Chapter- 1

42.2K 2.2K 78
                                    

.

Matahari mulai terbit melihatkan cahaya yang menembus ke arah jendela kamar yang masih tertutup, seorang lelaki dengan tubuh mungil bersih mulai menggeliatkan tubuhnya merasakan cahaya yang mulai menembus jendela kamarnya.

"Enghh..." lenguh anak lelaki tersebut sambil menggeliatkan tubuhnya.

Ia bangun dan duduk di kasur dengan mata yang masih terpejam, ia belum sadar akan dunia nya hari ini.

"Ziaa... Bangun sayang ini sudah jam 7, cepat nak bukannya sekarang kamu sudah mulai sekolah?" teriak seorang wanita paruh baya di luar kamar.

"Anj.. Jam 7 bangsad gue kesiangan!" sadarnya ketika kedua matanya terbuka mendengar teriakan seorang wanita di luar kamar. Ia langsung pergi lari ke kamar mandi ketika ia sadar kalau dirinya sudah terlalu larut dalam tidur miliknya.

Achazia Chairi Brataja atau lebih dikenal Zia seorang lelaki dengan umur 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas XI, bertubuh mungil dengan tinggi 165 dan mempunyai kulit bersih dengan nuansa merah merona di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Achazia Chairi Brataja atau lebih dikenal Zia seorang lelaki dengan umur 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas XI, bertubuh mungil dengan tinggi 165 dan mempunyai kulit bersih dengan nuansa merah merona di pipinya. Zia seorang lelaki yang cukup manja pada orang terdekatnya, namun tidak dengan kelakuannya yang dapat dikatakan urakan.

"Mommy... Zia kesiangan, Mom kok gak bangunin Zia sih Mom?" Ia berlari dari tangga lantai atas menuju ke arah wanita yang sedang berada di meja makan.

"Sayang jangan lari nanti jat-.."

Brakkk....

Belum sempat Mommy-nya menyelesaikan bicara, Zia sudah tersungkur jatuh menungging dengan wajah mengarah ke lantai yang sangat keras dan dingin.

"Mommy sakitt..." rengek Zia yang masih dalam posisi menungging dengan wajah yang masih menempel dengan lantai. Mommy Zia langsung berlari ke arah anaknya dan membangunkan sambil mengusap wajah anaknya yang kelihatan memerah dengan air mata yang siap turun dari mata indah anaknya.

"Aduh... sayang kan kata Mommy juga apa jangan lari, kamu itu suka aneh aneh sih," peluk Mommy ke Zia menenangkan anak nya.

Zia masih merengek dalam pelukan mommy nya setelah dia tersadar dia baru ingat bahwa ini sudah siang, ia langsung lari kembali ke meja makan mengambil selembar roti dan lari kembali ke arah garasi. Zia berhenti ketika sampai di garasi dan lari kembali ke dalam rumahnya.

"Mom, kunci motor Zia mana?"

"Motor? Kamu bilang motor?" Tanya Mommy nya dengan tangan di dada.

"Hmm Mom motor, kunci motor Zia."

"Nggak Mommy gak izinin kamu naik mot-.."

"Mommy please, Zia gak akan berlaku nakal lagi, ini hari pertama Zia, Zia takut kesiangan Mom, please." Potong Zia dengan wajah yang dibuat buatnya.

"Ckk.. kamu tuh, nih... awas jangan sampai kamu kenapa-kenapa, Mom gak mau kamu terlibat lagi sama hal hal nakal." Luluh Mommynya lalu memberikan kunci motor milik zia.

Altezza Achazia (BxB) || M-PREG (END) [Eza & Zia]‼️ [PENERBITAN PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang