"Tirez 12" 🐰

211 63 12
                                    

*Happy Reading😍
*Vote dulu sebelum baca 🔥
.
.
.

🐰🐰🐰

Tepat jam 01.00 dini hari tiara turun dari kamar melangkahkan kaki nya menuju dapur, menuangkan air kedalam gelas lalu meminumnya.

Tok tok tok!

Tiara mengerutkan kening nya, samar samar ia mendengar pintu rumahnya di ketuk.

Tok tok tok!

Diam sejenak memikirkan siapa yang bertamu ke rumah nya jam segini? Gak mungkin itu ibunya kan? Karena ibunya memiliki kunci cadangan rumah ini yang selalu ia bawa kemana-mana.

Brukk bruk brukk!!

Suara itu berubah menjadi gedoran yang sangat keras. Tiara mengeratkan pegangan nya di gelas itu, rasa takut menyelimuti pikirannya saat ini.

Dengan langkah pelan tiara mendekati pintu tak lupa tangannya menenteng sapu jaga jaga jika yang ingin masuk ke rumah nya ini orang jahat.

Ceklek!

Bug! Bug! Bug!

"Kurang ngajar, gak ada kerjaan banget lo mau maling dirumah gue"

Bug! Bug! Bug!

"Aduhh aduh"

Bug! Bug!

Tangan yang memegang sapu itu melayang diudara saat pendengaran nya menangkap suara yang tak asing lagi baginya.

"Stopp!!"

Orang itu menegakan tubuhnya, matanya menatap tajam gadis yang dengan berani nya memukul dirinya hingga kesakitan seperti ini.

"Ha-- " Tiara menganga.

"Appa!"

"Ngap-ngapain lo kesini? Hehe maaf gue gak tau itu lo" Lirih nya di akhir kalimat.

Orang itu menarik nafas lalu berjalan dan menjatuhkan bokong nya di sofa.

"Awwshh" Ringis cowok itu saat punggungnya menyentuh sandaran sofa.

"Eh lo gak papa?"

"Gak!!"

"Sekali lagi gue minta maaf" Ulangnya sambil menunduk. Tiara menoleh kebelakang 'lagian siapa suruh datang jam segini, melawan hukum pertamuan' lanjutnya menye-menye.

Anrez mengabaikan ucapan tiara. Ia malah menaikan kedua kaki nya lalu berbaring bersiap untuk tidur. Namun lagi lagi punggung nya terasa nyeri, mungkin akibat pukulan tadi yang terlalu keras.

"Awshh"

"Sini gue liat punggung lo"

Anrez menatap tiara tajam, membuat nyali tiara menciut. "G-gue cuma mau tanggung jawab"

Seperti biasa tanpa mengucapkan sepatah kata pun anrez langsung membuka jaket hitamnya beserta kaos yang melekat ditubuhnya.

"Setopp!!" Cegah tiara.

Anrez yang tengah membuka baju nya berhenti di tengah jalan, lalu menatap tiara dengan alis yang di angkat satu.

"Mam -maksudnya lanjut he"

Selesai, anrez kembali menatap tiara, kedua sudut bibirnya berkedut ingin tersenyum saat melihat tiara menutup matanya rapat. Tadi katanya ingin melihat keadaan punggung nya.

"Tiara" Ucap nya sedikit serak.

"Astaga, kenapa harus buka baju?"

Anrez memutar bola matanya malas.

Diary DepresikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang