.
.
Hyunsuk dan Mashiho sedang berkunjung ke rumah keluarga Yoon untuk menjenguk teman mereka yang paling disayangi yaitu Asahi. Terlambat memang tapi tidak masalah berbekal anak-anak sebagai bingkisan perusuh mereka datang dengan tangan kosong.
Asahi hanya bisa mengelus dada sabar, hanya dua orang ini hyunsuk dan Mashiho teman pihak bawah di gang komplek ini. Semuanya rata-rata pasutri dan hanya ada tiga pasang pasusu.
Jadi harus sabar karena mereka minoritas.Oh ya sekarang jaehyuk sudah menyewa jasa untuk membantu pekerjaan rumah, sebenarnya sudah ada tukang kebun namun pekerjaannya hanya di bagian luar bukan di dalam rumah. Asahi sekarang hanya mengurus Jeongwoo dan istirahat.
"Hamil lagi?" Tanya hyunsuk tanpa basa basi, memilih duduk di sofa dan memeluk toples berisi cookies dan memakannya, Asahi yang datang dengan nampan berisi air minum itu tampak jengah dengan hyunsuk.
Anak-anak sedang di taman belakang bermain mobil mini hadiah june.
"Baru dua kali." Sewot asahi ikut duduk di samping mashiho. Menawarkan camilan namun mashiho menolaknya, Asahi mengedihkan bahu lalu menyalakan televisi
"Iya deh yang udah tiga kali."
"Maksudnya?" Mashiho tersenyum.
"Dia juga lagi bunting." Menunjuk ke arah hyunsuk, Asahi mengerutkan kening sebentar.
"Ngisi lagi?"
"Hm,kenapa gerah ya?" Hyunsuk menaruh kembali toples cookies itu rasanya pahit gak layak dimakan kok masih di toples in sih?, mau ngeracun tamu apa gimana ini. Hyunsuk tidak ingin mencela cookies yang tampak lezat namun pahit itu ia lebih memilih mengambil toples lainnya.
"Gak kasian sama Doyoung apalagi Junghwan?" Hyunsuk mencebikan bibirnya lalu menghela nafas berat.
"Kalau kasihan ya kasihan tapi mau gimana lagi, udah kebobolan masak mau di gugurin udah kayak anak haram aja. awalnya juga gak tau kalau hamil lagi karena gak ada gejala apa-apa eh pas periksa darah tinggi dapet kabar hamil udah jalan empat bulan lagi. Gila gak tuh." Mashiho mendengarnya hanya tersenyum tipis, ingin juga merasakan kehamilan namun itu tidak mungkin.
"Tokcer bener jihoon hyung."
"Gimana gak tokcer sehari aja tiga kali udah kayak minum obat." Asahi dan mashiho tertawa mendengarnya.
"Kandungan mu baik kan?""Kata dokter masih rentan, harus hati-hati gak boleh kerja berat-berat."
"Harus didengerin tuh sa, dulu waktu hamil Doyoung duh rasanya mau mati aja. Tapi kok hamil kali ini gak ngerasain pusing mual-mual, bayinya pinter ih pengertian." Hyunsuk mengelus perutnya sayang hendak berbicara lagi namun
Suara tangisan Jeongwoo terdengar dari belakang rumah. Asahi dan mashiho segera menghampiri nya melihat Jeongwoo menangis dan menunjuk Junghwan. asahi segera menggendong anaknya.
"Kenapa nangis je?" Tanya asahi lembut, Jeongwoo masih menangis tangannya melingkar di leher asahi menyembunyikan wajah di ceruk leher ibunya.
"Wawan nakal maa," adu si kecil Jeongwoo sembari menangis tersedu.
"Wan nda akal." Bela bungsu park keras.
"Mainan jeje dilebut, wawan nda mau gantian hiks,... Nii cakit wawan cubit." Asahi mengusap tangan Jeongwoo yang memerah lalu Hyunsuk yang baru saja datang setia membawa toples keripik singkong. Segera mendekat dan mengandeng tangan putra bungsunya.
"Jeje nanis ndili wawan nda alah." Mashiho menyamakan tingginya dengan dua anak lainnya.
"Jeongwoo kenapa to? Doy?"
"Nangis." Jawab Doyoung terlampau polos membuat mashiho menepuk jidatnya.
"Maksudnya Jeongwoo kenapa bisa nangis?"
"Gara gara itu mom," tunjuk Haruto ke arah mobil mini yang bisa di kendarai.
"Tadi Jeongwoo sama aku udah naik, terus gantian Doyoung sama Junghwan tapi Jeongwoo mau sama Doyoung dulu." Mungkin karena Junghwan pernah mengejek Jeongwoo tidak memiliki mobil si kecil yoon ingin balas dendam namun sayang Junghwan lebih ganas."Junghwan marah tan, terus cubit tangan Jeongwoo sampai nangis gitu." Ibuh Doyoung membuat para ibu paham. Asahi bertanya pelan.
"Jeongwoo benar gak mau gantian naik mobilnya sama Junghwan?" Si kecil menggeleng.
"Mau, tapii nanti. Jeje mau cama dobby dulu, wawan nanti tapi hiks... Hikss... Wawan nda cabar malah malah telus cubit jeje." Hyunsuk mengelus surai rambut Junghwan.
"Minta maaf wan."
"Nda au."
"Jeongwoo minta maaf ya?" Jeongwoo diam dan terisak pelan. Membuang muka kepada bayi bongsor park.
"Ya udah gak ada yang mau minta maaf? Sekarang Junghwan sama Jeongwoo kita tinggal berdua disini biar tahu kesalahannya masing-masing." Tawar hyunsuk
"Nda mau."
"Minta maaf dulu je," Jeongwoo mengangguk lalu diturunkan dari gendongan ibunya mendekat ke arah Junghwan dan memeluknya erat.
"Jeje minta maaf, jeje nakal nda mau gantian main mobil." Junghwan pun membalas pelukan Jeongwoo.
"Wawan nakal uga, nta maap."
"Nah gitu kan baik. Gak boleh rebutan ya kalau main." Junghwan dan Jeongwoo mengangguk lalu Doyoung dan Haruto ikut berpelukan.
Tbc~
Gigit aj to kalau gemas nanggung bngt😞🔪
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje and the family
Fantasia short story about Jeongwoo with his parents this is boys love with cast Hajeongwoo Jaesahi 14 Maret 2022