kiss

10.2K 1.3K 299
                                    


Setelah bertukar kue. Ya tentu saja Asahi dan Jeongwoo mendatangi tetangga barunya itu untuk main.

"Luto~~~" panggil Jeongwoo di depan pintu rumah Haruto, tak lama kemudian seorang lelaki dewasa keluar sembari menguap dengan mata sipit juga rambut berantakannya.

"Cari siapa ya?" Ucapnya si pria parau

"Luto" junkyu mengerenyitkan mata

"Luto siapa dek?"

"Eh Haruto pak," Asahi menimpal, lalu si kecil memekik girang saat Haruto menghampirinya.

"Oh itu anaknya, baru selesai belajar. Masuk dulu sini gak enak diluar, sebentar ya." Junkyu berbalik dan berteriak keras
"Mashi! Ada tamu" Jeongwoo kecil menatap junkyu aneh, lalu menatap Haruto penuh pertanyaan.

"Itu Daddy aku." Jeongwoo mengerjap

"Daddi?"

"Eh itu papa aku." Oo si kecil membulatkan mulut dan tertawa lagi.

"Siap kak yang datang? Loh jeng brownis?" Asahi mengangguk sembari tersenyum

"Iya jeng cookies. Cookies yang kemarin enak banget ih, Jeongwoo aja doyan." Ingat ya bayi yoon tiga tahun itu pemakan segala apapun yang ada di depan mata asal menarik minat nya Jeongwoo pasti makan.

"Brownies coklat yang jeng brownis kasih juga enak banget, kak ajun tuh yang habisin." Junkyu masa bodoh, dua uke kalau ketemu pasti gitu! Hih mendingan tidur lagi.

"Boleh minta resepnya ga jeng? Eh belum kenalan, saya Asahi tetangga sebelah itu anak saya Jeongwoo."

"Aku mashiho, panggil mashi aja ya." Asahi mengangguk lalu terlintas di benak nya.

"Orang Jepang?" Mashi mengangguk

"Asahi juga?" Giliran Asahi yang mengangguk. Keduanya terdiam lalu tiba-tiba menghamburkan pelukan. Keduanya memekik kecil karena sama rindu dengan tanah kelahiran.

"Wah gak nyangka loh kita banyak kesamaan." Pekik keduanya bersama sama. Lalu mereka Asahi dan mashiho menghabiskan waktu dengan berbicara banyak hal meninggalkan kedua balita yang sedang asik bermain di pojok ruang.

"Luto luto, tadi jeje belajal juga." Haruto menatap balita Yoon dengan bingung.

"Belajar apa?"

"Belhitung, catu dua tiga em? Empat! Telus? Ih jeje lupa." Jeongwoo menggaruk kepalanya, ia mencoba mengingat-ingat apa yang asahi ajarkan tentang angka namun si gembul ini lemot dalam hal mengingat.

"Lima."

"Ah ya lima, telus jeje lupa lagi hehe." Jeongwoo tersenyum memamerkan giginya lalu si kecil Jeongwoo bertanya kembali.
"Luto belajal apa?" Haruto mengajar Jeongwoo, menarik tangan kecil balita yoon. Haruto membawa Jeongwoo ke kamar nya.

"Membaca, kata mommy besok aku sekolah."

"Cekulah?" Haruto mengangguk.

"Jeje boleh ikut?"

"Gak tau, mommy aja daftarin aku dulu supaya bisa sekolah." Balita yoon semakin bingung, ia mengerutkan keningnya melihat kamar Haruto yang penuh dengan pernak-pernik luar angkasa. Seperti bintang bulan dan planet-planet yang disusun sebagai pajangan.

"Jeje mau ikut," rengek si kecil manja lalu menghampiri Haruto yang sedang mengambil buku.

"Gak boleh, Jeongwoo masih kecil. Sini belajar sama aku aja." Jeongwoo semakin melengkungkan bibir, ikut duduk di kursi yang di sediakan untuk balita Jeongwoo menatap Haruto lamat-lamat.

"Sini aku bacain buku cerita aja."

Jeongwoo lalu tersenyum manis dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeongwoo lalu tersenyum manis dan

Cup

Ia mengecup pipi kanan Haruto. Sontak membuat Haruto melotot kaget, ia menoleh ke arah si pelaku. Namun Jeongwoo malah tertawa cekikikan.

"Kenapa cium aku?" Tanya Haruto dengan wajah memerah menahan malu.

"Cuka, Jeje cuka liat luto belajal. Jadi jeje kiss aja hihihi."




Tbc~~~

Sudahlah bestik sy kecewa dengan diri sy😞
Maaf jika typo
Jeongwoo masih bayi sy y. Jangan di rebut!🔪

Jeje and the familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang