*Happy Reading 😍
*Vote dulu sebelum baca yah guyss 🔥
.
.____ ✴ ____
Tiara telah menghabiskan makanan nya sekitar lima belas menit yang lalu tapi ia belum juga ada niatan untuk menemui anrez di kamarnya seperti yang anrez perintahkan tadi.Ia masih belum yakin jika dirinya masuk ke dalam kamar itu akan baik baik saja nantinya. Entah apa yang ada dalam pikiran gadis ini.
"Neng"
Tiara mengunyah pelan sisa makanan yang masih menempel di giginya sambil melamun memikirkan sesuatu.
"Neng?"
Kepalanya ia angguk anggukan sambil melengkungkan bibirnya kebawah. 'Ternyata dia memang bukan pampir'
"Neng tiara" Ujar bi mimi masih belum menyerah, dan kali ini bi mimi memanggil sambil mendorong bahu tiara pelan.
"Anj--- " Tiara menyengir "eh bibi, kenapa bi?"
"Itu den anrez nyuruh neng ke kamarnya"
Tiara mendekatkan kepalanya ke arah bi mimi dan berbisik "bi mimi kalo nanti aku teriak, pleseee samperin aku yah, itu tandanya aku minta tolong"
"Emang kenapa neng?" Tanya bi mimi ikut berbisik.
"Yaa gak papa si, cuman perasaan aku gak enak aja, takutnya pas aku masuk ke kamar nya aku langsung di ngap sama tu manusia es bi"
"Ah si eneng bisa ajah" Jawab bi mimi sambil mengibaskan kemoceng di depan mukanya "ya gampang atuh neng kalo aden ngap neng tiara tinggal ngep"
Tiara tertawa "yeehh si bibi mah, aku serius bi"
"Yaudah atuh neng, mari bibi antar ke kamar aden"
Tiara mengangguk dan langsung bangkit dari duduknya.
.....
Tarik nafas hembuskan... Tarik nafas hembuskan.. 'Dia manusia tiara, dia manusia, kenapa si takut banget' ucapnya dalam hati.
Bi mimi membuka pintu itu pelan "den ini neng tiara nya"
Anrez mengangguk sambil tersenyum "makasih bi"
"Iya den" Setelah itu bi mimi turun dan kembali mengerjakan tugasnya.
Dengan langkah pelan tiara masuk di belakang badannya ia terus meremas tangannya gugup.
"Kenapa?"
"Ha?"
"Kenapa lo kayak gugup?"
Tiara menggaruk pelipisnya "eng-nggak... G-gue biasa aja he 😁"
"Ceritain"
Tiara mengerutkan keningnya bingung. Ceritain? Maksudnya.
"Ceritain kenapa lo gak mau pulang ke rumah lo" Jelas anrez saat tau jika tiara tengah kebingungan.
Kini mengerti, ternyata pikiran buruk yang sedari tadi memenuhi pikiran nya itu hanya perasaan tiara saja. Karena pada kenyataan nya anrez menyuruh tiara masuk kamarnya hanya untuk menceritakan alasan ia yang tak mau pulang ke rumah. tiara mengangguk dan berjalan lebih dekat lagi ke arah anrez. Keduanya kompak berjalan menuju balkon, mungkin cerita disana lebih enak nyaman dan sejuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Depresiku
Teen Fiction"gue mau mati" "iya jika lo loncat dari sini langsung mati? kalo nggak? nanti nyusahin org yg masih hidup tau gak! " gertak seorg gadis yg berdiri di samping nya. "gue pasti langsung mati" "umur org gak ada yg tau, meskipun lo mau mati hari ini, ta...