.
.
"Mama, Jeje lapal!" Balita tiga tahun itu memekik cukup keras di iringi langkah kaki mencari-cari ibunya ke penjuru rumah.
Kenapa tidak ada sahutan?.
"Mama, mama!" Tidak ada sahutan, Jeongwoo mengelus perutnya yang lapar.
Selepas bermain dengan Kubangan air hujan kemarin malam. Baju dan celana pendek nya dipenuhi lumpur, bahkan wajahnya ikut belepotan terkena lumpur.Tidak kehabisan akal si kecil berlari dari arah dapur menuju ruang tamu.
Telapak kaki kecil nya membekas di lantai karena lumpur, tentu saja.
Jika tidak karena ayahnya yang lengah pengawasan mungkin Jeongwoo tidak akan sekotor ini."Pa? Papa! Mama aca mana?" Jaehyuk yang sedang bermain game online sembari rebahan itu menoleh sebentar lalu memfokuskan kembali ke layar ponsel sebelum ia menyadari.
"Anak siapa ini kok dekil banget."
Eh
"Jeongwoo?" Jaehyuk melotot, Tanpa sadar mengagetkan si kecil Jeongwoo. Melihat ayahnya yang melotot tanpa berkedip Jeongwoo berinisiatif bertanya lagi.
"Mama aca mana pa?" Jaehyuk mematikan ponselnya, memijit pelipisnya melihat buntalan lemak hasil duet dirinya dan sang istri yang penuh dengan lumpur.
Haduh kacau kalau Asahi tahu.
"Pergi, kan tadi udah pamit ke Jeongwoo. Jeongwoo sendiri yang bilang gak mau ikut." Jeongwoo menepuk keningnya pelan, balita ini mulai pikun rupanya.
"Jeongwoo kenapa kotor gini, mandi dulu ya." Tanpa persetujuan Jeongwoo, jaehyuk segera menggendong anaknya ini agar tidak mengotori lantai lebih parah lagi."Papa jeje lapal." Si kecil memajukan bibirnya.
"Nanti papa kasih makan, Sekarang mandi ya." Dengan pasrah Jeongwoo menganggukkan kepalanya, huh ibunya pasti pulang lama.
.
"Mama pulang." Seorang pria manis membuka pintu rumah dengan membawa berbagai kantong plastik berisi sayuran dan makanan.
"Mama acaaa." Asahi menoleh melihat bayinya yang berlari tanpa baju, perut bulat itu bergoyang beriringan dengan langkah kecil nya dan busa sabun dimana mana membuatnya menghela nafas sabar.
Ulah jaehyuk ini pasti!
"Mama cudah pulang? Napa lama-lama di lual? Jeje lindu." Bohong sekali bukan, padahal Jeongwoo tidak begitu perduli dengan ibunya tapi melihat kantong plastik berisi makanan itu membuat Jeongwoo bersemangat.
Tidak heran jika perutnya bertambah bulat setiap harinya.
"Rindunya nanti, Sekarang mana papamu? Ini kamu mandinya belum bersih udah lari-lari. Kalau kepleset gimana?" Omel asahi khawatir.
"Tuu papa ma." Asahi mengikuti arah tunjuk si anak.
Terlihat sekali papa muda itu cukup tertekan, ralat sangat tertekan. Memandikan Jeongwoo seperti memandikan kucing! Sulit sekali untuk diam!
"Maksudnya apa jeje kamu biarin Jeongwoo begini?" Jaehyuk menunduk dengan kaos putihnya yang sudah basah kuyup karena ulah buntalan lemak miliknya, ia hanya pasrah.
"Maaf sa, aku gak merhatiin Jeongwoo sebentar tadi." Sesalnya, Asahi menghela nafas panjang dan menyerahkan Jeongwoo ke jaehyuk lagi.
Nanggung kalau dia yang turun tangan.
"Lain kali kalau dititipin anak itu dijaga yang benar. Terusin nih jeje keburu kedinginan." Jaehyuk mengangguk lemah mendekat dan menatap Jeongwoo lembut, bagaimana mau marah mata bulat itu sangat sangat menggemaskan? Mana tega untuk memarahi anaknya ini.
"Iya sa lain kali gak lagi deh, je dibilas dulu yuk."
"Ayo ayooo~"
Jaehyuk kembali menggendong anaknya yang nakal ini ke kamar mandi, saat kakinya belum menginjak lantai keramik kamar mandi sura asahi yang terdengar kencang membuatnya ingat.
"Jaehyuk! Lantai nya kok kotor begini sih?!"
"Double kill" batinnya nelangsa.
.
Tbc~~~
Semua foto yang saya upload berasal dari pinterest ya best! Anggep aj Jeongwoo masih bayi wajah sama kelakuannya aj kayak bayi 17 bulan tapi dia bongsor bngt 😞
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje and the family
Fantasya short story about Jeongwoo with his parents this is boys love with cast Hajeongwoo Jaesahi 14 Maret 2022