Eza menatap tajam ke arah pria yang sekarang mengurung bocah di pelukannya, Eza langsung menghampiri Zia, menarik Zia dari pelukan pria yang mengganggunya, dan langsung menyembunyikan Zia di punggung besar miliknya hingga Zia tidak terlihat oleh pria tersebut."Wow, ternyata tuan Altezza terhormat." ucap pria tersebut, Zia yang kepo dengan perbincangan Eza dan pria itu, ia menongolkan kepalanya ke samping di balik punggung Eza, yang menutup semua badan Zia sebelumnya.
"Kenapa tuan Eza? Saya sedang mencoba mendekati anak itu, apa anda mengenalnya?" tanya pria tersebut dengan tersenyum miring.
"Jangan mengganggu nya Varo," ucap Eza yang memang sudah mengenal pria di depannya.
Pria yang bernama Varo tersenyum, menggerakan tangannya berniat untuk menyentuh Zia yang menongolkan kepalanya di belakang punggung Eza, tapi sebelum tangan itu menyentuh Zia, tangan Varo langsung di pegang dengan kuat oleh Eza dan mendorongnya sampai jatuh ke lantai.
"Jangan sembarangan nyentuh orang lain tanpa izin pemiliknya Varo!!" ucap Eza menarik Zia berniat meninggalkan Varo yang masih duduk di lantai, tapi sebelum Eza kembali membawa Zia untuk pergi, langkahnya kembali di hentikan oleh suara Varo.
"Milikmu?? Maafkan saya, saya kira anak itu bukan milikmu tuan Altezza," ucap Varo dengan bibir tersenyum senang mengganggu Eza. Eza yang mendengarkan hanya acuh dan berlalu pergi.
"Gue nunggu penjelasan lu Za!" teriak Varo melihat Eza yang menjauh dari arahnya.
"Wahh anjir, ternyata kak Eza punya tipe yang bagus juga," ucapnya bermonolog sendiri dan bangun dari duduknya berniat menyusul Eza dengan bocah yang bernama Achazia.
————
Di lain sisi sekarang Eza yang emosi terus menarik Zia ke arah yang lain menjauh dari pria tadi, membuat Zia sangat susah menyamakan langkah besar Eza.
"Kak Eza, sakit tangan Zia!" ucap Zia jujur karena tangannya yang di tarik kasar oleh Eza menimbulkan rasa sakit yang ia rasakan, tapi Eza tidak mendengarnya.
"Ahk Ezaaa sakit!.."
Eza yang mendengar rintihan Zia langsung tersadar melepas tangan yang ia tarik dan memberhentikan langkahnya lalu menatap Zia, Zia langsung melihat tangannya yang terasa sakit.
"Sakit tau!"
Eza yang melihat Zia kesakitan lalu mengambil tangan Zia untuk dilihatnya, Eza dapat melihat tangan Zia yang memerah, ia langsung mengusap dan meniup tangan Zia yang ia tarik tadi.
"Kak Eza kenapa sihh?" tanya Zia polos melihat Eza yang kembali lagi dengan wajah datar angkuhnya.
"Nggak." ucap Eza yang sekarang masih fokus mengusap tangan Zia. Zia yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya lalu melihat ke arah mata Eza.
"Kak Ezaa cemburu?" tanya Zia dengan cengirannya, dan mendongkakan kepala menggerakan mendekati Eza. Sedangkan Eza yang mendengar itu langsung terdiam.
"Kak Eza cemburu yaaa??" Zia kembali berbicara terus menggerakan kepalanya untuk menggoda Eza yang masih terdiam dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altezza Achazia (BxB) || M-PREG (END) [Eza & Zia]‼️ [PENERBITAN PDF]
Romansa‼️ Achazia atau lebih di kenal dengan Zia cowok 16 tahun XI IPS 4 mulai bersekolah dengan mencoba menjadi diri yang baru lagi di sekolah baru. Tapi sulit.... "Gue suka sama lu" "Gue tau lu juga suka kok sama gue" "Lu kenapa sihh gak jawab gue mulu"...