi.
Mobil ambulance tersebut melaju menuju rumah sakit. Bara menggenggam tangan Asha terus menjaga kesadaran Asha
"Sha tetep buka mata Lo"ucap bara
Bara melihat air mata jatuh di pipi Asha bercampur dengan darah.
"Gu-e gak ku-a-t"ucap asha tersendat
"Gak Lo harus tetep sadar,bentar lagi pasti sampe rumah sakit"ucap bara panik saat Asha mulai menutup matanya.
"Lo harus tetep sadar,buka mata Lo!"ucap bara merubah nada bicaranya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abarasha [End]
Teen FictionHollaaa! 👋🏻 sebelum baca ceritanya alangkah lebih baiknya follow dulu akun penulisnya ya readers...👍🏼 ___________________________________________________ "Oke gue maafin tapi dengan satu syarat,Lo harus jadi babu gue sampai gue lulus!"ucap bara ...