ARSENIO [14]

1K 77 10
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN
SEBELUM/SESUDAH MEMBACA

1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE

SELAMAT MEMBACA

Suara deruman motor mengusik markas Bruiser. Banyak lelaki di luar markas yang sedang melempari bebatuan dari luar ke dalam, Membuat para anggota geng Bruiser keluar untuk mengecek keadaan.

"WOII ARSEN MAJU SINI LO!" Teriak salah satu cowok di luar markas milik anggota bruiser

Banyak anggota Bruiser berlarian ke depan untuk mengecek apa yang terjadi.

"MANA KETUA LO?" Regan bertanya dengan salah satu anggota Bruiser dengan tak sabarannya.

Gandi, Salah satu anggota Bruiser menghampiri segerombolan orang di depan markas mereka. Tanpa ba bi bu Gandi langsung mendapatkan bogeman dari orang yang sangat ia kenali yaitu, Regan.

Cowok itu mengusap sudut bibirnya yang sesikit mengeluarkan darah. "Weh, santai, santai. Arsen lagi makan bakso di dalam, Kenapa? Mau ikut makan juga?" Seloroh Gandi. Cowok itu tidak takut sama sekali dengan Regan. Buat apa takut? Kan mereka sama-sama makan nasi.

Regan menggeram, tangannya terkepal kuat. "Panggil ketua lo, suruh kesini. Kalo dia gak nyamperin gue dalam waktu lima menit, gue anggep dia kalah." Seringaian tercetak jelas diwajah Regan.

Mata Gandi melebar, tangannya berkacak pinggang, memasang muka segalak mungkin. "Enak aja! Gue bukan babu lo, lo gak bisa seenaknya merintah gue dong!"

"Gak usah banyak bacot anjing!" Rafa, salah satu anggota geng lucifer, mendorong kuat badan Gandi hingga membuatnya sedikit terhuyung kebelakang.

"Apaan ini, dateng-dateng bikin keributan. Kalo mau ribut jangan di markas gue dong! Enak aja lo!" ucap Arsen beserta keempat sahabatnya datang dari dalam markas.

"Sini sini, agak jauhan, jangan sampai bikin markas gue rusak, mahal soalnya." Ujar Arsen dengan sedikit terkekeh.

Bugh

Mata Yoga terbelak ketika melihat Arsen mendapatkan satu bogeman dari Regan. Yang lebih parahnya, Arsen hanya diam saja, tidak ingin melawan.

Yoga hendak maju namun tangannya di tahan oleh Galang. Yoga melirik ke belakang, Galang menggeleng, seolah-olah melarang Yoga untuk maju kedepan.

"Jangan, biar Arsen yang nyelesaiin." Ucap Galang masih memegangi tangan Yoga, Perlahan, cekalan di lengan Yoga pun terlepas.

"ARSEN AWAS!" Teriak Dimas lalu berlari menghampiri Arsen. Dengan cepat Dimas menangkis kayu yang akan mengenai punggung Arsen.

"Jangan main senjata dong!" Ucap Dimas lalu menendang aset milik cowok yang memegang kayu tadi.

Cowok itu meringis sambil memegangi aset berharganya, sakitnya sudah seperti di tabrak mobil. Hancur sudah masa depannya!

🐓🐓🐓🐓🐓

Arsen merengek kesakitan di pelukan Casey.

"Berantem terus! Akhirnya gini kan," omel Casey sambil mengobati luka-luka yang berada di wajah Arsen.

"Lain kali ulangi lagi aja!"

Arsen menggeleng kuat.

"Tadi Regan tiba-tiba datang, aku di pukuli. Sakit tau!" Adu Arsen, sedari tadi cowok itu terus merengek seperti bayi kepada Casey. Setelah Casey selesai mengobati wajahnya, Arsen memeluk erat tubuh ramping Casey.

Casey menarik nafasmya dalam dalam. Kali ini ia mengalah dengan Arsen. "makan dulu, ya?" tawar Casey, lalu mengurai pelukannya.

ARSENIO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang