Part 6 Air Terjun

133K 3.8K 61
                                    

Wow! Aku sangat terkejut ketika melihat dalam satu hari orang yang telah membaca bab sebelumnya mencapai 1.66 k dengan vote mencapai 120. Sebagai bentuk rasa terimakasihku kepada para pembaca, spesial untuk kalian aku publishkan Part 6 ini.

Selamat membaca:)


"Kau mau membawaku kemana Axel?" Tanyaku pada laki-laki yang sedang berjalan di depanku dengan kondisi tangannya tengah menarik tanganku untuk mengikuti langkah lebarnya.

Coba bayangkan saja, aku yang notabenenya seorang wanita di tarik paksa oleh Axel untuk mengikutinya. Bukan hal itu yang menjadi masalah, melainkan untuk apa ia membawaku ke dalam hutan? Pikiran-pikiran buruk pun berkeliaran di pikiran ku.

"Kau lihat saja nanti" ujarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau lihat saja nanti" ujarnya

"Kamu ga punya niat macam-macam kan?" Tanyaku waspada.

"Tidak, Ayu. Makanya cepat jalanmu supaya kita lebih cepat sampai, dan berhenti menggerutu" jawabnya

Perjalanan terus kami lanjutkan tanpa ada pembicaraan. Pemandangan yang dapat dilihat oleh mataku hanya pohon-pohon besar dan rindang, dengan suara serangga dan binatang yang mengisi perjalanan. Kakiku mulai pegal diajak berjalan kaki cukup jauh, nafasku terasa ngos-ngosan karena jarang berolahraga.

"Apakah masih lama? Kakiku sudah pegal Axel" ujarku pada Axel.

"Sebentar lagi sampai" jawab Axel.

Samar-samar telingaku mendengar suara gemericik air. Semakin lama, suara gemericik air semakin keras terdengar di telingaku. Sampai pada akhirnya, mataku disuguhkan oleh pemandangan yang sangat indah di depan sana.

 Sampai pada akhirnya, mataku disuguhkan oleh pemandangan yang sangat indah di depan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow. Bagus banget" puji ku melihat air terjun yang sangat indah dengan kolam air yang sangat jernih sehingga siapapun yang melihatnya bisa melihat dasar kolam tersebut. Tetesan air terjun yang berjatuhan membentuk sebuah pelangi ketika terkena cahaya matahari.

"Indahkan?" Ujarnya yang dibalas anggukan antusias olehku.

Kulihat Axel membuka sepatunya dan menanggalkan semua pakaiannya, dan hanya menyisakan boxernya saja.

Perangkap Cinta Sang CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang