seven

2.9K 339 39
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit Yoongi , Taehyung dan para sepupunya menuju Bells Beach . Pantai yang sangat indah dengan angin yang menyentuh indahnya daun kelapa. 

"Hyung, kau kenapa ?" Namjoon mendudukan dirinya di kursi. Yoongi yang sedang menyender lalu membenarkan posisi duduknya dan menatap namjoon dengan helaan nafasnya.

"Kurasa ada yang tidak beres, Namjoon" Pria berdimple itu mengerenyitkan dahinya tidak mengerti.

"Apa maksudmu? Katanya Taehyung hanya tinggal menunggu hasil leb lagi. Apanya yang tidak beres?" Yoongi menggeleng. Bersamaan dengan Seokjin yang menghampiri keduanya.

"Ada apa ?" Tanya pria berbahu lebar itu.

"Ada yang menguntit kita" Yoongi memelankan suaranya. Namjoon yang mendengar jelas lalu berdehem agar tidak ada yang curiga. Sementara seokjin  pura pura minum air es kelapa padahal telinganya terpasang tajam.

"Kau tau darimana ?"

"Taehyung di tabrak seseorang pagi tadi. Dan aku lihat pin kecil yang ada di baju kerjanya. Yeah, walaupun setelan dokter, aku lihat pin itu dengan jelas. Kau tahu kan pin merah itu?" Namjoon mengangguk.

"Kau yakin itu ? Maksudku. Semua orang tidak ada yang tahu keberangkatan kita ke australi.  Kecuali Baekhyun dan maid di mansion" Ucap Seokjin.

"Aku melihatnya dengan Jelas hyung. Aku tidak mungkin salah. Jelas jelas pin itu milik perusahaan besar"

Seokjin tersedak air kelapanya. Dia tahu apa yang Yoongi maksud. Hanya satu - satunya prusahaan yang menggunakan benda seperti itu. Akhir - khir ini Seokjin juga mendengar bahwa perusahaan itu menjalankan bisnis ilegal.

"Tapi kenapa kita?"

"Hyung, jelas saja kita. Kau tahu apa yang kita lakukan dulu?"

"Namjoon pelankan nada bicaramu" ucap Yoongi . Namjoon langsung membekap mulutnya sendiri saat itu juga.

"Sebaiknya kita bicarakan di vila bersama yang lain. Disini tidak aman " Ucap Seokjin di angguki oleh Yoongi  dan Namjoon.

"Arah Jam satu, dengan boxer biru. Kau hampiri dia dan lihat topinya" Ucap Yoongi dengan sesekali meminum es yang sama. Seokjin melirik pelan. Lalu di ikuti desisan Namjoon.

"Bitch!"

"Calm down, its easy. Kalian  habiskan saja air kelapa itu agar otak kalian cepat mendingin " Yoongi terkekeh ganjil dengan sorot mata Yang memantau ke empat maknaenya yang sedang bermain.

.
.
.
.
.
.

Malam itu saat Taehyung sudah tertidur lelap. Mereka semua berkumpul diruang tengah dengan raut wajah seriusnya.

"Kenapa Taetae hyung tidak di ajak ? Apa ini tentang dia ?" Yoongi mengangguk, kakinya di tumpangkan dengan satu gelas wine di tangannya.

"Kenapa ?" Tanya Jimin.

"Kita dalam bahaya, terutama Taehyung. Ada pria yang menguntit. Dia sengaja menabrak Taehyung sewaktu di rumah sakit. Dan dengan bodohnya mereka menunjukan identitas nya sendiri" Yoongi menyeringai lalu meminum sedikit wine yang berada dalam gelas.

" identitas ?"

"Mereka menggunakan pin, Jungkook. Satu satunya perusahaan yang memakai benda itu hanya ada satu. Dalam bisnis dulu saat kami bekerja sama. Mereka memakai pin itu"

"Pin merah, seperti ini"

"Pin merah, seperti ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My btother a littlespace Jilid IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang