BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN
SEBELUM/SESUDAH MEMBACA1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE
SELAMAT MEMBACA!!
Arsen meletakkan hp nya ke meja. Ia beralih memperhatikan Casey yang sedang berbincang bersama teman-teman nya.
Mata mereka berdua tak sengaja bertemu beberapa detik, namun secepat mungkin Casey memutuskan nya.
Arsen yang melihat Casey tersedak makanan Ia pun beranjak membawa air minum ke arah Casey.
Uhuk
Uhuk
Arsen mengulurkan sebotol air minum ke arah Casey. Casey yang melihat ada air pun ia langsung menerimannya.
"Makasih," Casey meletakkan air itu ke meja dan kembali menyantap makanannya.
Arsen menarik kursi di samping Casey lalu menduduki nya.
Casey menatap sinis Arsen, "ngapain lo duduk?"
"Ini tempat bebas kali, semua orang juga boleh duduk disini." Ucap Arsen. Tangannya naik ke arah kepala Casey guna membenarkan rambut Casey yang berantakan. Namun tangannya segera di tepis oleh sang pemilik rambut.
"Apaan sih lo!" Sentak Casey menatap Arsen dengan kesal.
"Emang gak boleh?" Tanya Arsen masih memperhatikan Casey.
"Gak!" Jawab Casey sewot lalu memasukkan suapan bakso ke dalam mulutnya.
Arsen meringis melihat mangkok bakso Casey yang sangat merah di penuhi sambal.
Casey yang merasa di perhatikan pun mengerutkan keningnya. "Ngapain lo merhatiin gue mulu, suka ya?"
Arsen hanya berdecih sinis menanggapi perkataan Casey yang menurutnya sangat kepedean.
"Arsen sama Casey cocok deh, mending kalian pacaran aja," celetuk Loli.
Clarissa menyenggol lengan Loli, "mereka kan mau nikah, Li."
Loli menepuk jidatnya. "oh iya Loli lupa."
"Apaan sih!" Sewot Casey.
"Cie bentar lagi mau nikah," Loli semakin gencar menggoda Casey.
Casey memutar bola mata malas, sama dengan Arsen. Cowok itu hanya berdeham menanggapi godaan teman Casey.
"Sebenarnya gue ogah nikah sama cowok jamet kayak dia."
"Dih? Emang gue juga mau nikah sama cewek spek cabe-cabean kayak lo?" Ujar Arsen tak mau kalah. Enak aja, yakali dia kalah dengan cewek.
"Gue juga gak mau nikah sama cowok gak bisa di atur kayak lo!"
"Gue juga gak mau nikah sama cewek-"
"UDAHH!!! CUKUP!! TELINGA GUE PANAS DENGER KALIAN DEBAT!" Ucap Clarissa yang muak mendengar perdebatan mereka. Sebisa mungkin Clarissa tahan agar tidak membanting kursi yang berada di sampingnya.
"Ayo, Li, kita pergi aja dari sini." Clarissa dengan paksa menarik tangan Loli untuk pergi meninggalkan kantin.
"Ihh Clarissa... bakso Loli masih ada banyak." Loli menatap kasihan kepada mangkok bakso yang masih ada isinya itu.
"Ck! Nanti gue beliin banyak."
Arsen dan Casey saling berhadapan. Tidak ada pembicaraan sedikitpun dari keduanya. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai akhirnya Dimas pun datang hingga memecahkan keheningan tersebut.
"Diem-diem aja kalian berdua?" Tanya Dimas dengan menyeruput es teh yang berada di meja itu, entah punya siapa.
"Menurut lo?" Arsen memutar bola mata malas menghadapi sahabatnya itu.
Dimas menatap sengit Arsen. Cowok itu beralih menghadap kearah Casey. "Temen lo yang pendek tadi siapa namanya?"
Casey mengerutkan keningnya. Siapa temannya yang pendek? Maksudnya Loli kah?
"Temen gue yang mana?"
"Yang pendek terus pipinya gembul." Ucap Dimas seraya memegangi pipinya untuk memberi ilustrasi pada Casey.
"Loli?" Tanya Casey.
"Mungkin? Gue enggak tau namanya siapa."
"Dia di mana?
"Kenapa lo nyariin Loli?" Casey merasa sedikit curiga kepada Dimas yang tiba-tiba menanyakan keberadaan sahabatnya itu.
"Gapapa. Cuma pengen tau aja."
"Suka ya lo?" Casey menyipitkan matanya.
"Dih, gak mungkin gue suka modelan buntelan kentut kayak gitu."
"Gue tandain ya lo. Awas aja kalo lo sampai suka dia."
"Iya dah."
Arsen yangdari tadi hanya menyimak obrolan mereka pun merasa bosan. Cowok itu hendak beranjak pergi, namun suara Dimas menghentikannya.
"Mau kemana Lo? Tungguin gue disini dong, Sen. Gue masih mau bicara sama Casey." Pinta Dimas.
"Males."
"Males apa cemburu?" Goda Dimas.
"Najis cemburu sama lo."
***********
Casey, Clarissa dan Loli sekarang sedang berada di supermarket, mereka bertiga hendak membeli bahan-bahan untuk memasak. Niatnya hari ini merka bertiga ingin membuat rujak buah.
"Nanas nya mau berapa biji?" Tanya Casey.
"Dua aja. Kalo banyak-banyak nanti gak habis." Ujar Clarissa. Cewek itu memutari supermarket.
"Kalian berdua mau jambu gak? Ini ada." Ucap Clarissa ketika menemukan sekelompok jambu air yang berada pada tempatnya.
"MAUU!!" Teriak Loli hingga mendapatkan tatapan bingung dari orang-orang sekitar.
"Jangan teriak, Li. Malu gue." Casey menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.
"Gue juga malu." Ujar Clarissa lirih.
Clarissa hanya tersenyum canggung sambil menatap orang-orang.
"WOI!" Panggil seseorang cowok.
Mereka bertiga menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya.
Terlihat dua orang cowok yang berjalan menghampiri mereka, yaitu Arsen dan Dimas.
"Muak gue ketemu ni orang mulu." Casey menjerit dalam batinnya.
"Ketemu lagi kita, jangan-jangan jodoh." Ujar Dimas seraya merangkul pundak Casey.
Arsen menatap Dimas tajam, Dimas yang melihatnya pun menyegir sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
"Hehe, bercanda boss."
"Maksud gue yang jodoh itu kalian berdua. Nah iya kalian berdua. Bukan gue sama Casey. Iyakan?"
"Ya gak tau." Clarissa menggedikkan bahunya.
"Tinggal jawab iya aja apa susahnya sih!"
"Kata 'iya' dari gue itu mahal." Ujar Clarissa.
"Gue beli dah sini." Ucap Yoga seakan-akan mengeluarkan dompetnya.
"Emang lo punya duit?" Tanya Clarissa.
"Enggak."
SEMOGA SUKAA, ENJOY JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
Kalian juga bisa follow akun sosial media aku yang lainnya kalo mau
Tiktok: chaagirl.wp
Instagram: echaadzaniaTERIMA KASIH SEMUAA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO [ON GOING]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cowok populer yang terkenal dominan, dan memiliki ego yang tinggi, Fans para cewek, tidak pernah mau kalah, sampai akhirnya Ia dijodohkan dengan Cewek mantan wakil ketua osis di sekolahnya. Seorang gadis yang...