eight

2.3K 243 41
                                    

"Yakk!! Kau apakan taetae hah .!!" Jeon Jungkook terkejut melihat Hoseok berkecak pinggang sambil membawa gulungan koran yang tadi melesat pada kepalanya.

"Huuh?! Apa ? Memang taetae kenapa ?" Hoseok menghela nafasnya kasar sembari melirik Jungkook dengan horor.

"Kenapa kau bilang? Dia merengek kepada ku minta dibelikan harimau sungguhan kau tau ?!" Jungkook langsung terbatuk lalu berdehem dan menatap Hoseok dengan cengiran polosnya.

"Hehe.. Aku hanya bercanda hyung. Nanti aku bujuk taetae. Lagian kita masih di luar korea kan. Jadi bisa ku bujuk dulu dengan makanan " ucap Jungkook. Hoseok menghela nafasnya pelan.

"Yasudah sana. Dia mengamuk ditemani Jimin dan Namjoon " Jungkook mengangguk.

"Yoongi hyung kemana ?"

"Sedang menelfon Jongin"

"Oh oke. Kalau begitu aku pergi menemui Taetae" Jungkook pergi setelah mendapat anggukan dari hyungnya.

Beralih pada Yoongi yang sedang duduk di single sofa kamarnya. Dahinya mengerut marah, buku tangan kirinya memerah-habis memukul dinding dengan urat tangan yang sangat kontras di kulitnya.

"Kau ku beri fasilitas bukan berarti kau jadi seenaknya saja dirumahku" ucap Yoongi dengan nada rendahnya. Seseorang disebrang sana hanya dapat memohon maaf atas kelalaian yang ia tidak sengaja. Jadi, Yoongi menelfon Jongin hanya untuk memastikan kediamannya dikorea tidak disentuh oleh musuh. Tapi mana sangka, semua yang Yoongi khawatirkan itu terjadi begitu saja. Jongin kecolongan saat ia diminta Yoongi menyeleksi anak buah nya untuk berjaga .

Ternyata satu anak buah yang ia rekrut menghilang dengan identitas samaran.

"Lacak dan tangkap orang itu. Kalau sampai kau tidak menemukannya. Kupastikan kepalamu terbelah menjadi dua."Yoongi langsung menutup telfonnya dengan dengusan kasar.

Lalu tak lama matanya tertuju pada layar ponselnya pandangan yang tadinya berkilat amarah itu menjadi sendu dan sayu.

"Semoga kau tidak takut dengan diriku yang sekarang. Aku hanya ingin melindungi mu" Lirihnya sambil mengusap layar ponselnya.

"Kau sangat manis" Yoongi tersenyum lalu mematikan layar ponselnya dan menuju kamar taetae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau sangat manis" Yoongi tersenyum lalu mematikan layar ponselnya dan menuju kamar taetae. Yah, tangisan bayi singa itu tak juga berhenti. Dilihatnya Jungkook yang berniat ingin membujuk dan merayu taetae tiba - tiba saja bujukan dan rayuan itu tidak mempan pada taetae yang kini menangis dengan mata yang sudah sembab dan hidung yang memerah. Jangan lupa bibir sewarna buah peach itu juga terpout lucu. Yoongi berdiri diambang pintu dengan tangan menyilang didepan dada. Nafasnya mendesah kecil saat melihat Taetae merengek dan menarik - narik rambut Jungkook.

"Aduuhh..., baby beneran mau lion sungguhan ?"

"Iya!!!..hiks..." Pertanyaan bodoh yang sudah dilontarkan Jungkook berulang kali. Membuat Jimin dan Namjoon gondok sekaligus ingin sekali mereka menguliti Jungkook. Jelas-Jelas taetae itu keras kepala. Mana mungkin ia merubah kemauannya dengan mudah.

My btother a littlespace Jilid IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang