14

22.7K 2.9K 55
                                    

Publish: Kamis, 5 Mei 2022.

Publish: Kamis, 5 Mei 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yerinsa pikir, mendapat hukuman skorsing satu minggu tidak akan menjadi masalah, karena akan memiliki banyak waktu berleha-leha di rumah. Tapi, nyatanya di hari ke dua saja Yerinsa sudah bosan sendirian di mansion mewah itu, lantaran semua penghuninya tidak ada di rumah, selain para pelayan.

Orangtua dan sang kembaran juga sudah tau hukuman yang diterima Yerinsa dari sekolah itu. Meski sempat mendapat teguran tegas dari Abrady, nyatanya itu tidak membuat Yerinsa dimarahi habis-habisan.

Hanya uang jajan dalam seminggu ini yang akan Margareth kurangi, tapi itu juga tidak terlalu berdampak serius untuk Yerinsa, uang di kartu debitnya masih sanggup untuk belanja seperti hari-hari normal.

Abrady seperti biasa ke kantor, Gabriella ke sekolah, dan Margareth hari ini ada acara pertemuan sosialita dengan teman. Yerinsa jadi ditinggalkan ditemani sejumlah besar pelayan, tapi tetap tidak membuat kebosanan Yerinsa hilang.

"Yola, aku mau pergi sebentar, kalau ada tamu yang datang segera hubungi aku," kata Yerinsa sambil menuruni anak tangga satu persatu.

Seorang pelayan muda yang tengah mengepel lantai mendongak. "Baik, Nona," sahutnya dengan anggukan.

Yerinsa berlalu menuju pintu ke garasi yang terhubung dengan rumah, sudah siap mengenakan jeans panjang warna biru malam dan atasan kaos orange bergaris abu menggantung memperlihatkan perut jika mengangkat tangan tinggi.

Rambut warna cinnamon itu digerai saja dengan jepitan di sisi kiri, dan sebuah tas pocket hitam menyelempang di pundak kiri ke pinggul kanan. Itu hanya berisi handphone dan sejumlah uang cash.

Yerinsa berencana jalan-jalan pagi untuk membunuh kebosanan sekaligus menerima sinar matahari pagi yang tidak terlalu menyengat, sudah juga mengolesi kulit dengan tabir surya.

Membuka pintu penghubung rumah ke garasi, Yerinsa celingukan dengan mulut berdecak kagum, melihat deretan mobil, dan sepeda di garasi luas itu. Ini pertama kalinya Yerinsa masuk langsung menengok isinya.

Berjalan ke arah deretan sepeda goes, Yerinsa mengecek satu-satu untuk mencari yang nyaman digunakan, hingga menetapkan pilihan di sepeda berwarna hijau muda.

Menuntun sepeda itu untuk dibawa keluar dari garasi lewat pintu lain yang langsung mengarah ke halaman rumah, Yerinsa menggoes saat akan menuju gerbang utama kediaman De Vries.

Tundukan hormat dua satpam penjaga gerbang Yerinsa lewati, mengayuh sepeda begitu santai menyusuri jalanan perumahan yang damai bersuasana asri karena di setiap sisi jalan selalu ada ditanami pohon.

Sambil memperhatikan sekitar dengan penuh ketertarikan, Yerinsa membawa sepeda itu akhirnya ke luar area perumahan. Memasuki jalan raya, tidak sedikit pengguna jalan juga mengayuh sepeda.

I Become The Male Lead's Obsession { Sudah Terbit }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang