chapter 6

184 12 0
                                    

Setibanya di sekolah

Michelle sangat tercengang dgn gedung internasional school

Begitu tinggi dan megah sekali
Orang-orang yg berada di dalam pasti anak-anak yg terlahir dari keluarga berada semua fikir ku

"Permisi pak sya mau antar barang" ucap ku pada bapak2 yg memakai seragam security itu

"Iya atas nama siapa dek" jawabnya

"Heheheh saya gak tau pak siapa namanya tapi saya kenal wajahnya kok" ujar ku lagi

"Maaf dek, adek gak bisa masuk ini sdh peraturan gak boleh sembarang orang bisa masuk" jelasnya padaku

"Emmm gimana ya pakkk....... " Tiba-tiba Michelle teringat akan kata-kata bu andira, jika dia mengalami kesulitan bilang aja dia adalah utusannya

"Anuhhh pak, saya ke sini di suruh sama bu andira dan saya karyawan raycafe kalo Bpk gk percaya Bpk liat seragam saya" ujarku

Tanpa berpikir panjang security pun membukakan pintu gerbang untuk ku

Karna bu andira adalah istri dari pak Atmajaya salah satu pemegang saham di sekolah ini

******

Terdengar suara riuh siswa dan siswi di depan gedung sekolah

Mereka besorak terus menerus, sambil melihat ke atas dan tak lupa dgn kamera handphone yg di arahkan ke atas gedung

"Men keknya tu bocah bakal bunuh diri beneran deh" ujar erik yg memandagi pria dia atas gedung

"Udahlah gak bakal, kalaupun iya emang kenapa" jawab rayhan dgn santainya

"Gila lo ray, kalo dia mati kita yg bakal di cari sama polisi" ujar gema yg mulai panik bagaimana tidak karena pria yg ada di atas gedung itu adalah salah satu korban bullying mereka

"Udahlah kalo dia mati, ini tu kasus bunuh diri bukan salah kita" rayhan yang masih santai

Safira dan teman-temannya yg memang berada di sana juga mendengar apa yg di katakan rayhan dan teman-temannya

Michelle pun mendekat karna dia penasaran apa yg terjadi namun saat melihat ada siswa yg akan bunuh diri
Dia sangat terkejut

Dia pun langsung masuk ke dalam dan mencari tangga yg menuju ke atas gedung. anak tangga demi anak tangga ia lalui untuk mencapai atap gedung

Di lain tempat ada cortizo dan teman-temannya yang sedang bermain musik

Selain pandai bermain piano cortizo juga mempunyai band di sekolah

Saat sedang bernyanyi tiba-tiba semua suara musik  drummer, gitar dan microphone pun mati

Mereka pun saling menoleh satu sama lain, saat cortizo melihat kearah colokan listrik dilihatnya ada calista yg tengah berdiri di sana dengan air mata yg mengalir

"Kenapa" ujar cortizo pada adiknya itu

"Aku ingin kakak keluar dan hentikan yang terjadi"ujar calista pda sang kakak

"Tentang" ujar cortizo yg mengambil air lalu meminumnya

"Ada siswa yang akan bunuh diri, dan itu akan berdampak pada kak rayhan" ucapnya yg tengah menangis

"Waawww siswa kelas 11c mencoba untuk bunuh diri" celoteh jefan yg melihat siaran langsung salah satu siswi di sekolah

"Yang bener lo" ujar clay yg mendekat ke arah jefan

"Kak ku mohon" ujar calista yg terus menangis

"Ini pilihan nya setidaknya dia tdk akan lagi di bully oleh rayhan kan" ucap cortizo yang tak ingin ikut campur

"Aku mencintainya kak" ucap calista yg terdengar jelas oleh mereka

Sontak membuat cortizo menghentikan kegiatannya yg sedang menarik kabel2 di ruangan tersebut

"Hahahhhhhhh" serempak jefan dan clay mengucapkan kata yang sama karena bagaimana mungkin seorang calista yg cantik, lucu, menarik adik dari cortizo dan rayhan cowok populer di sekolah  ini bisa menyukai seorang siswa yg culun

"Kapan itu terjadi" ucap cortizo pada sang adik

"Saat kita baru pindah dari sekolah ini" ucap calista

Flashback on

Setiba di sekolah saat mereka ingin memasuki kelas, calista di suruh kepala sekolah untuk ikut ibu widia sebagai wali kelas 11c dan untuk Alvaro, cortizo dan rayhan ikut bu Rika ke 11a

Tentu nya calista bertanya kenapa cuma dia yang beda kelas

Kepala yayasan pun menjelaskan
Jika dia di masukan ke kelas 11a itu akan membuat siswa di kelas 11a akan kelebihan siswa karna setiap kelas berisikan 20 orang siswa

Karna calista paham kenapa dia kelasnya berbeda dia pun mengikuti bu widia yang sebagai wali kelas nya

Namun di tengah perjalanan bu widia menerima telpon entah itu dari siapa yg membuat nya harus pergi dan terburu-buru

Calista pun di suruh pergi ke kelas sendirian

Setelah berkeliling dia mulai binggung kenapa setiap ruang yang di lewati nya tak ada satupun yg bertuliskan kelas 11c

Saat dia melihat tulisan di atas pintu dia menabrak seseorang yg membuat barang2  seseorang tsb yang berupa buku terjatuh

"Sorry, sorry gue gak sengaja" ucapku yang mengambil buku tsb dan ku berikan kepada pria di hadapan nya

"Gapapa kok, bdw thanks ya" ujar pria tersebut

"Oh ya lo baru ya, soalnya gue baru liat lo" lanjutnya

"Ya gue anak baru, ini lagi cari kelas, bdw boleh minta tolong gak, bisa antar gue ke kelas 11c, soalnya dari tadi gak nemu2" kata calista pada pria tsb

"Oke, lo bisa ikutin gue" ucap laki2 itu

Mereka pun berjalan dgn kaki yg beriringan

Setiba di depan kelas 11c calista menghentikan langkah kaki nya

Ku harap ini adalah awal yang baik buat kami melupakan kejadian beberapa bulan yang lalu,
Gumam calista di hati nya

"Kenapa berhenti, ayo masuk" ucap rayen yg menyadari kalau calista yang seharusnya ada di samping nya namun sdh ketingalan beberapa langkah dari nya

Saat mereka masuk, semuanya pun tertujuh pada gadis tersebut, karna badannya yg mungil dan wajah nya teramat mengemaskan membuat para lelaki ikut melihatnya dari ujung kaki sampai ujung rambut

Tentunya membuat para perempuan di kelas tersebut merasa iri padanya

"Oh ya mau duduk dimana, di sebelah gue kosong kok, ya itu juga kalo lo mau" ucap rayen yang kemudian duduk di bangku miliknya

Calista yang bingung pun ikut duduk bersama rayen

"Oh ya kita blm kenalan yakk" ucap rayen

"Gue rayen" ucap rayen yang mengulurkan tangannya

"Ehhhh, gue calista, " ucap calista yg menyambut tangan rayen

"Lo cantik," rayen yang menatap mata calista dgn mengucapkan kalimat tersebut

Calista pun melepaskan tangannya seketika pipi nya memerah dan jantung nya pun berdebar

Seperti nya dia terpesona dengan laki-laki yg baru saja ia kenali itu

Flashback off

Semenjak hari itulah calista mempunyai perasaan pada laki-laki berkacamata tersebut

Ya rayen adalah anak salah satu pengusaha di jakarta namun karna penampilan nya yang culun membuat dia sering di bully

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang