PART 06

21 23 20
                                    

***
(Hukuman)

Rissa berdiri di depan tiang bendera dan Vano yang berdiri di depannya.

"Baru sekolah udah bertingkah"celoteh Vano.

" Ngatain orang lo pikir lo udah baik?! "

"Lo baru masuk! ".Bentak Vano

" Hak gue kenapa lo yang repot" jawab Rissa dengan santai

Silau njir! batin Rissa

" Sampai gue liat lagi kaya tadi, gue gaakan segan segan buat hukum lo lebih dari ini! "

"Bodoamat" jawab Rissa dengan muka datar

"Lo berdiri sampai bel bunyi!jangan coba coba kabur! " ucap Vano dengan tegas

"Terserah gue dong,lo ketos jangan belagu  bersikap seolah layaknya guru bp! Lo pikir gue takut sama lo?" Jawab Rissa dengan nada tinggi.

"Gue berhak hukum lo  karena ini tanggung jawab gue, dan lo ga usah ngebantah! " ucap Vano yang ga mau kalah

"Si paling tanggung jawab wkwk" Ucap Rissa dengan santai membuat Vano semakin kesal

kemudian pria tampan berhati iblis pergi.  Ketiga temannya melambaikan tangannya di seberang.

"Sabar ya"

"Semangat bestie"

Itulah ucapan ketiga temannya Rissa, kemudian bel pulang bunyi

Kring kring kring

Bell berbunyi. Rissa langsung bernafas lega, ia berjalan menuju kelasnya. Keringat sudah bercucuran di wajah cantiknya.

Sial awas aja lo Vano!  batin rissa.

Rissa dkk berjalan menuju parkiran dan menunggu jemputan nya masing masing.

***
Malam ini Rissa sudah janji kepada ibunya  untuk bertemu dengan om Hendra pria tengil itu.

(caffe)

Rissa dan alex memasuki sebuah Caffe mewah dengan langkah gontai. Lisa memaksanya mati matian agar datang, karena ibu nya ingin mereka lebih dekat lagi dengan calon suami baru ibu nya. Rissa merasa sangat muak, dengan penuh keterpaksaan Rissa dan alex masuk dan duduk di hadapan ibunya. Mata Rissa langsung tertuju ke arah pria di sebelah ibu nya, tidak mungkin kan lelaku Itu calon ayah baru nya, jika itu benar makan ibu nya sudah sangat sinting.

"Rissa alex ini adalah Hendra, Hendra,ini adalah anak ku Rissa dan alex".

Rissa memandang pria yang akang menyandang status ayah baru nya dari atas sampai bawah, kemudian naik lagi ke atas, sungguh semua nya di luar ekspetasi.  padahal Rissa sudah membayangkan wajah pria tua, jelek gila harta yang berada di depannya, namun ini sangat jauh berbeda, bahkan Rissa sampai tidak berkutik saat mata hitam itu menatap ke arahnya.

Semua nya jauh dari bayangan Rissa dan alex bukan pria tua yang datangg, melainkan seorang pangeran di negeri dongeng. Tubuh tinggi, hidung mancung, dan alis tebal namun rapih, penampilannya rapi bersih dan terlihat seperti berkelas.

" Halo Rissa alex, saya Hendra".

Rissa menatap wajah sehun yang tersenyum ke arahnya, Rissa tak kunjung membalas jabatan tangan itu beda dengan abang nya alex yang membalas jabatan dengan senyuman, Lisa berdehem memberi isyarat, sehingga membuat Rissa tersadar dan akhirnya membalas jabatan tangan Hendra.

"Halo saya Hendra". Rissa dapat merasakan telapak tangan Hendra yang terasa hangat dan kasar, selanjutnya ia melepaskan jabatan tangan mereka.

Bagaimana bisa ibu nya menikah lagi dengan pria tampan seperti Hendra, ibu nya benar benar udah sinting, Rissa tidak boleh melunak hanya ketampanan Hendra. Rissa harus kembali kepada prinsip awalnya, ia yakin Hendra ada niat terselubung.

TITIK BERAT KEHIDUPAN  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang