PART 07

22 21 21
                                    

"ayah adalah tiang rumah, jika tiang itu hilang maka semuanya akan berantakan".

  ~ClarissaSyifa~

HAPPY READING




jangan lupa tinggalkan jejak vote+komen.


  Lisa tersenyum bahagia saat berjalan di altar pernikahan untuk kedua kalinya, untuk kedua kalinya ia mengenakan gaun pengantin dan berjalan di altar dengan pria tampan yang akan menjadi suaminya.  Keduanya tersenyum dengan sangat bahagia, para tamu undangan ikut bahagia melihat pasangan itu, acara pernikahan di gelar di sebuah taman yang bertema outdoor, Hendra menggandeng tangan lisa dengan bangga, ia juga sangat bahagia.

  sedangkan alex dan Rissa ia memandang muak ke arah insan tersebut, Rissa mencengkram gelas anggur nya dengan kuat menahan rasa sesak dan air mata yang hendak jatuh, rasa tidak rela terus menjadi, ia tidak rela Hendra menggantikan posisi ayah kandung nya.

"Kak Rissa bang alex itu  ayah baru kita yah?" tanya gery sambil menatap wajah kedua kakanya itu.

"Iya de itu om Hendra pengganti ayah kita, semoga baik seperti ayah dulu yah" jawab alex dengan tenang sambil senyum kearah gery

"Yeee sekarang ade udah punya ayah lagii" ucap gery dengan sangat bahagiaa.

Kemudian gery dan alex pergi ke pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada sang ibu dan meninggalkan Rissa sendirian

Tiba tiba  datang ketiga teman Rissa dan memberi ucapan selamat kepada mereka.

"Woyy Rissa itu ayah baru lo tampan banget". ucap manda di sebelah Rissa

"benar riss coba liat pria itu tampan, bahkan struktur wajah nya sempurna gaada yang cacat matanya dua telinganya juga dua" Desis Alana dengan sedikit ketawa

"yeee kutu dunia kalo ngomong suka ngasal,yakali mata om Hendra satu" jawab alexa dengan kesal.

Dan mereka pun tertawa atas perkataan Alana tadi.

"Sebaiknya kalian diam!!  pria itu tidak pantas menikah dengan ibu ku, dia hanyalah gelandangan yang ingin kaya". jawab Rissa dengan kesal

Semuanya benar benar terdiam. Rissa masih setia menatap ibu nya dan Hendra yang mengucapkan janji suci di depan pastur, lalu mereka saling memasangkan cincin pernikahan masing masing.

Hati Rissa seolah meronta dan berteriak untuk menghancurkan hari pernikahan ini, namun saat melihat senyuman bahagia sang ibu, Rissa merasa dada nya sesak ia terlalu mencintai pria itu sampai buta. Rissa menunduk dan air matanya jatuh begitu saja, ia teringat dengan ayahnya yang sangat baik dan penyayang, dan posisi itu saat ini tergantikan dengan pria brengsek itu.

Rissa mengepalkan dengan kuat, mulai detik ini ia akan membuat Hendra menderita. Sampai mati pun ia tidak akan pernah menganggap Hendra bagian dari keluarga apalagi sebagai ayah, ia tidak sudi.

gue akan menghancurkan lo Hendra!  batin Rissa.

*****

Karena sudah menikah, Lissa membawa Hendra tinggal bersamanya, tidak mungkin mereka tinggal di rumah Hendra yang sempit, mengingat bahwa mereka sudah berumah tangga akhirnya mau tidak mau Hendra pindah ke rumah milik lisa.  Acara resepsi pernikahan baru saja selesai dan mereka pulang sambil membawa barang mereka masing masing ke dalam kamar utama. Rissa berdiri dilantai dua dan ia sangat muak melihat wajah pria tersebut.

Mata mereka bertemu tatap, Hendra bisa melihat Rissa menatapnya dengan penuh kebencian. Rissa memutuskan turun kebawah dan berpapasan dengan lisa dan Hendra.  Bukankah ia harus menyapa ayah baru nya sekarang.  Lisa tersenyum saat melihat Rissa sudah di depannya.

"Sayang, mulai sekarang om Hendra akan tinggal bersama kita, pastikan kamu bersikap baik padanya".

Rissa tersenyum manis ia sudah mempersiapkan semua ini.

" Tentu saja, selamat datang dirumah ini Ayah!! ".ucap Rissa dengan sengaja menekankan kata ayah.Lisa tersenyum, ia senang Rissa bisa menerima Hendra dan tidak membantah lagi.

" Baiklah sayang, ibu masuk kedalam kamar dulu, istirahatlah ini sudah malam, ayo Hendra".

Hendra mengangguk dan ikut menyusul langkahnya lisa.  Namun Rissa menghalangi Hendra dan menyentuh bahu lebar itu dengan jemari lentiknya, Rissa mendekatkan wajahnya ke telinga Hendra.

"Selamat datang ayah,bagaimana rasanya menginjakkan kaki dirumah ini? pasti menyenangkan bukan? ".Bisik Rissa di telinga Hendra

kemudian Rissa meninggalkan pria itu. Hendra diam di tempat, sudah jelas Rissa merendahkannya.

*****
Rissa, alex, gery turun ke lantai bawah dan duduk di meja makan, Lisa dan Hendra juga berada disana, Rissa memperhatikan aura ibu nya yang hari ini terlihat ceria bahkan lisa rela memasak, sungguh Rissa merasa ini bagaikan mimpi, terakhir kali melihat lisa di dapur itu saat ayahnya masih hidup, dan kini ibu kembali menyentuh alat alat dapur dan membuatkannya sarapan.

" Pagi anak anak ibu, kalian sudah bangun". tanya lisa sambil tersenyum ketiga anaknya tersebut.

Lisa tersenyum ceria kepada Rissa gery alex sembari meletakkan semangkuk sup hangat di meja makan. Rissa memperhatikan cara jalan Lisa sedikit aneh dan tertatih, apa permain ranjang Hendra sangat mengerikan.

"Alex harus segera berangkat kerja bu, sarapannya nanti aja disana". ucap alex dan pergi meninggalkan tempat itu.

" Bu ade juga harus pergi sekarang karna ada tugas yang belum di kerjakan" ucap Gery sambil pergi menyusul abang nya yang hendak pergi.

"Rissa juga harus segera kesekolah ada urusan" ucap rissa.

Segitu marahnya anak anak sampe sikapnya dingin dan cuek. batin lisa

"Rissa tunggu, sebenarnya ibu ingin minta izin, ibu dan ayah akan pergi liburan untuk sementara apa boleh? " tanya lisa dengan lembut

Rissa diam lalu tertawa miris ternyata lisa memperlakukan baik karena ada maunya.Rissa benar benar sangat muak ditambah menatap wajah Hendra ia semakin muak.

"Oke jika kamu tidak boleh ibu pergi, ibu tidak akan pergi.. "

"silahkan, Aku tidak berhak melarang, karena kalian sudah menikah, aku berangkat dulu".Ucap Rissa sambil pergi.

senyum ceria di wajah lisa.

" Rissa tunggu". Rissa menghentikan langkahnya dan menoleh

"Ada apa lagi? ".

" makasih, dan biarkan ayah mu mengantar ke sekolah pagi ini".

Rissa mulai jengah, ia menatap Hendra yang tersenyum ke arahnya.

"Gak usah, aku berangkat sendiri!  jangan memaksa aku untuk dekat dengan dia, karena aku tidak suka! " ucap Rissa akhirnya ia benar benar pergi.

Lisa hanya bisa menghela nafas, melihat kelakuan ketiga anaknya yang masih saja belum menerima Hendra sepenuhnya. Hendra menyadari hal itu, ia mengenggam tangan lisa dengan lembut.

"Maafkan ketiga anak ku".

Hendra tersenyum dan menggeleng pelan

" jangan khawatir bu, ayah mengerti mereka belum bisa menerima, tapi ayah akan terus berusaha agar mereka bisa menerima sebagai ayahnya".

Lisa tersenyum, ini lah yang membuat lisa jatuh cinta, Hendra dengan segala kepribadian baiknya, pria itu tidak hanya menang fisik, namun kepribadian nya juga sungguh sangat baik.




Rissa ini emang keras kepala ya gais jadi harus sabar

gimana part sekarang? kesel? seru? biasa aja?

oh iya author gaakan pernah bosan ngingetin kalian buat tinggalin jejak yaa vote+komen😗😗

next??

TITIK BERAT KEHIDUPAN  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang