Bab 2 : Salam Kenal dari Averyl Genevra

742 58 0
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca!

Tandai kalau ada typo yaa

JANGAN LUPA KOMENNYA

Semoga suka
Happy reading 💛💛

•••

Angin sejuk di malam hari bisa membuat Averyl merasakan ketenangan walau hanya sejenak. Seperti sekarang ini, Averyl duduk di balkon kamarnya sambil menikmati semilir angin yang berhembus, ditemani bintang-bintang dan secangkir cokelat panas.

Namun ketenangan itu lenyap karena ringtone handphone yang berbunyi.

"Halo, Paman."

"Paman sudah mendaftarkan kamu ke sekolah, Avey. Kamu bisa mulai sekolah lusa."

Avey meletakkan cangkir di tangannya. "Tidak perlu menunggu lusa, besok aku akan mulai sekolah," balas Avey.

"Baiklah, Paman akan kirim perlengkapan sekolahmu."

"Terimakasih banyak, Paman Matteo."

"Tidak perlu berterimakasih, Avey. Kamu anak sahabat paman. Ayahmu punya andil besar atas kesuksesan paman sekarang ini, keluarga paman akan selalu siap membantu kamu."

Avey tahu itu. Ayahnya benar-benar orang yang baik. Itu sebabnya Avey sangat mengagumi sosok laki-laki tangguh seperti Ayahnya.

"Di sekolah kamu ada anak paman—"

"Tidak, Paman. Jangan beritahu apapun kepada Neo tentang aku," sela Avey. Dia tidak ingin identitasnya diketahui oleh sembarang orang.

"Kamu mengenal Neo? Bagaimana bisa?"

"Aku murni seorang Nyxeron dan paman tau sendiri bagaimana sifat keluarga kami," jawab Avey sambil tersenyum angkuh walau tidak bisa terlihat oleh Matteo.

"Aku hampir melupakan fakta itu."

"Paman, aku tutup dulu telponnya ya," ucap Avey karena sudah mulai mengantuk.

"Tentu, kamu pasti lelah habis perjalanan jauh. Selamat malam, Avey."

Sambungan telepon berakhir. Avey menutup pintu balkon lalu membaringkan tubuhnya. Kantuk semakin menyerangnya, lama-kelamaan matanya terpejam dan kesadarannya mulai hilang.

"Good night my family."

***

Meliora International High School
(MIHS)

Siapapun akan kagum saat mendengar nama sekolah Averyl sekarang. Sekolah yang siap menampung pelajar dari seluruh penjuru dunia. Sekolah yang koneksinya ada di mana-mana. Sekolah yang sudah banyak meluluskan orang-orang hebat. Sekarang Averyl akan menimba ilmu di sekolah itu.

Meinhis tidak sepenuhnya diisi oleh bule. Hanya sekitar 10% yang merupakan pelajar dari luar negeri dan mereka dari masyarakat kalangan menengah ke atas. 10% pelajar berdarah campuran, seperti Averyl contohnya. Lalu selebihnya pelajar Indonesia yang pastinya dari kalangan menengah ke atas. Khusus untuk mereka yang kurang mampu Meinhis menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang punya kemampuan lebih, baik si bidang akademik maupun non-akademik.

Averyl melihat lagi kartu pelajarnya, memastikan kembali di kelas mana dia diletakkan. Dan jawabannya adalah kelas 12 IPA 2. Untung Averyl sudah diberi tahu kelasnya di gedung mana dan di lantai berapa.

Averyl's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang