makalon

4.7K 810 46
                                    

.

.

Jaehyuk terpaksa menitip kan putranya ke Mashiho hari ini. Karena jadwal pemeriksaan kehamilan Asahi bulan keempat diagendakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi keduanya. Asahi menyarankan agar Jeongwoo tidak diajak dulu, yah itung-itung menghabiskan waktu bersama jaehyuk tanpa gangguan.

"Jangan sentuh sentuh anak saya."

"Jangan dibuat nangis."

"Jeongwoo harus kamu jaga."

"Ini paling penting, jangan aneh aneh mainnya. Inget ya, Haruto awas kamu kalau Jeongwoo kenapa-kenapa." Nasehat jaehyuk membuat Asahi memutar bola matanya.

"Siap Om!" Haruto menjawab sembari menggandeng tangan Jeongwoo. Membuat Jaehyuk melotot horor.

"Heh dibilang jangan pegang anak saya!!!" Jaehyuk dengan segera memisahkan anaknya biar agak jauh dari Haruto.
"Sa? Kamu yakin Jeongwoo mau ditinggal?" Jaehyuk berujar memelas. Asahi tersenyum ke arah mashiho agak nya suaminya ini butuh injakan kaki biar sadar.
"ADUH, kok di injak sih kakiku?"

"Sttt diam!! Mashi makasih ya mau di repotin duh jadi gak enak." Mashiho mencibir,

"Haruto bukan kuman ya!" Mendapatkan tatapan mata tajam dari jaehyuk mashiho tidak takut.
"Tenang Jeongwoo aman sama kita, nikmati waktu kalian aja ya!!"

"Aaa makasih, Jeongwoo mama papa tinggal dulu ya? Jadi anak baik oke?"

"Ote maa~"

.

"Jeongwoo main sama Haruto di dalem aja ya, Tante mau masak dulu di dapur." Jeongwoo mengangguk dan tersenyum sangat-sangat manis.

"Iya nte."

"Haruto, Jeongwoo dijaga ya?"

"Siap mom."
Setelahnya mashiho pun melenggang pergi meninggalkan kedua balita di kamar Haruto.

"Kamu mau main apa? Aku gak punya banyak mainan." Si kecil yoon tampak berpikir lantas mengedarkan pandangannya ke penjuru sudut kamar.

"Luto tuu apa?" Jeongwoo menunjuk ke arah bulatan bulatan yang dijejer rapi di atas meja Haruto.
Lantas mendekat dan memegangnya.

"Ini namanya planet, kamu gak tahu?" Haruto mengambil salah satu bulatnya tadi tapi yang terkecil.

"Jeje nda tau."

"Planet ada di atas."
Jeongwoo memiringkan kepalanya.
"Temannya matahari." Haruto mencoba menjelaskan.
"Yang kamu pegang itu Jupiter planet terbesar, kalau ini Merkurius planet paling kecil."

"Planet mana? Jeje nda pelnah lihat. Di kebun binatang ada luto?" Tanya si kecil masih kebingungan.

"Kan aku bilangnya di atas, jadi gak ada dikebun binatang." Haruto tertawa kecil.
"Aku juga gak pernah lihat planet asli. Cuma lihat di mytube aja."

"Nda ada cini?"

"Gak. Adanya di atas, jauh sekali." Membuatkan mulut kecilnya, Jeongwoo beralih ke teropong yang berada tepat di bawah jendela kamar Haruto.
Memang Haruto sangat-sangat suka dengan hal yang menyangkut langit apalagi bintang dan planet.

"Bica lihat planet pake ini nda?"

"Enggak lah, itu cuma bisa lihat bulan sama bintang."

"Jeongwoo mau lihat bintang? Tapi gak ada kalau siang-siang begini." Haruto menggandeng tangan Jeongwoo untuk ke dapur.

"Mom boleh pinjam ponselnya?
Mashiho yang menata makanan di piring itu langsung menunduk.

"Buat apa to?"

"Mau lihat bintang."

"Oo tunggu di depan ya, mommy buat susu dulu."
Namun kedua anak itu tidak juga bergerak dari tempatnya.
Menunggu mashiho selesai dan baru beranjak.
Mashiho menyalakan ponsel mencari video yang biasanya Haruto tonton. Sembari membawa nampan berisi makanan ringan juga susu.
"Ini Jeongwoo kalau haus diminum ya. Itu ada macaron dimakan juga." Jeongwoo mengangguk lucu membuat mashiho gemas dan menoel pipi merah putra Asahi itu

Saat Haruto menonton video penjelasan tentang apa itu tata Surya, planet, bulan, bintang si kecil tidak bisa fokus. Matanya berbinar menatap roti-roti an yang beraneka warna.

Haruto sibuk menjelaskan hingga sadar Jeongwoo tidak peduli dengan nya.

"Jeongwoo mau itu? Jangan dimakan," si kecil mengerutkan kening.

"Nda boleh makan?"

"Boleh tapi jangan." Haruto mencegah namun Jeongwoo malah membantah.

"Tapi tuu walna walni. Tuning bilu hijau, jeje mau catu."

"Ya udah makan aja sana." Si kecil memekik kegirangan lantas mengambil macaron berwarna hijau yang begitu menggugah selera.

" Si kecil memekik kegirangan lantas mengambil macaron berwarna hijau yang begitu menggugah selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dibilangin juga ngeyel sih." Cibir Haruto sembari menyodorkan gelas berisi susu untuk Jeongwoo. Jeongwoo yang kapok lantas mendorong piring berisi macaron itu jauh-jauh.
Dan Mereka kembali menonton video animasi tentang tata surya.

Hingga sore saat jaehyuk menjemput Jeongwoo untuk pulang, si kecil ketiduran di kamar Haruto.

"Gak diapa-apain kan?"

"Ya enggak lah! Jeongwoo aja tidur terus." Mashiho berujar membela.
"Eh gimana? Bayinya laki-laki atau perempuan?"

Jaehyuk tersenyum dan menggendong Jeongwoo untuk dipindahkan ke rumahnya.

"Adiknya jeje cowok."

Mashiho memekik kegirangan lantas membukakan pintu agar jaehyuk bisa keluar.

"Wahh selamat ya, gak sabar nunggu bayinya lahir. Pasti gemes."

"Doain aja ya, semoga lancar. Mashi makasih loh udah jaga Jeongwoo."

"Ya jaehyuk lain kali dititipin lagi gapapa kok." Haruto melengkungkan bibir nya sedih, tadi Jeongwoo ketiduran waktu Haruto menjelaskan tentang tata surya. Hingga sore ia menunggu Jeongwoo bangunan namun si kecil Yoon tidur sangat pulas.

Hari ini dia tidak menghabiskan waktu berdua bermain, Haruto hanya menatap Jeongwoo yang tidur dengan bibir maju karena terhimpit pipi.

Sedih karena mashiho melarangnya untuk membangunkan Jeongwoo, junkyu saja yang baru pulang dari seminar kaget melihat bayi tetangga sebelah ngungsi dirumahnya.

Tbc~~

🙄

Jeje and the familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang