"Aku tahu di rumah ini sebagai siapa, tapi tolong beri sedikit waktu saja agar aku bisa bernafas dengan tenang."
~ClarissaSyifa~
****
(setelah sebulan ayah meninggal ibu pun menemukan pria pengganti ayah)
Terbangun dari tidur. Memang tidak biasanya Rissa tidur dengan cepat, jadi saat pukul 11:40 terbangun. Perutnya terus saja berbunyi. Berjalan menuju dapur, hanya meminum segelas air putih, itu sudah cukup bagi Rissa. Karena sudah terbiasa telat makan dan bahkan lupa bahwa dirinya sudah makan apa belum. Tetapi tubuhnya kuat untuk menahan segalanya, untung saja tubuh Rissa kebal akan rasa sakit. Begitupun hatinya yang sudah seperti mati rasa, tidak punya perasaan sama sekali.
"Besok mau kesini lagi kah? Biar aku buatkan makanan untuk mu."
Tengah malam begini siapa yang berada di luar. Suara itu sudah tidak asing untuk di dengar. Tetapi ini gak mungkin, ibunya. Rissa berjalan menuju arah suara itu. Hampir tengah malam begini, gordang rumah saja tidak semua tertutup.
Pintu rumah saja tidak tertutup rapat, bahkan tidak dikunci. Rissa melihat ke halaman depan dan ternyata benar ibunya, dengan pria yang tidak tahu malu itu."Buuu!! " panggil Rissa tegas.
Lisa tersentak kaget dan berusaha tersenyum ke arah Rissa.Meski ada keganjalan rasa bersalah pada putrinya.
Baru saja Lisa akan berucap Tetapi kalah cepat dengan Rissa. "Sudah lupa akan waktu?" tanya datar Rissa, sambil menatap ibunya serta mahendra.
"Ini sudah malam apa kalian tidak bisa membedakan mana waktunya untuk bermain dan istirahat.Teruntuk om Hendra yang memang usianya lebih tua dari ibu. Apa tau malam waktunya apa? " ucap Rissa sedikit menaikkan nada suaranya. Memang tidak sopan, tapi ini sudah keterlaluan.
Hendra hanya diam terlihat sangat marah pada Rissa. Wajahnya memerah menahan amarah. "aku mau pulang lis, besok lagi aku datang kesini. " setelah berkata itu, Hendra langsung pulang tanpa pamit pada Rissa.
Lihatlah sifatnya mulai muncul, kejelekan bahkan niat busuk pun akan Rissa bongkar. Terlihat dari aura wajahnya serta tingkah laku pada ibu. Dia hanya bisa memanfaatkan dan menguras harta ibu yang memang keluarga Rissa tidak begitu kaya. Namun kecukupan semuanya bisa terpenuhi.
Bukan wajah senyuman lagi yang terlihat tetapi wajah datar yang menatap tajam ke arah Rissa. Rissa bingung dengan tingkah ibunya meski Rissa punya salah tetapi ibu tidak pernah menatap Rissa seperti ini.
"Ris kamu bisa jaga ucapan kan! Dia lebih tua dari kamu, apa ibu tidak pernah ajarkan sopan santun padamu Rissa? lain kali jangan berulah lagi depan Hendra! ibu gasuka. Mengerti!" ucapnya marah.
Rissa terbentang kaget, apa ini benar benar ibunya atau bukan. Hatinya banyak kata yang ingin diucapkan pada ibunya sendiri. "ibu tau kan ini sudah tengah malam, apa ibu bisa memikirkan sesuatu apa yang akan terjadi? ibu gak malu sama tetangga?" ucap Rissa marah.
Rissa semakin melebarkan matanya. Dia memang marah pada Rissa hanya demi pria itu. "ibu tidak pernah mengajarkan mu seperti itu Rissa! sifatmu memang sangat buruk, kamu tidak bisa menghargai orang lain. Semuanya masalah ibu dan kamu tidak boleh ikut campur
dalam masalah ini. Biar orang koar koar di luar sana, ini keputusan ibu! Semuanya punya hak dan ibu punya hak tersendiri!."Rissa tersenyum miring "ibu egois, liat ibu tidak malu? ibu punya 3orang anak dan mereka masih lajang, apa ibu tidak malu? Buu!! Mana ucapan ibu yang dulu tidak akan mempunyai seseorang dalam hidup.Ibu akan fokus mengurus kami,Aku dan abang tidak peduli yang terpenting dengan Gerry. Dia masih membutuhkan kasih sayang ibu, apa ibu akan memilih pria hina itu dibandingkan anakmu sendiri? Oke baiklah aku tidak akan melarang apapun pada ibu. Aku hanya pesan carilah pria yang sayang pada ibu dan anak terutama Gerry." ucap Rissa sambil pergi meninggalkan lisa sendiri di depan halaman rumah.
Rani hanya menatap kepergian putrinya dengan datar. Dia tidak berpikir sama sekali yang dikatakan oleh putrinya itu.
Terduduk disebuah ruangan gelap. Menatap cahaya yang bulan pancarkan kebumi, tanpa sadar air mata mengalir. Ada apa dengan keluarganya sekarang? Rissa tidak mau mengalami kehancuran lagi dan lagi.Rissa menghapus jejak air mata dengan kasar lalu bangkit dan membawa benda kotak tipisnya itu, jarinya menari nari diatas keyboard menuliskan beberapa nomor. Yah, Rissa menelepon seseorang pada saat tengah malam. Bukanya itu tidak sopan menganggu orang yang sedang beristirahat, apalagi ini di jam 12lebih.
_Assalamualaikum.kak!_
Waalaikumsalam sayang. Ada apa kamu telpon kakak tengah malam begini. Ada masalah kah?
Yes, kak. Begitu banyak problem, Bolehkan Rissa ke rumah kakak sekarang?kakak bukannya melarang Ris. Ini sudah malam kakak gak mau kamu tengah malam gini jalan sendirian ke rumah kakak.
Tapi Rissa butuh kakak sekarang.
Baiklah. Untuk sekarang kamu tenang dulu lalu beristirahat, besok pulang sekolah ke rumah. Bagaimana?
Baiklah Kak, Ris tidur sekarang.
Nah gitu. jangan banyak di pikirkan oke, Kamu harus berusaha tenang dalam hal apapun.
Insyallah kak, makasih
Tidurlah. Mimpi indah.
Yang bicara dengan Rissa adalah Clara adik dari ibunya Rissa. Clara menikah dengan Bagas dan memiliki buah hati yang bernama Husniansyah. Dia masih kecil baru beberapa bulan ini Clara melahirkan. Dari sejak dulu Rissa memanggilnya dengan sebutan kakak dan abang pada mereka. Entahlah terasa nyaman sekali bila berada di keluarga itu. Mungkin bagi Rissa merekalah keluarga keduanya. Dan mereka sudah menganggap anak kepada Rissa.
Rissa mematikan ponselnya itu. Lalu menyimpannya di tempat semula, Rissa membuka jendela kamar. Setelah itu dirinya menidurkan diri di kasur ukuran besar. Menatap sinar rembulan dengan kosong. Angin malam masuk memenuhi seluruh kamarnya, Rissa benar benar tidak bisa tidur untuk sekarang. Hingga pada akhirnya Rissa memutuskan untuk memaksakan diri memasuki alam mimpi, dirinya harus benar benar tertidur. Kebahagiannya yang palsu harus selalu nampak di setiap harinya, pengelabuan yang baik. jangan sampai orang lain tahu tentang riwayat hidup Rissa yang memang sangat menyedihkan.
Gimana part sekarang? udah dapet feel nya belum?
tinggalkan jejak yaa biar semangat buat up lagi😗
next?
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK BERAT KEHIDUPAN [ON GOING]
Teen FictionKisah seorang Gadis kuat yang bernama Clarissa syifa yunita Gadis kelahiran 2003 yang saat ini baru saja lulus SMP di usia remaja nya Ia sudah harus merasakan kehancuran menyaksikan semua tentang pertengkaran,kekerasan,Bahkan kehilangan cinta pertam...