Aning terbangun, seseorang mengguncang tubuhnya. Ternyata yang mengguncang adalah sang pria. Aning terkejut, dan langsung berdiri.
"Tenang tidak perlu takut." ucap Pria berusaha menenangkan. Sang pria memberikan 1 tangannya hendak berjabat tangan. Namun Aning tidak membalas jabatan tangan tersebut.
"Oh, maaf." sang pria menurunkan tangannya.
"Siapa kamu?!" tanya Aning.
"Seharusnya saya yang bertanya, siapa kamu?"
"Saya Aning."
"Saya Hitam, ini warna baru yang sebentar lagi akan kembali ada." jawab Hitam. Aning bergumam dalam hati 'Kembali? Apakah warna ini pernah ada?'
"Jangan biarkan pertanyaanmu mendiam di pikiranmu, ucapkan saja."
"Bagaimana kamu tau?" tanya Aning dengan mengangkat 1 alisnya menunjukkan bahwa ia curiga.
"Wahai gadis cantik, aku hidup lebih lama darimu." Aning hanya diam menundukkan kepalanya.
"Dimana wanita yang bersamamu tadi?" tanya Aning.
"Dia sudah tertidur." balas Hitam, Aning hanya diam.
"Kamu pergi kesini sendirian?"
"Awalnya aku tidak sendirian, aku bersama 2 temanku."
Hitam tercengang, dia langsung duduk keluar lari dari kamar itu dan pergi ke suatu tempat. Aning yang tidak paham dengan apa yang dilakukan Hitam hanya diam saja. Hitam berlari dengan ngos-ngosan. Dia kembali ke kamar itu, kemudian melihat ke sekeliling kamar. Mata Hitam berhenti saat melihat ada cermin yang yang mengeluarkan cahaya terang.
"Sial." Hitam berteriak histeris. Aning yang tidak paham maksudnya kembali melakukan aktivitasnya tanpa menghiraukan Hitam.
"Ikut aku!" pintah Hitam memegang tangan Aning. Aning menghempas genggaman Hitam kasar.
"Mau ngapain?!" tanya Aning dengan tatapan mata tajam.
"Ah, berisik sekali." Tanpa izin dari Aning, Hitam menggendong paksa Aning dan pergi meninggalkan kerajaan itu. Aning pun hanya pasrah dalam dekapan Hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Busur Berwarna (SELESAI)
Short StoryDunia ini bukan seperti dunia sekarang, yang dengan mudah kita bisa membuat warna dan memilih warna apa yang ingin kita gunakan. Tidak! Tidak seperti itu. Tetapi dunia ini juga bukan dunia hitam putih seperti tampilan televisi jadul. Bukan seperti w...