"Tirez 15" 🐰

210 64 18
                                    

*Happy Reading 😍
*Jangan lupa Vote ya guyss 🔥
.
.
.

Gumpalan hitam mulai memenuhi seluruh penjuru langit, kilatan petir sudah bergemuruh sejak sore tadi, seakan tengah menunjukkan kemurkaan nya terhadap penduduk bumi.

Rintik hujan mulai turun perlahan bersamaan dengan tenggelam nya sang mentari ke haribaan. Dalam keadaan hujan seperti ini tak membuat seseorang yang tengah menaiki Bmw H4 race itu berhenti, bahkan ada niatan untuk berteduh saja tidak.

Pikiran nya tengah berkecamuk, hatinya tengah resah dan gelisah . Ada kekhawatiran yang semakin memuncah saat wanita barbar itu tak kunjung ditemukan.

"Brengsek!!"

Sepanjang perjalanan nya yang entah akan kemana tujuannya, anrez terus saja menyumpah serapahi wanita tua bangka itu. Bagaimana tidak? bisa bisanya wanita tua itu menipunya dan bahkan langsung berlari kabur dari hadapan nya.

Mira kaget, saat anrez mendorong dirinya kuat hingga tersandar di mobil.
"Kamu jangan macam macam sama saya bocah ingusan"

"Kemana tiara? Atau besok lo gak bisa liat matahari terbit lagi" Ancam anrez penuh penekanan.

"Bocah psikopat"

Rahang anrez mulai mengeras, tangannya terkepal kuat, mata nya ia pejamkan sebentar lalu mengatur nafas nya perlahan. Tidak ia tidak boleh emosi, bagaimana pun wanita tua ini adalah orang yang sudah melahirkan tiara. Meski dilihat dari sisi mana pun wanita ini tak pantas mendapatkan julukannya sebagai seorang ibu.

"Mana?"

"Mana tiara?"

Wanita itu bersidekap dada seolah tengah menantang "kamu... Pacar anak saya?"

Anrez tertegun saat mira melontarkan pertanyaan itu.

"Bagus deh, sepertinya....  "

Mira memperhatikan penampilan anrez dari ujung kepala sampai ujung kaki tak lupa pandangannya ia tolehkan kesamping, BMW H4 race. Waww..pasti harganya miliaran.

"Sepertinya.. Kamu lebih kaya dari si dimas, pantes tiara lebih memilih kamu daripada dimas".

" Bacot!. Dimana tiara? hah!!".

Tangan mira terangkat menyentuh bahu kiri anrez tak lupa ia memberikan sedikit usapan "tenang tenang, tenang dulu ganteng. Tiara ada kok di dalem cek aja sendiri"

Anrez menoleh sebentar ke arah pintu. Apa ia tiara ada didalam, kalau memang tiara ada dan baik-baik saja. Kenapa tiara tidak masuk sekolah hari ini?.

Mira mengangkat dagu nya menunjuk ke arah pintu "silahkan, cek"

Tanpa basa basi lagi anrez pun melangkah masuk dan mulai mencari keberadaan tiara, tak ada panggilan atau teriakan apapun dari anrez ia hanya berkeliling ke setiap sudut ruangan dalam diam.

Hampir satu jam ia mencari tapi tiara tidak ada di sudut manapun. Sial, wanita tua itu membohongi nya. Dengan gerakan cepat anrez berjalan keluar, emosinya kembali memunjak, kepalan nya sudah gatal ingin menghantam wajah wanita tua itu.

"Bangsat!! Kabur"

Dan saat itulah anrez langsung tancap gas mencari keberadaan tiara diluar. Hujan semakin deras, pandangan nya mulai tidak bisa dikontrol lagi akibat hujan, terpaksa ia harus membelok menuju rumahnya untuk berganti pakaian dan melaksanakan ibadah terlebih dahulu.

Diary DepresikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang