[ Dark-Romance, Transmigrating ]
[ Roosevelt Series 1]
[ 🔞 Mature Content ]
[ Sebagian Bab dihapus ]
.
.
.
~~}{~~
"Menurut hasil pemeriksaan, benturan keras di kepala Nona Yerin mengakibatkan sebagian ingatannya hilang, tapi itu tidak akan lama kar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Yerinsa meremas cukup erat tangan Fiona yang digenggam agar tidak meladeni ocehan melantur Anastasya, kemudian menoleh dengan senyum manis yang dipaksakan.
Ini bocil cakep-cakep bacotnya ngeselin.
"Nona Claymond, kenapa kamu sangat ingin tau uang bulananku? Harusnya kamu khawatir apakah uang di dompet kekasihmu cukup untuk membayar makanan di sini walaupun sedang diskon promo," balas Yerinsa sengit, bernada merendahkan yang jarang sekali digunakan jika tidak sedang emosi.
Anastasya menggeram. "Kamu-! Apa maksudmu Raven tidak bisa membayar makanan di sini? Heh! Dengar. Orang kalangan atas di sini tidak hanya kamu! Dasar sombong! Uangmu saja masih sama seperti kami yang meminta dari orang tua!" cercanya malah tersulut emosi yang dibuat sendiri.
Yerinsa menjulurkan lidah meledek terang-terangan. "Sayang sekali kamu salah, uang bulananku dan Fiona tentu saja tidak sama seperti kalian," balasnya, lalu terkikik sambil melanjutkan melangkah pergi.
Anastasya melotot semakin tidak terima, melepaskan gelayutan dari Raven dan berjalan ke arah satu meja pajangan yang terdapat sebuah vas bunga tidak terlalu besar berisi bunga tulip dan air.
Gerakan Raven ingin menahan niat Anastasya tidak segesit gadis itu melempar vas ke arah Yerinsa.
Suara cukup jelas dari benturan antara tulang belikat Yerinsa dan vas kaca membuat Fiona memekik, disusul derai benda kaca itu jatuh ke lantai keramik menimbulkan kegaduhan.
Vas bunga berukir indah itu walaupun tidak sepenuhnya telak mengenai target Anastasya yaitu kepala Yerinsa, tapi tetap terasa sakit dan semua air di dalam vas tumpah membasahi baju putih itu.
Fiona melotot melihat kekacauan pecahan kaca di lantai, lalu menoleh pada Anastasya. "Dasar gadis berandal!" semburnya marah.
Dengan langkah lebar Fiona mendekati Anastasya yang juga sama menantang. "Minta maaf pada Yerin!" bentaknya keras.
"Tidak akan! Memangnya dia siapa bisa seenaknya berkata seperti tadi? Aku juga- ... Akh!" Penolakan sengit Anastasya menjadi pekikan saat Fiona menarik rambutnya beringas.
"Kamu benar-benar tidak tau cara untuk menjaga mulut." Fiona menggeram, menarik rambut panjang Anastasya dengan dua tangan.
"Kamu- ... lepaskan rambutku, B*tch!" pekik Anastasya dengan tangan balas menjambak rambut pirang keriting Fiona.
Di antara mereka, Raven berusaha melerai sambil berseru meminta bantuan untuk memanggil para pelayan restoran.
Keributan empat pengunjung itu mau tidak mau memancing perhatian tamu restoran, melihat dua gadis saling renggut rambut dan pakaian, coba dipisahkan oleh satu orang laki-laki, sementara satu gadis lain berdiri dengan baju basah.