ARSENIO [8]

1.5K 102 7
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN
SEBELUM/SESUDAH MEMBACA

1 VOTE DAN 1 KOMEN DARI KALIAN BUAT AKU SEMANGAT UPDATE

SELAMAT MEMBACA

"bangun woyy," Arsen mengguncang tubuh Casey sehingga membuat perempuan itu menggeliat seperti ulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bangun woyy," Arsen mengguncang tubuh Casey sehingga membuat perempuan itu menggeliat seperti ulat.

"Bangun cepetan! Punya istri kebo banget."

"Apaan sih?!" Kesal Casey dengan mata yang masih terpejam.

"Bangun gak?! Kalo lo gak bangun," Arsen tersenyum jahil, "gue unboxing lo sekarang."

Mata Casey yang awalnya terpejam kini membulat sempurna. Perempuan itu berjalan menuju kamar mandi dengan kaki yang di hentak-hentakkan seperti anak kecil.

Arsen terkekeh geli melihat tingkah istrinya. "GUE TUNGGU DI BAWAH! JANGAN LAMA-LAMA YA, SAYANG."

Arsen tidak mendengar jawaban Casey, laki-laki itu berjalan keluar kamar.

********

Sudah 30 menit lamanya Casey berada di dalam kamar mandi, kini perempuan itu sedang anteng memakan makanan yang ada di meja makan.

"Lo nanti mau ikut gue gak, Cas?" Tanya Arsen di sela makannya.

"Kalian Mau kemana?" Tanya Ratna-Mama tiri Arsen.

"Kepo!" Ketus Arsen. Ia beranjak pergi dari situ namun tangannya di cekal Casey.

Arsen dengan kesal berbalik menatap Casey, "lepasin!"

Mata Casey seolah mengisyaratkan Arsen untuk duduk kembali, Arsen menunduk, Ia mensejajarkan wajahnya dengan Casey, "gue mau duduk tapi nanti lo harus cium gue." bisiknya.

Mata Casey mendelik mendengarkan itu. "Gimana? Mau gak?" Tanya Arsen.

Casey melihat sekelilingnya, Ia pun mengangguk sebagai jawaban, "cepet duduk."

Arsen kembali duduk di kursi makan nya, laki-laki itu kembali menyantap makanannya.

"Minta maaf dulu," Casey menyenggol lengan Arsen.

Sebelah alis Arsen terangkat, "minta maaf? buat?"

"Minta maaf ke tante Ratna cepet!" Geram Casey kepada Arsen.

Ratna yang mendengar itu pun ikut berbicara, "tidak usah, tidak apa-apa."

"Caper," cibir Arsen yang masih bisa di dengar Casey.

"Arsen!" Gertaknya.

"Yayaya, gue minta maaf," dengan ogah-ogahan Arsen meminta maaf kepada Ratna.

"Minta maaf yang bener," ujar Casey.

Arsen berdecak, "ck! Ini udah bener!"

"Minta maaf yang bener, Arsen." Casey masih berusaha tetap sabar.

ARSENIO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang