PART 08

14 16 8
                                    

"Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap."

~ClarissaSyifa~

HAPPY READING




jangan lupa vote sebelum dibaca😗

Rissa masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di bangku, tanpa menyapa ketiga temannya, mood Rissa saat ini benar benar sangat buruk karena parasit baru yang ada di rumahnya, Rissa merasa kebencian terhadap Hendra semakin meningkat.

"Hei, kenapa lo ? " ucap manda


"Bagaimana rasanya serumah sama ayah tiri yang tampan riss? " ucap Alexa

"Menjijikan!! " ucap Rissa sambil menaikkan kedua kaki nya ke atas meja, Rissa memang gadis dengan kelakuan minus, ia kasar, tidak sopan dan keras kepala.  ketiga temannya tertawa melihat kelakuan Rissa.

Seperti biasa Vano dan ketiga temannya selalu ingin membuat Rissa kesal.

"Muka lo kenapa bro kusut amat kek lap dapur" Ucap Carlos dengan muka tengilnya

"Iya nih lo kenapa riss, tumben ga kek biasanya" Ucap allard

Rissa kenapa ya batin vano
sambil menatap Rissa yang dari tadi melamun.

"Pergi lo semua! atau enggak gue jadiin tumbal mau?" Ucap Rissa sambil menatap tajam keempat setan tengil itu.

"Heh enak aja,kalo kita di jadiin tumbal nanti sekolah gabakalan ada yang cakep cakep kek kita yakan bro" Ucap Carlos menatap ketiga temannya dan mereka pun tertawa sambil pergi meninggalkan Rissa yang lagi badmood kek singa.

Kring kring

Bel masuk bunyi dan kemudian datang bu sri, pelajaran pun berlangsung.


Rissa  tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkannya di depan ia malah tertidur pulas, kemudian Vano mengambil segulungan kertas dan melemparnya kearah Rissa, ia sengaja agar Rissa bangun.

peletak

eh gimana sih suara kertas yang digulung kemudian kena  kepala, kurang lebih sih keknya gitu ya gasih gais?

"brengsek! awas aja lo nanti pulang sekolah gue remukin tuh tangan" sambil menatap kejam kearah Vano.

gak jadi deh yakali cowo cakep cacat. batin Rissa sambil ketawa


kring kring

bel istirahat bunyi

tiba tiba Vano dan ketiga temannya mendekati Rissa dkk.

"maksud lo apa hah lempar gue pake kertas! " cetus Rissa dengan nada tinggi.

"Kalo lo mau tidur di rumah jangan di kelas!  hargain guru yang ada di depan" jawab Vano dengan tegas

"Gue heran deh sama lo, kenapa selalu ngatur gue mau di kelas di luar kelas sama aja! " Ucap Rissa

karna gue udah mulai suka sama lo.  batin Vano

"Karna itu tanggung jawab gue sebagai ketos" jawab Vano dengan santai

"Ketos ya ketos jangan belaga layaknya guru bp! " Ucap Rissa sambil meninggalkan empat setan hidup itu.

****

Malam ini Rissa pergi hang out ke club bersama teman temannya, ketiga temannya di temani oleh pacarnya masing masing, saat ini ia tidak minat dengan siapapun. Rissa mengingat dengan jelas ia pernah bertemu dengan Hendra di club ini, atau mungkin Hendra bekerja disini sebagai gigolo.

Rissa kemudian berjalan kearah meja bartender dan memesan vodka kepasa seorang pria muda yang bername tag Rion, Rissa cukup hafal wajah bartender di depannya ini karena setiap Rissa datang rion lah yang selalu meracik minuman.

"Ini pesanannya nona"

"Terimakasih rion".

pria bernama rion itu terkejut lalu menatap kearah Rissa.

" Lah ko tau nama gue? "

"Dari situ". tunjuk Rissa kearah name tag dipakaian rion, rion pun merasa sedikit malu karena ia terlihat bodoh di depan Rissa. saat ini Rissa hanya tersenyum sambil meminum vodka nya.

****

Rissa pulang ke rumahnya tepat pukul 03: 00, ia melangkahkan kakinya dengan santai, ruang tamu nya sudah gelap pasti ibunya sedang bercinta dengan pria itu. Rissa terus berjalan menaiki tangga dengan santai namun langkahnya terhenti saat melihat lampu ruang tamu menyala dan menjadi terang.

"Darimana kamu? dengan kamu seperti ini membuat  ibu mu khawatir".

Rissa terkejut itu bukan suara lisa melainkan suara Hendra, Rissa tersenyum sinis dan membalikan tubuhnya menghadap Hendra.

" Hak gue!"

Hendra menatap tidak percaya ke arah Rissa dan mendekati gadis itu, Hendra menangkap leher Rissa penuh bercak kemerahan, Rissa benar benar tidak terdidik.

"Kamu pikir ini jam berapa? apa pantas gadis pulang jam segini?! ".

Rissa mengepalkan tangannya dengan kuat, ia menatap tajam ke arah Hendra.

" Tidak usah sok ngatur! lo bukan ayah gue!! "

Hendra tersenyum sinis kearah Rissa, gadis itu benar benar keras kepala.

"Oh jadi gini didikan ayah kandung mu? membiarkan putrinya pergi sembarangan, membiarkan tubuhnya di sentuh pria lain? ".

Amarah Rissa langsung naik, ia mengepalkan tangannya dengan kuat, padahal Hendra mengucapkan kata itu dengan tenang tidak dengan nada tinggi.

" Brengsek!!  Sebaiknya lo diam, jangan pernah membawa ayah gue! lo bukan siapa siapa, lo hanya pria miskin yang beruntung karena menikah dengan wanita seperti ibu gue!! ". Desis Rissa di depan wajah Hendra.

" Jadi tidak usah so menasehati gue, lo seharusnya bersyukur bisa hidup layak, jangan pernah ikut campur urusan gue  atau lo tau akibatknya! ". Ucap Rissa

lalu ia meninggalkan Hendra yang terdiam karena ucapannya.  Rissa menaiki anak tangga dengan langkah santai, Hendra hanya bisa menatap Rissa, ia memilih diam dan bersabar saat di rendahkan, Rissa masih belum bisa menerima nya.




Maaf gais author baru bisa update sekarang karna lagi sibuk

gimana kabar kalian? semoga sehat terus yaa

ohiyaa pengen tau  tujuan Hendra menikahi lisa? yuu stay terus disini😗

jangan lupa vote+komen yaa😗

next??

TITIK BERAT KEHIDUPAN  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang