"Taeyong, lu di panggil pak Jaehyun tuh."ucap Lucas sembari menyeruput kopinya
"Hah? Ngapain?"tanya Taeyong bingung
"Ya mana gue tau."sahut Lucas seadanya
Taeyong yang tadinya sedang bermain ponsel, segera bangkit dari kursinya dan pergi ke ruangan Jaehyun.
TOK TOK TOK
"Perm—"ucapan Taeyong berhenti ketika melihat Jaehyun tengah bercanda ria dengan bu Rose.
"Jujur, setelah kita putus aku belum bisa lupain kamu."ucap Rose
"Sama, aku juga belum bisa lupa sama kamu."sahut Jaehyun sembari terkekeh
Aku - Kamu?
Taeyong sangat baik-baik saja mendengar percakapan dua insan berbeda jenis itu.
Belum sempat Taeyong beranjak pergi dari sana, rupanya Jaehyun sudah terlebih dahulu menyadari keberadaannya.
"Hey, Lee Taeyong!"panggil Jaehyun
Taeyong menoleh sembari tersenyum ramah sehingga membuat kedua mata besarnya menjadi bentuk bulan sabit.
Apa Jaehyun boleh menerkamnya sekarang juga?
"Kemari."ucap Jaehyun
"Owh rupanya dia, tidak apa-apa. Lanjutkan."bisik Rose sembari keluar dari ruangan Jaehyun
"Em a-anu pak, s-saya mau balik ke kelas aja."ucap Taeyong tak enak karena mengganggu mereka berdua
Rose berjalan ke arah Taeyong sembari menepuk pelan pundaknya.
"Manis, silahkan masuk."ucap Rose sembari tersenyum
manis katanya?
Taeyong segera memasuki ruangan Jaehyun dengan perasaan campur aduk. Ia cemburu, ingin marah, tapi juga merasa senang dan salting.
"Rose, tolong tutup pintunya."ucap Jaehyun
Rose mengangguk sembari menutup pintu ruangan tersebut.
"Kemari."ucap Jaehyun menepuk salah satu sisi pahanya
"Hm?"tanya Taeyong sembari memasang wajah bingungnya
"Kemari, duduk di sini."ucap Jaehyun
"Saya duduk di sofa aja."sahut Taeyong
"Duduk di sini, Lee Taeyong."ucap Jaehyun sekali lagi.
Oke, Taeyong memilih nurut dengan ucapan Jaehyun.
"Kenapa panggil saya kesini?"tanya Taeyong to the point
Jaehyun memeluk pinggang ramping Taeyong dari arah belakang sembari menyandarkan kepalanya di pundak Taeyong.
"Tidak ada, saya cuma kangen sama kamu."sahut Jaehyun alakadarnya
"Ck, gak jelas."gerutu Taeyong sembari menyilang kedua tangannya di depan dada
"Taeyong."panggil Jaehyun
"Hm."sahut Taeyong
"Saya suka sama kamu."ucap Jaehyun sembari mencium punggung Taeyong
"Tau."sahut Taeyong
"Hm, darimana kamu tahu?"tanya Jaehyun sembari menatap wajah manis Taeyong
"Waktu ini kamu yang bilang."sahut Taeyong sembari ikut menatap Jaehyun
Jujur, jantung Taeyong berdetak tak normal ketika melihat sempurnanya wajah Jaehyun jika dilihat dari jarak sedekat ini.
Nafas Taeyong tercekat ketika Jaehyun tiba - tiba melumat bibirnya. Semakin lama, ciuman itu semakin menuntut seakan meminta agar Taeyong membalasnya.
"Emphh."leguh Taeyong
Jaehyun yang merasa tidak mendapat perlawanan dari Taeyong segera menggigit kecil bibir tipis milik Taeyong sehingga sang empu mendesis kesakitan.
"Anghhh."leguh Taeyong sembari menahan rasa sakit di bibirnya
Kesempatan emas untuk Jaehyun. Ia segera meneroboskan lidahnya ke dalam rongga mulut Taeyong.
Ruangan Jaehyun dipenuhi dengan suara yang tercipta dari bibir mereka berdua.
"Enghhh."leguh Jaehyun sembari meng-absen deretan gigi rapih Taeyong
Entah mengapa, Taeyong merasa sangat hangat jika dirinya berada di dekat Jaehyun.
Taeyong mengalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun, sedangkan Jaehyun terus menarik tengkuk Taeyong agar ciuman mereka semakin dalam.
"Pak Ja---ASTAGHFIRULLAHALADZIM!!!"pekik seseorang di depan pintu ruangan Jaehyun.
Jaehyun maupun Taeyong langsung menoleh ke sumber suara dengan tatapan terkejut.
"Y-yuta."guman Taeyong terkejut
"Hehe, tontonan gratis nih."goda Yuta sembari menaik turunkan alisnya
Taeyong segera turun dari pangkuan Jaehyun dan berlari ke kelasnya dengan kalang kabut. Apalah yang akan ia katakan kepada Yuta nantinya.
Taeyong mau tenggelam aja rasanya!
TBC