"Tirez 21" 🐰

237 54 29
                                    

*Happy Reading 😍
*Vote dulu sebelum baca 🔥

🐰


'Semua orang memang punya hati tapi tidak semua orang hati nya berfungsi'


____ ✴ ____


"MAMA BILANG PULANG"

"Enggak ma! Tiara gak mau pulang"

"Tiara kamu mau liat mama mati?"

"Hah?"

"Sekali lagi kamu bilang gak mau pulang! Mama bisa mati TIARA"

Tiara terdiam. Dilihat nya layar ponsel itu berubah menjadi panggilan video, ia pun menerimanya. Tiara terkejut dan langsung menutup mulutnya saat sebuah pisau sudah menyentuh leher ibunya, siapa lagi pelakunya kalo bukan dimas. Dimas mengancam mira untuk menelpon tiara dan menyuruhnya untuk pulang, kalo tidak mira akan dibunuh.

Tiara memang membenci mira tapi jika harus kehilangannya tentu saja tiara tidak mau.

"BRENGSEK!! BANCI LO, LEPASIN IBU GUE BANGSAT!!"

Terdengar tawaan yang sangat keras disebrang sana membuat tiara semakin jijik mendengar tawaan itu.

"Tiara.. Tiara.. Lo pergi karena ibu lo selalu nuntut lo buat ngelayanin gue kan? Terus kenapa lo takut ibu lo ini gue bunuh hah?"

"Gue punya hati dan berfungsi, sekejam apapun yang ibu gue lakuin ke gue. Dia tetep ibu gue, dia wanita yang ngelahirin gue. Dan lo harus inget gue gak punya hati IBLIS KAYAK LO DIMAS!"

Betapa menyebalkannya dimas, lelaki itu bertepuk tangan seolah sedang menyaksikan pertunjukan yang sangat menyenangkan. "Ututuuu anak yang baik.. Tapi sayangnya ibu lo gak bisa sebaik itu sama lo hahaha"

"Tau apa lo tentang ibu gue hah!!"

"Denger! Lo pulang ibu lo selamat"

Panggilan video dimatikan sepihak membuat tiara ketar ketir. Apa yang harus ia perbuat, ancaman dimas tidak bisa ia sepelekan begitu saja.

"BRENGSEK!!!"

"DIMASANJING!!"

Tiara memijat pelipisnya, kepalanya tiba-tiba terasa sangat berat. Apa sebaiknya tiara pulang, menyerahkan diri pada cowok itu, dan ibunya akan selamat.

Terus bagaimana? Ibunya mungkin akan selamat tapi kehidupan nya? Mungkin akan tamat!

Pintu kamarnya di ketuk dari luar, tiara langsung berjalan menghampiri dan membuka pintu itu.

"Makan!"

Setelah mengatakan itu anrez berbalik namun langkahnya terhenti saat bahu nya di tahan oleh gadis dibelakangnya.

"Plesee bantuin gue.. Hikss "

Isakan?tiara terisak?menangis?Kenapa? Apa sikap nya tadi itu menyakitinya. Anrez berbalik, badannya sedikit terhuyung saat tiara langsung menubruk dada bidangnya.

Anrez tak membalas pelukan itu "kenapa?"

"I-ibu gue.. Hiks.. Ibu gue mau dibunuh dimas es balok, bantuin gue.. " Tiara semakin terisak, dia berharap meskipun anrez tadi terlihat marah ia bisa membantu menyelamatkan ibunya.

Kedua tangan anrez mengepal. Ia tak suka melihat seorang wanita menangis. Karena setiap melihat wanita menangis ia selalu teringat pada mamahnya yang menangis tak berdaya ketika disiksa oleh ayahnya.

Diary DepresikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang