PROLOGUE

515 44 28
                                    

Hujan turun begitu deras membasahi muka bumi. Fanny melihat itu dari jendela kastil tua tempatnya meneduh. Sepertinya dia terpaksa harus bermalam disini.

"Ya Tuhan, jika kau benar-benar ada..."

Tentu saja bersama pria asing yang sedang berdoa di altar khusus pemujaan sekte sesat. Pria gila yang bahkan Fanny segan sendiri mengingat namanya.

"...tolong jangan jadikan perempuan psikopat ini menjadi belahan jiwaku!"

"Hei!" seru Fanny merasa jengkel. Memang pria itu pikir Fanny juga mau menjadi belahan jiwanya? Dia bahkan tidak tahu menahu mengenai segala belahan jiwa dan tetek bengek mengenai hubungan romansa!

"Jangan mengganggu do'aku, perempuan menakutkan! Tetap berdiri disana dan jangan bergerak!" pinta pria berambut cokelat mahoni itu menunjuknya. Meminta Fanny berhenti melangkah. "Asal kau tahu, kau akan terkutuk."

"Terkutuk apa?" tanya Fanny melengos kesal. Dia hampir saja memenggal kepala pria ini karena telah memancing emosinya.

"Terkutuk karena berniat membunuh keturunan naga!" jawab Claude dengan pandangan sengit. "Apa kau lupa aku bisa membunuhmu dalam jarak satu meter seperti ini?!"

"Kurasa sudah cukup main-mainnya pria gila!" balas Fanny tajam. Dia bersidekap memandang pria tinggi itu tak jauh darinya. "Bangsa naga sudah lama punah dan kau hanyalah pengembara tidak waras yang selalu menguntitku."

"Sudah kubilang aku bisa melihat..." Claude Merlin, sosok yang merupakan keturunan bangsa naga menghela napasnya. Dia mengurungkan niatnya menjelaskan alasan bagaimana mereka bisa bersama.

Karena pasti Fanny akan mengatainya sebagai orang gila lagi.

"Ah, aku lelah memperdebatkan masalah ini denganmu." keluhnya sambil memegang keningnya merasa frustrasi. "Cepat tidur, kita akan pergi setelah badai ini reda."

Fanny melihat Claude menarik jubahnya sambil beranjak pergi. Pria itu berlalu memasuki ruangan di kastil tua ini menaiki tangga menuju lantai dua.

Gadis itu beralih menatap tangannya, terutama pada jari kelingkingnya. Dia tidak mengerti mengapa ia harus ikut serta dalam perjalanan ini bersama Claude hanya alasan yang bahkan sulit dia percayai.

Namun satu hal yang pasti.

Semenjak ia bertemu dengan pria itu, Fanny merasakan sesuatu yang terus mempertemukan dirinya dengan Claude. Seolah dirinya ditarik ketika bersama pria itu dan tidak bisa menjauh darinya.

"Ha!" desah Fanny sulit memercayai pikirannya sendiri. "Semakin lama aku bersamanya, semakin aku mulai kehilangan kewarasanku."

Malam itu, kedua orang yang menginap di kastil tua tertidur dengan perasaan menolak satu sama lain. Mereka rela bersama dalam perjalanan ini hanya demi menghapus garis takdir mereka.

Setelah benang takdir itu terputus, tentu saja keduanya akan berpisah dengan jalan pilihan mereka yang berbeda.

===========================

Alo gengs, karena temanya Fantasi. Kuharap kalian bisa ngerti dikit ya sama alur ceritaku.

Lagian aku yakin dari kalian disini pernah baca manhwa historikal, isekai sama magic begini. Pastinya udah pada ngerti lah ya

Mungkin aku bakal ngasih penjelasan tentang teori yang kubuat khusus cerita fantasi begini 🤔

Kurang lebih itu kurasa. Entah besok atau ntar maleman aku update lagi.

Sampai jumpa wkwk

9 Maret 2022

FatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang