Uncharted Part

249 12 1
                                    

Project yang satu ini dibuat sebagai side story untuk project Taking Chances-Nya PerthxMark. Project ini bisa dibaca sendiri atau dibaca setelah project itu.

Mix Mawin adalah Kakak kandung Mark Siwat.

Sedangkan Blue Pongtiwat adalah sahabat Mark Siwat.

Timeline chapter ini adalah malam setelah pernikahan Mark Siwat dan Perth Thanapon.

***

Mawin menyepi di bar hotel setelah hari pernikahan Mark. Kebahagiaan Mark dan Perth yang menyilaukan membuatnya ingin kabur dari lokasi resepsi. Namun kewajibannya sebagai Kakak tak mengijinkannya pergi meninggalkan acara.

Mawin hidup selibat selama bertahun-tahun, bertekad untuk hidup melajang setelah kegagalannya 3 tahun silam.

Kebahagiaan pernikahan adiknya tidak akan menggoyahkan prinsipnya, itu yang dia kira.

Namun Mawin mendapati dirinya merasa iri. Dia ingin sebahagia itu. Dia ingin menatap seseorang dengan kelembutan seperti itu. Dia ingin bisa mencintai seseorang sehebat itu dan dicintai sebesar itu sebagai balasannya.

Entah sudah berapa gelas yang dia tenggak habis.

"More..."

Gelasnya kembali terisi penuh dengan cairan coklat yang terasa membakar di tenggorokannya. Jasnya sudah dilepas dan kini tersampir di kursi kosong di sebelahnya.

Satu tegukan lagi.

Trak...

"More..."

Dia hanya ingin mabuk malam ini. Sangat mabuk sampai saat dia masuk ke dalam kamarnya, dia takkan sempat berpikir betapa menyedihkan dan sepinya hidupnya saat ini.

Glek glek... Tek...

"More..."

***

Dia melihat sosok pria itu di meja bar, Blue hendak menyapanya tapi dia urung mendekat menyadari aura suram yang disebarkan pria itu. Semua itu terlihat dari postur tubuhnya yang sedikit membungkuk ke arah meja.

Pria itu nampak mempesona malam ini.

Mawin bukan tipe imut dan tampan seperti adiknya Mark. Dia lebih tepat dibilang, versi bitter dari Mark Siwat. Walau wajahnya bisa dibilang mirip dengan adiknya, tapi dia lebih tinggi dari Mark. Hampir setinggi Blue dengan tubuh kurus tinggi dan penampilan seperti homeless.

Rambut panjangnya malam itu diikat rapi, hanya sejumput rambut di dahinya yang membandel dan jatuh menjuntai. Brewok dan kumis tipis yang hampir selalu dijumpai Blue saat mereka bertemu, khusus hari ini dibabat habis, membuat wajah mulus itu nampak lebih muda.

Blue ingin menyapanya, tapi temperamen Mawin sudah terkenal. Dia membenci Blue. Dan dia tak ingin mengganggu waktu pribadi Mawin. Meski begitu Blue mengamati pria itu dari jauh.

"P'Blue... Aku akan kembali sekarang. Apa kau akan tinggal sampai after party mereka besok?" tanya Sun, salah satu pegawainya.

Blue kini menjalankan bisnis event organizer miliknya. Mengkhususkan diri pada acara-acara yang diselenggarakan artis dan orang-orang terkenal di Ibukota.

Dia kaya, tampan dan lajang. Namun dia mendapati menjadi bujang paling diminati, membuatnya tak punya waktu untuk bermain-main seperti di masa mudanya.

"Uhm... Aku janji pada Mark akan mengurus acara private lunch mereka dengan fans besok..." angguknya pelan, menutup laptop di hadapannya,

LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang