.
Altezza Abercio Alister, Zia membaca name tag yang berada di dada pria tersebut, ia mendongakkan arah matanya ke arah pria yang berada di hadapannya.
"Anjir kok gue pendek banget," celetuk Zia dengan suara kecil yang masih terdengar oleh orang yang berada di depan nya, membuat Altezza atau lebih di kenal Eza menatap Sia yang notabennya lebih pendek darinya.
Zia memberikan senyumnya kepada lelaki di depannya berpikir orang yang tadi menjadi pusat perhatian warga sekolah tersenyum kembali kepadanya. Namun pemikiran Zia salah Altezza malah langsung pergi dengan wajah dingin ke arah pintu keluar ruang guru tanpa membalas senyuman yang Zia berikan.
"Cih dingin banget keek es goyang! Soo ganteng lu sat!!" ucap Zia tanpa sadar dan kedengaran oleh pria tadi yang masih berjalan memberhentikan langkahnya melihat Zia kembali dengan tatapan yang sangat dingin ke arahnya lalu langsung berjalan kembali meninggalkan ruang guru.
Zia masih terdiam melihat kepergian pria tadi yang membuatnya cukup merinding melihat tatapan yang diberikan lelaki dengan Name tag Altezza.
"Kamu anak baru itu?" Zia di sadarkan oleh suara guru yang bertanya.
"Oh iya pak." Zia tersenyum.
Zia berbincang dengan pihak kesiswaan tentang pemindahan dan penempatan kelas zia.
"Jadi nanti Zia di tempatkan di kelas IPS 4." Zia hanya mengangguk menanggapi guru yang sedang berbicara dengannya itu.
Yaa zia di tempatkan di kelas IPS 4 bukan apa-apa tapi pihak sekolah mengetahui bahwa Zia bukan murid baru yang pindah tapi murid baru yang di keluarkan oleh sekolah lama karena kenakalan yang Zia lakukan di sekolah lama.
"Bapak harap di sekolah ini kamu dapat berubah menjadi baik, karena sekolah ini cukup terkenal di luar sana,"
"Saya gak janji pak." ucap Zia meninggalkan ruang guru.
Zia berlalu pergi, ia lebih baik mencari kelasnya sendiri dari pada harus diantar oleh guru dan mendapatkan ceramah di sepanjang jalan.
Setelah berbagai kelas ia baca papan kelasnya akhirnya zia menemukan kelas dengan tulisan XI IPS 4.
Zia langsung masuk ke kelas tersebut dimana di dalamnya masih belum ada guru, siswa-siswa di dalam yang tadinya sangat berisik menjadi diam melihat ke arah Zia dengan berbagai tatapan.
"Hai.. kok diam?"
Zia melambaikan tangannya dengan tatapan canggung karena dilihat oleh tatapan mata yang membuatnya gak tau harus apa.
Teman-temannya masih terdiam melihat Zia, bagaimana mereka tidak terdiam jika ada siswa imut, manis, kecil, putih bersih dengan pipi gembil dengan rona merah walau urakan berdiri di depan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altezza Achazia (BxB) || M-PREG (END) [Eza & Zia]‼️ [PENERBITAN PDF]
Romans‼️ Achazia atau lebih di kenal dengan Zia cowok 16 tahun XI IPS 4 mulai bersekolah dengan mencoba menjadi diri yang baru lagi di sekolah baru. Tapi sulit.... "Gue suka sama lu" "Gue tau lu juga suka kok sama gue" "Lu kenapa sihh gak jawab gue mulu"...