Chapter - 8💢

12K 1.2K 37
                                    




Suara benturan dan rem pun terdengar cukup keras di telinga Zia. Zia tertabrak mobil hitam, yang menurutnya mobil tersebut tidak asing dimatanya. Zia berdiri, ia merasa kaki nya sakit ternyata hanya luka lecet yang dia terima, Zia berdiri berniat mendirikan motornya, tapi alangkah kagetnya Zia melihat seseorang yang turun dari mobilnya orang itu Altezza, Eza miliknya Zia.

"Aww sakit banget anjing, bangsad siapa yang udah nabrak gue," acting Zia pura pura sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aww sakit banget anjing, bangsad siapa yang udah nabrak gue," acting Zia pura pura sakit.

Suara langkah kaki terdengar ke arahnya.

"Lu!!?" Zia pura pura kaget dengan apa yang dilihatnya.

Eza yang melihatnya ikut terkaget ternyata yang di tabraknya itu Zia yang selalu mengganggunya, dari kejauhan Eza tidak mengenalinnya karena yang di tabraknya ini memiliki penampilan urakan dan memakai motor gede tidak sebanding dengan badan yang dimiliki pemiliknya.

"Lu Za, anjing sakit kaki gue, lu dendam banget ya sama gue, luka tadi di sekolah aja gue belum sembuh anjing, sekarang lu malah nabrak gue." sarkas Zia.

Eza bingung harus bagaimana karena kondisi sekarang memang berasal dari kesalahannya yang tidak hati-hati, Eza mengigit bibir dengan tangan berada di pinggang memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Woy anjing lu napa malah diam sih bangsad, gue tau lu itu super dingin cuek, masa iya gue di tabrak, lu kagak mau tanggu jawab sih bangsat!!" celetuk Zia pura pura meminta pertanggungjawaban.

Eza yang langsung sadar pun langsung membantu Zia berdiri, tapi Zia kembali jatuh dengan sengaja.

"Lu kagak liat kaki gue sakit anjing, kok bisa sih gue suka sama orang bego kayak lu?" sarkas Zia kembali.

Tanpa pikir panjang Eza yang kesel dengan Zia langsung memangku Zia dengan gaya koala kedepan badannya, membuat Zia tersenyum miring, tapi setelah sadar Zia tau ini merupakan kesempatan untuk dirinya, Zia langsung memeluk leher Eza dan menyembunyikan wajah nya di bahu Eza.

Ya tuhann harum sekali- Zia

Eza menggendong Zia dengan sebelah tangan, dan sebelah tangannya mengambil benda pipih yang ada disakunya.

"Jalan XX, bawa motor teman saya," singkat Eza lalu mematikan kembali handphone nya dan memasukan ke saku celana.

Eza berniat menurunkan Zia di kursi sebelah kiri pengemudi tapi Zia masih tidak melepaskan tangannya dari leher Eza, ia dapat mencium Bau alkohol membuat Eza sedikit kesal dengan Zia.

"Lepas!"

"Kagak mau lu harus tanggung jawab anjing Za."

"Lepas, ini juga gue mau bawa lu ke rumah sakit," ucap Eza mencoba melepaskan tangan dan kaki Zia yang melingkar di tubuhnya. Zia hanya menggeleng pelan dan mengeratkan tangan dan kakiknya ke tubuh Eza.

 Zia hanya menggeleng pelan dan mengeratkan tangan dan kakiknya ke tubuh Eza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altezza Achazia (BxB) || M-PREG (END) [Eza & Zia]‼️ [PENERBITAN PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang