9. As A Replacement

424 30 1
                                    

"Chan. Ayo ke kantin!" Ajak Renjun, yang langsung berdiri dari kursinya.

Haechan pun menyambut ajakan Renjun dengan senang hati. Ia langsung beranjak dari kursinya, dan merangkul pundak Renjun yang lebih kecil dari dirinya.

Baru saja Haechan dan Renjun keluar dari kelasnya. Dirinya sudah di kejutkan dengan keberadaan Mark yang ada di depan pintu kelasnya.

"Yak! Kau mengagetkan-ku!" Pekik Haechan yang terkejut.

Berbeda dengan Renjun yang langsung menanyakan maksud dari kedatangan Mark. "Oppa ngapain kemari? Kelas Mina Eonnie bukan di sini Oppa. Lagipula kalian sekelas bukan?" Tanya Renjun yang membuat Haechan sadar.

"Iya! Renjun benar! Oppa ngapain kemari?" Tanya Haechan.

"Tentu saja untuk mengajakmu makan bersama di kantin." Ujar Mark yang langsung menatap manik mata Haechan, dan tentu sukses membuat Haechan dan Renjun heran.

"Mengajakku? Jangan bercanda Mark Lee! Aku--"

"Haechan!" Panggilan seorang pria bersuara bass, sukses membuat ucapan Haechan terhenti.

"Lucaseu!" Balas Haechan di iringi senyuman yang merekah.

"Ayo ke kantin. Karena saran-mu yang kemarin? Aku bisa memenangkan pertandingan nanti malam. Jadi, ayo ke kantin! Aku akan mentraktir-mu sepuasnya." Ajak Lucas.

Penawaran yang sangat menggiyurkan serta menguntungkan Haechan, tak mungkin Haechan tolak.

Haechan langsung menyetujui tawaran Lucas. "Call! Ayo ke kantin!" Seru Haechan, yang ingin menghampiri Lucas, tapi di tahan oleh Mark Lee.

"Eh--ah--oh iya ada Mark Oppa. Oppa, maafkan aku. Aku tidak bisa makan bersama dengan-mu. Aku harus--"

"Kau harus makan bersama dengan-ku Lee Haechan. Aku orang pertama yang mengajakmu makan bersama. Jadi, kamu harus makan bersama-ku." Ujar Mark, menatap Haechan. Lalu tatapannya segera beralih ke Lucas.

"Lucas, maafkan aku karena menganggu acara makan bersama kalian. Tapi Haechan sudah lebih dulu akan makan bersama dengan-ku." Ujar Mark, lalu membawa Haechan untuk pergi ke kantin. Meninggalkan Renjun dan Lucas berdua.

Haechan terus mengikuti langkah Mark yang sedang membawanya ke kantin. Sampai akhirnya Mark mendudukkannya di kursi yang kosong.

"Kau tunggu di sini dulu ya. Aku akan memesan makanan untuk kita." Pinta Mark.

Belum sempat Haechan menjawab, Mark sudah lebih dulu pergi. Membuat Haechan mendengus kasar.

"Apakah semua pria yang berzodiak Leo selalu seperti itu? Semena-mena, keras kepala, dan sangat menyebalkan?!" Gumam Haechan yang hampur teriak, kalau tidak ingat dirinya sedang ada di kantin.

Selang beberapa menit, Mark pun datang dengan membawa beberapa makanan. Di temani dua adik kelas di belakangnya, yang juga membawa makanan.

"Tolong taruh sini ya." Ujar Mark, yang meletakkan makanan yang ia bawa, ke atas meja. Di ikuti dua adik kelas, yang juga menaruh makanannya ke meja.

"Kau ingin makan bersama dengan mereka berdua? Yasudah, Haechan pergi ya." Ujar Haechan, yang sudah siap beranjak. Tapi di tahan oleh Mark.

"Tidak. Udah kau duduk saja." Ujar Mark.

Mark langsung mengeluarkan beberapa lembar uang dalam jumlah Won. Lalu memberikan uang itu kepada kedua adiknya. "Terima kasih ya." Ujar Mark.

"Sama-sama Sunbae. Kalau begitu kami permisi." Ujar sang adik kelas. Lalu pergi dari hadapan Mark dan Haechan.

"Sekarang makan lah." Titah Mark, yang saat ini sudah duduk di hadapan Haechan.

"Oppa mau aku menghabiskan semua makanan yang ada di sini?" Tanya Haechan, seraya melihat meja yang ada di hadapannya. Yang sudah terisi banyaknya makanan dan minuman, sampai penuh dan tidak ada tempat lagi.

Mark menganggukkan kepalanya, seraya memamerkan senyum miliknya. "Iya. Kenapa emang? Kurang? Apa lagi yang kau inginkan?" Tanya Mark.

"Kurang? Your head! Ini malah kebanyakan! Bagaimana caranya aku menghabiskan ini semua?!" Protes Haechan.

"Kalau tidak habis? Ya sudah tidak usah di lanjutkan. Kalau tidak di buang ya di bungkus. Terserah-mu." Balas Mark.

"Tapi--"

"Sudah. Makanlah. Keburu waktu istirahat habis." ujar Mark, yang langaung menyuapkan makanan ke dalam mulut Haechan, yang hendak protes lagi.

Akhirnya mereka berdua bisa makan dengan hikmat. Tidak ada yang berniat membuka obrolan. Haechan yang sedang menikmati makanan yang ada di hadapannya. Serta Mark yang sibuk menatap Haechan yang sangat antusias.

Sampai pada akhirnya sapaan seseorang membuat makan mereka terhenti. "Sayang!" Panggil Mina yang baru saja datang, dan langsung duduk di samping Mark.

"Maaf ya. Aku tidak bisa menemani-mu makan, karena di panggil Mrs. Bae." Ujar Mina, yang langsung mencium pipi Mark.

Haechan memutarkan kedua bola matanya jengah, melihat kelakuan Mina. Berbeda dengan hatinya yang tertawa miris. Ia hanya di jadikan pengganti untuk Mark, di kala Mina tidak bisa menemaninya makan.

"Eum Oppa. Sepertinya kekasih-mu sudah datang. Kalau gitu aku pamit ya. Silahkan menikmati waktu kalian berdua." Ujar Haechan, yang langsung pergi dari hadapan Mark.

"Chan--" Ucapan Mark terhenti karena Haechan yang langsung pergi. Tapi Mark tidak ada niatan untuk menyusul Haechan. Terlebih saat ini Mina sudah menggantikan tempat duduk Haechan, dan mengajak Mark berbicara.

"Sudah baikkan dengan Haechan? Sudah minta maaf dengan Haechan?" Tanya Mina, menatap Mark. Seraya memasukkan tteokbokki ke dalam mulutnya.

Tenang! Ini bukan makanan yang bekas Haechan. Mina makan makanan yang belum di sentuh Haechan.

"Eum seperti yang kau lihat." Balas Mark seadanya.

"Bagus lah. Aku senang kau bisa berdamai dengan Haechan. Nanti aku juga akan minta maaf dengannya." Ujar Mina.

"Untuk apa kau minta maaf? Kau tidak salah Kang Mina." Ujar Mark yang tidak suka ucapan Mina.

Kenapa kalau setiap bahas ini, Mark selalu kesal. Mina itu terlalu baik menurut Mark. Ia selalu meminta maaf atas kesalahan yang tidak ia perbuat.

Mark kesal jadinya. Terutama ketika Mina di bully oleh orang yang lebih kaya daripada dirinya. Mark tidak suka itu!

Setiap Mark ingin membalas perlakuan mereka? Mina selalu melarang Mark untuk membalaskan perlakuan mereka.

Dan orang yang pertama kali berhasil membuat Mark bertindak adalah Haechan. Haechan orang pertama yang membuat Mark membalaskan perlakuan orang yang membully Mina.

"Loh emangnya kenapa kalau aku minta maaf? Minta maaf bukan berati kamu salah. Minta maaf menunjukkan seberapa dewasanya kamu, dan juga kamu yang tidak ingin membiarkan masalah ini larut." Ujar Mina.

"Lagi pula, tidak ada salahnya dengan ancaman Haechan. Haechan hanya memperjuangkan cintanya akan dirimu. Ya walaupun aku tau pada akhirnya dia tidak akan pernah bisa. Karena kamu hanya cinta kepadaku. Iya kan Mark?" Tanya Mina, menatap Mark dengan binar di matanya.

Mark diam. Tidak menjawab pertanyaan Mina ssperti biasanya. Bukannya menjawab, Mark malah ragu dengan ucapan Mina.

Apakah dia hanya cinta kepada Haechan, atau malah sudah berpindah ke lain hati?

REGRET NOT REGISTATION - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang