Tett
Tett
Tett
Bel istirahat berbunyi.
"Zia mau ke kantin gak?" tanya Bara.
"Hmm mau, tapi tunggu Eza jemput Zia, Bara,"
"Oke, kita tunggu kak Eza dulu," ucap Cika.
Sekarang mereka berlima menunggu di kelas, menunggu kedatangan Eza untuk menjemput Zia ke kanitin.
"Ziaa, ayoo." tiba tiba Eza di depan pintu tersenyum memanggil Zia.
Zia membalas dengan senyuman mata bulan sabitnya melihat Eza yang sudah berada di depan pintu kelasnya, hingga senyum Zia luntur seketika ketika ia melihat Ashana di samping Eza yang tertutup oleh pintu, Zia yang melihat itu memudarkan senyumnya yang dapat dilihat oleh ke empat temannya.
"Nggak beres nih anjing!" ucap Cika pelan mencolek-colek tangan Bara dan Taky yang berada di sampinya dan langsung di tanggapi oleh ketiganya dengan anggukan.
"Ayo Zia," ucap Eza kembali ketika Zia hanya terdiam di dalam kelas belum melangkahkan kakinya menujunya.
Zia yang di ajak lalu berjalan tertatih menahan sakit di betisnya, Bara yang melihatnya langsung menghampiri Zia dan membantu memegang tangan Zia untuk berjalan keluar.
"Gak peka lu anjing!" ucap Bara mengarah ke Eza.
Eza yang menyadari Zia tertatih dalam jalannya dan mendengar perkataan Bara, ia langsung menghampiri Zia, menyingkirkan Bara yang memegang tangan Zia sebelumnya. Bara yang melihat itu hanya berdecih tidak suka melihatnya. Sedangkan Ashana yang berada di depan pintu menatap Zia dengan penuh tatapan tajam tidak suka.
Mereka terus berjalan ke arah kantin hingga mereka sampai di kantin, teman Zia yang berniat untuk duduk pisah dengan Zia di hentikan oleh perkataan Zia.
"Ngapain kalian duduk beda sama Zia? Ayo kalian ikut Zia aja makan bareng Eza, disana." ajak Zia menunjuk tempat pojok kantin kepada ke empat temannya.
"Zia, Eza nggak suka itu!" jawab Eza menolak Zia.
"Dan Zia pun nggak suka Eza seperti itu," ucap Zia tajam menatap Eza.
Eza yang belum paham dengan perkataan Zia hanya terdiam melihat Zia yang sudah berjalan terlebih dahulu dan duduk dengan ke empat temannya, Eza dengan terpaksa duduk juga dengan Ashana di sampingnya. Hal tersebut membuat beberapa tatapan dari teman Zia menatap ke arah Ashana karena tidak mengenalnya.
"Siapa?" tanya Bara to the point melihat Ashana yang sangat menempel dengan Eza.
"Ashana, anak kelas XII IPA 1 teman paling dekat sama Eza," ucap Ashana dengan menekankan kata teman dekat, mengenalkan dirinya kepada teman teman Zia.
Teman teman Zia yang cukup peka menatap tajam ke arah Ashana, sekarang mereka tau siapa nenek unting yang di katakan Zia kepada mereka.
"Yaudah gue mau pesan dulu, Bar, Ly, Ky, Zia lu mau pesan apa?"
"Bakso super pedas!"
"Gue mauuu gadoo gadoo."
"Gue mie ayam."
"Zia mau sosis bakar,"
Ucap mereka berempat yang ditanya oleh Cika.
"Ahkk anjing males ahk, lu pada pesannya beda beda, udahlah samain kaya gue seblak setan fiks yaa!!" ucap Cika.
"Lah lu ngapain anjing nawarin kita!" ucap Rully menggeplak kepala Cika.
"Gue cuma basa basi doang, suka suka gue dong njing!" Cika tertawa lalu meninggalkan mereka tanpa menawarkan Eza dan Ashana yang sama duduk bersama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altezza Achazia (BxB) || M-PREG (END) [Eza & Zia]‼️ [PENERBITAN PDF]
Romansa‼️ Achazia atau lebih di kenal dengan Zia cowok 16 tahun XI IPS 4 mulai bersekolah dengan mencoba menjadi diri yang baru lagi di sekolah baru. Tapi sulit.... "Gue suka sama lu" "Gue tau lu juga suka kok sama gue" "Lu kenapa sihh gak jawab gue mulu"...