chapter 5

195 13 0
                                    

Rumah yang begitu besar, megah dan mewah itu akan membuat semua orang ingin sekali tinggal di sana

Namun yang terlihat seperti istimewa dan bahagia belum tentu yang dirasakan

"Kak Rayhan semalam kenapa" ujar Calista yg memandangi kakaknya itu

"Emang iya kak ray di tampar sma cewek" lanjutnya

Mamanya pun seketika menghentikan kegiatan yg sedang sarapan

"Kmu kenapa Rayhan bikin masalah lagi, " ucap mamanya yg sudah biasa mendengar Rayhan membuat masalah datang ke sekolah pun hampir satu minggu 3X dengan alasan yg sama

"Kapan sih kamu bisa serius dgn pelajaran kamu di sekolah, liat cortizo di gak pernah bikin masalah di sekolah dia bisa di bangga kan gak seperti kamu yg cuma bisanya bikin masalah," ujar mamanya dengan nada tinggi nya karna baginya Rayhan selalu membuat kekacauan

Rayhan mengepalkan tangannya dan menghentakkan tangan tersebut dia atas meja makan

"Mama bisa gak sih gak usah bandingin aku sama dia,, karna Rayhan bukan cortizo ma, oh ya lagian kenapa mama selalu belain dia, dia bahkan gak mau makan satu meja sama mama, sama kita ma karna baginya kita ini bukan keluarga nya"
Rayhan yg memng tak tahan lagi dengan semua yg di katakan mamanya

Inilh yang membuat nya untuk tidak tertarik ingin pulang ke rumah

Mungkin bagi orang rumah dan keluarga adalah tempat ternyaman untuk pulang tapi tidak dgn Rayhan

Prakkkkk

"Rayhan beraninya kamu bentak mama" ucap mamanya yg melayangkan tangan nya ke pipi Rayhan

"Udahhhhh maaa kakk ini tu masih pagi kok malah kek gini sih" Calista yg melerai sang kakak dan mamanya

Rayhan pun mengambil tasnya yg berada di kursi sisi kanan nya dan pergi begitu saja

"Kakkkkkk" panggil Calista

"Calista mending kamu berangkat ke sekolah juga ya nak" ucap mamanya yg berusaha meredam emosi nya

"Iya mahh, kalau gitu Calista berangkat" ujar Calista yg mencium tangan sang mama

Calista pun pergi keluar dia melihat tak ada lagi mobil berwarna silver di halaman rumahnya menandakan sang kakak Rayhan sdh pergi kesekolah

Di lirik nya ada sebuah motor berwarna merah lengkap juga dgn mobil berwarna merah yg kedua nya milik sang kakak cortizo

Calista pun berpikir untuk menunggu sang kakak cortizo untuk berangkat barang ke sekolah

Ahh Sudahlah bukankah ia sering kali mencobanya namun tetap saja ia di suruh berangkat dengn sopir pribadinya

"Ayo non" ucap pak sopir yg membuka kan pintu untuknya

"Iya Pak" Calista masuk ke dalam mobil tersebut dengan perasaan yg sedih

Aku ingin sekali di perlakukan seperti dulu layak nya ratu bukan seperti sekarang ada namun di acuhkan

Di dalam rumah mama andira pun bergegas pergi ke raycafe

Tanpa mereka sadari ada sosok laki2 yg menyaksikan pertengkaran mereka dia adalah cortizo dia berada di pertengahan anak tangga kemudian dia melanjutkan kakinya menuruni anak tangga tersebut

"Den cortizo mau di siapin apa" ucap salah satu pekerja d rumah mereka

"Gak usah saya makannya di sekolah aja" balas cortizo

Cortizo yg melihat sebuah handphone di meja makan pun langsung mengenali siapa pemiliknya

Dia pun melangkah kan kakinya ke arah meja makan

Di tatap nya sekilas handphone tersebut dan langsung pergi untuk berangkat ke sekolah

Saat cortizo sedang memakai kan helmnya, Tiba-tiba sang bibik pun keluar memanggilnya

"Denn,, dennn cortizo ini ada handphone nyonya ketinggalan di meja makan" ujar sang bibik yang menyerah kan handphone tersebut kepadanya

Huuuhhhhh

Hembusan nafasku yg membuat ku mau tak mau harus ke tempat itu

******

Setiba di raycafe aku memarkirkan motor ku, saat ku membuka helm ku

Ku perhatikan sejenak cafe tersebut
Ku ingat lagi kenangan dulu saat berada di sana

Sungguh semua ini rasanya hanya sebuah ilusi yg dulu nya bisa seceria dulu namun sekarang semuanya terasa jauh  pergi entah kemana

Aku pun turun dari MOGE(motor gede) kesayangan ku, dan melangkah kan kaki ku untuk memasuki cafe tersebut

Ku lihat sekeliling ku semuanya masih sama, para karyawan pun begitu

Pagi mass,,
Pagi mass,
Ucap para karyawan yang ku balas dgn senyuman

Namun saat ku melanjutkan langkah ku tiba-tiba ada seorang wanita yg menabrak ku dan menumpahkan minuman di seragam sekolah ku

"Maaafffff, saya gk sengaja" ujarnya yg mencoba membersihkan baju ku dgn kedua tangannya

"Gpp lagian gue jg gak liat lo tdi, jdi gue yg salah" ucapku dgn santai

Yang kemudian pergi dari hadapan gadis itu

" beruntung yang kamu tabrak bukan mas Rayhan melainkan mas cortizo"ujar salah satu karyawan pd Michelle

"Maksudnya" jwb Michelle yg memang tak mengerti apa yg di katakan teman berkerja nya itu

Namun belum sempat teman nya menjawab pertanyaan nya

Cortizo kembali lagi dan memberikan handphone mama andira padanya

"Lo baru kan disini" ujar laki2 itu dgn wajah dingin nya

"Yaaa terus kenapa" jawab Michelle

"Ini" cortizo yg menyodorkan handphone ke tangan Michelle

"Tolong,, beri ini ke atasan lo"lanjutnya yg kemudian pergi begitu saja

Tanpa berpikir panjang dia pun pergi ke ruangan bu andira dan memberikan handphone tersebut

Namun bu andira tiba-tiba saja langsung keluar dan melihat pria yg barusan ia tabrak tdi

Namun blm sempat bertemu. pria tersebut sdh pergi bersamaan dgn keluar nya bu andira

" mama tau kamu itu anak baik kamu itu tak sebenci itu dgn mama, hanya saja kenangan masa lalu itu terus saja menghantui mu,"gumam bu andira dalam hati nya

Bu andira pun masuk lagi ke dalam cafe,

"Ada apa ya bu" Michelle yg bertanya pada atasan nya itu

"Gak,, gak papa," ujar wanita separuh bayah itu pada Michelle

Namun saat dia ingin masuk ke ruang kerja dia melihat ada paper bag yg berisikan seragam olaraga sekolah internasional school

"Bukan kan ini seragam olaraga cortizo,, hemmmmm dia yg mengantarkan handphone saya yg ketinggalan eeh dia malah ninggalin barang nya di sini" ujar bu andira yg memegangi paper bag tersebut

"Michelle" panggil bu andira karna hanya ada Michelle di sekitar sana

"Iya bu" ucapnya

"Kamu tau wajah pria yg membawa kan handphone saya tadi kan"
Tanya bu andira pada Michelle

"Ya bu,, tau" ucapnya lagi

"Sya mau kamu pergi ke sekolah internasional school dan berikan ini pada nya" ucap bu andira

"Ya Buu,, " Michelle pun langsung pergi namun ketika ia berbalik badan, bu andira memanggilnya lagi

"Ehhh Michelle, kalo kamu ada kesulitan bilang saja kamu utusan saya ya" ucapnya yg membuat ku langsung paham

Setibanya di sekolah

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang