Mix terbangun karena aroma mengundang yang memenuhi kamar itu. Tubuhnya terasa lunak dan santai di dalam selimut tebal, namun saat tangannya mencari-cari sesuatu di sampingnya dan tak menemukan apapun, dia pun membuka mata dengan erangan pelan.
Dia bisa melihat punggung telanjang pria yang berdiri di luar balkon.
Mix tak bisa menahan diri untuk tak mengagumi pemandangan itu. Celana santai berwarna putih tulang membalut longgar tungkai panjangnya. Bahu lebar itu nampak begitu kokoh dengan pinggang yang menyempit.
Blue selalu nampak percaya diri dengan penampilannya. Meski sudah lama tak aktif di dunia model, tapi dia masih menjaga bentuk tubuhnya.
"Like what you see Phi?" tanyanya tanpa menoleh,
"Not bad..." gumam Mix, memutar bola matanya dengan jengah,
"Aku memesan sarapan. Kemarilah! Dan kita bisa segera makan..."
Mix bangkit dari tempat tidur dengan berhati-hati, meski semalam Blue memperlakukannya dengan lembut tapi dia bisa merasakan nyeri tumpul itu masih ada.
Blue menarik kursi untuknya, sebelum dia duduk di kursi yang ada di seberang meja.
"Kau yang menata semua makanan ini?" tanya Mix penasaran,
"Tidak... Petugas room service yang masuk dan menatanya..." jawab Blue datar,
"Hah?! Dengan aku ada di ranjang?!" tanya Mix terkejut,
"Uhm... Ta mai wa? Mereka pasti sudah terbiasa dengan hal itu kan?"
"Urgh... Tapi mereka mengenalku Blue..." erang Mix putus asa, "Astaga... Mereka pasti menggosipkanku di kantor..."
"Kau bukan tipe orang yang mendengarkan apa kata orang lain..."
"Tapi ini tempat kerjaku Blue... Dan coba lihat aku! Aku nampak... Kacau!"
"Kau nampak tampan Phi..." Mix melotot kepada Blue dan membuat pria itu terdiam, "Khor tut..."
Huft...
Ucapan maaf yang diucapkan Blue hampir pasti bukan karena dia menyesal melakukannya tapi lebih karena dia tak ingin Mix merasa kesal lebih lama.
'Aku pasti gila karena berharap Blue akan bersikap rasional. Tentu saja tidak... Dia takkan berpikir apa yang dilakukannya akan melukai imageku disini!' batin Mix kesal, 'Imageku sebagai pria single dan tak memiliki kehidupan sosial di luar pekerjaan... '
"Sudahlah... Aku tak ingin memarahimu karena hal seperti itu. Ayo makan!"
"Krap phom!" angguk Blue.
Menu sarapan yang mereka sajikan sangat lezat. Walau Mix sering makan di kantor saat bekerja, tentu saja apa yang mereka sajikan untuk tamu sangat berbeda.
Blue memesan beberapa jenis makanan untuk mereka.
Fluffy pancake dengan saus cranberry dan krim kocok serta buah-buahan tropis. Sandwich berisi sayur, daging slice dan keju. Tortilla wrap berisi bolognaise sauce dan sayuran. Serta jus dingin dalam pitcher besar dan susu.
"Ini sangat banyak untuk sarapan..." gumam Mix pelan,
"Kita butuh banyak energi untuk hari ini..." jawab Blue.
Wajah Mix memerah membayangkan kegiatan yang mungkin akan mereka lakukan hari ini. Dia memukul kepala Blue karena bisa-bisanya pria itu mengatakan hal seperti itu.
"Alai Phi? Kenapa kau memukulku?" protesnya,
"Kau dan mulut kotormu!" rutuk Mix,
"Rasanya P'Mix yang harus mencuci otak kotormu Phi... Yang aku maksud adalah snorkeling! Semalam kau janji akan menemaniku snorkeling di tempat favoritmu..." sahut Blue mengusap kepalanya yang terkena pukulan,
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETED
FanfictionKebencian Mix Mawin pada Blue Pongtiwat ada disana sejak pertemuan pertama mereka. Ketika Mark dan Blue bersahabat karib bertahun-tahun, maka kebencian Mix pada pria itu juga telah berakar selama bertahun-tahun. Hingga di malam pernikahan Mark, Mix...