busur berwarna 4

10 5 0
                                    

 Aning tercengang, dia merasa tidak pergi terlalu jauh tetapi dia menemukan sesuatu yang tidak familiar. Atau mungkin, ini adalah tempat tanpa wujud? Ah sudahlah. Jiwa penasaran Aning sangat besar, dia memberanikan diri untuk memasuki kerajaan megah itu. Di dalamnya terdapat banyak sekali lukisan-lukisan abstrak. Lantainya dilapisi sebuah karpet panjang berwarna merah. Melihat karpet berwarna merah, Aning menangis mengingat Redo. Dia menghapus air matanya cepat-cepat karena mendengar langkah kaki.

Langkah kaki itu berasal dari tangga. Aning cepat-cepat bersembunyi dibelakang vas bunga dan kedua matanya tetap menyaksikan siapa dibalik langkah kaki itu. Muncullah 2 pasangan dibalut pakaian yang sangat mewah. Mereka menggunakan baju dengan warna yang sangat kontras.

"Apa yang kau kehendaki untuk makan malam nanti?" tanya sang wanita.

"Bagaimana dengan burung dara?"

"Ah, kupikir itu adalah ide yang bagus."

Sang pasangan itu kembali melanjutkan obrolan mereka dan berjalan ke arah vas bunga. Ketika sudah berada di depan vas bunga mereka membelokkan diri ke arah timur. Untungnya mereka tidak melihat Aning. Aning menghela napas lega. Dia kembali menatap kedua pasangan, namun bedanya ada sepasang mata yang yang menatap dia kembali.

Itu adalah sepasang mata milik pria. Dia menatap Aning dengan tatapan yang sulit diartikan, seperti meminta tolong namun setelah itu matanya seolah menunjuk pada suatu ruangan. Aning ketakutan, namun akhirnya dia segera pergi ke ruangan yang ditunjuk oleh sang pria tadi menggunakan matanya.

Dia memasuki ruangan itu, sebuah kamar dengan kasur yang ukurannya lumayan besar. Kamar itu sangat mewah, tempat tidurnya diberi kelambu berwarna hitam. Aning duduk di ujung kasur kemudian dia hanyut dalam halusinasinya. Pada akhirnya, dia tertidur pada akhirnya.

Busur Berwarna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang