chapter 21

117 12 8
                                    

"Kenapa sih susah banget buat dapatin hatinya Rayhan, apa sih kurangnya gue,, " kesal safira yang kemudian nendang kaleng di minuman kosong

Tanpa ia sadari kaleng tersebut mengenai seseorang

"Aarghh"

Safira kaget karena ada suara di belakang sekolah karna setahu dia tak ada orang yang pernah datang ke sini selain dirinya yang sering melampiaskan kemarahan nya

Dia pun berjalan mendekati pohon bunga yang berjarak kurang lebih sepuluh langkah dari hadapannya

"Lo siapa" ucap safira yang melihat laki-laki yang sedang rebahan di bawah pohon tersebut karna wajah yang di tutupi dengan buku

Lelaki itu pun duduk dan membuka buku yang menutupi wajahnya

"Lo, ngapain lo disini" ketus safira

"Menikmati kesunyian, seraya melihat danau yang sangat indah" jawabnya

"Danau? " ucap ku bingung

Aku memutar pandangan ku ke kanan dan benar saja ada danau terlihat begitu indah dan tenang

Kenapa dia tak menyadari jika disini ada danau

"Sejak kapan lo disini"tanya safira

" cukup lama untuk mendengar keluhanmu tentang Rayhan"

"Iya, gue kesel banget masa cewek secantik dan sepopuler gue sama sekali gak di lirik"

Lelaki itu tersenyum tipis dengan pandangan masih ke arah danau

"Kok lo ketawa, kenapa? Lucuuuu hahh"

"Jika lo memang cantik gak seharusnya lo ngomong kayak gitu karna wanita cantik tidak akan merasa jika dirinya cantik karna kecantikan luar dalam seseorang dilihat oleh orang lain"

"Tapi percaya diri itu penting" lanjutnya pria itu yang masih setia memandangi danau

Safira terdiam dan bergumam dihatinya"bagaimanapun perkataan nya benar"

"Emmm bagaiamana kalo kita buat kesepakatan" ujar Safira

Spontan lelaki itu menoleh Safira dengan wajah bingung nya

"Iya kesepakatan lo bantuin gue buat dapatin rayhan"

" untuk apa tidak ada hubungan nya denganku lagian apa untungnya untuk ku"ucap lelaki itu

"Gue bakal traktir lo makan sepuasnya"teriak ku pada dirinya yang hendak pergi

Lelaki tersebut menghentikan langkahnya" uang saku ku masih bisa untuk ku membeli makanan "

"iihhhhh gak kakak, gak adek sama-sama ngeselin" safira menghentakkan kakinya ke tanah secara berulang

****

"Sepulang sekolah lo biasanya kemana" tanya Calista pada Michelle

"Main yok" lanjutnya

"Gue gak ada waktu buat keluar main, sepulang sekolah gue harus kerja"Michelle terus saja berjalan tanpa menghentikan langkahnya

" ohh gitu ya, kalo gue boleh tau lo kerja dimana "

"Gue kerja di raycaffe" jawab Michelle

Seketika membuat gadis mungil itu menghentikan langkah nya"itu kan caffe mama kalo kak rayhan tau Michelle kerja di raycaffe bukankah akan lebih mudah untuk kak ray mengerjai nya" fikir Calista

Michelle langsung berhenti ketika  menyadari jika temannya tertinggal di belakang "kok berhenti"

Calista pun langsung mensejajarkan dirinya dan Michelle

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang