Setelah berpamitan dengan semua orang dan mendapat banyak godaan nakal, akhirnya Blue dan Mix memutuskan untuk meninggalkan mereka demi waktu tenang.
Mix masih terkekeh pelan saat mereka melangkah ke luar menuju pantai di luar restoran. Angin bertiup sepoi-sepoi membawa aroma laut yang menyegarkan dan langit nampak cerah dengan bintang-bintang menghiasi sejauh mata memandang.
Mix merasakan saat jemari mereka terjalin perlahan. Dia menatap ke kedua tangan mereka yang kini bertautan dan naik ke sepasang mata jernih yang memandangnya dengan sinar kebahagiaan.
"Mau jalan-jalan malam di pantai?" ajak Blue,
"Unn... Ayo!"
Tangan mereka yang terjalin berayun pelan seiring langkah mereka perlahan menyusuri jalan berpasir. Rasanya kejadian pagi ini seperti sudah lama berlalu, meski sebenarnya baru beberapa jam yang lalu Mix merasa putus asa karena mengira dia akan kehilangan Blue selamanya.
"Jadi kau akan kembali ke Bangkok di bulan Desember?" tanya Blue,
"Uhn... Kurasa sebelum tahun baru aku sudah sepenuhnya tinggal di Thailand..."
"Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanyanya lagi,
"Jika lamaran pekerjaanku tidak diterima, kemungkinan aku akan mengerjakan pekerjaan freelance atau remote selama beberapa saat sambil mencari..." jawab Mix mantap,
"Kau tidak akan menyesal?" tanya Blue pelan,
"Apa yang ingin kau tanyakan sebenarnya, Blue?"
"Entahlah... Desember masih 4 bulan lagi. Banyak hal bisa terjadi dalam 4 bulan...
Kau mungkin berubah pikiran..."
"Aku tidak akan berubah pikiran..." tegasnya.
Blue merasakan bagaimana jantungnya berdebar saat pertanyaan itu berenang di pikirannya. Namun pria itu memutuskan untuk mengatakannya. Alih-alih menyembunyikannya seperti apa yang dia lakukan selama ini dan menyebabkan kesalah pahaman di antara keduanya.
"Apa kau sungguh melakukannya untukku?" tanya Blue,
"Satu dari beberapa alasan, krap!
Ta mai ya? Kau keberatan karena kau bukan alasan utamaku?"
"Bukan begitu...
Aku hanya penasaran..." akunya jujur,
Huft...
"Apa aku terlalu dingin padamu sampai kau meragukan perasaanku?" tanya Mix dengan wajah sedih,
"Mungkin... Sedikit..."
Mix terkekeh pelan sebelum melepaskan jalinan tangan mereka dan berdiri menghadap Blue. Tangannya naik membingkai wajah Blue dan mendekatkan bibirnya ke bibir Blue yang merekah dengan sukarela.
Cup...
Cup... Cup...
Mix memberinya satu kecupan, dua kecupan, tiga kecupan, lalu Blue merengkuh pinggang Mix dan memperdalam ciuman mereka.
"Nnngh... Blue..." erangnya dengan tangan terkepal di dada Blue,
Cup... Slrrp...
Blue mengakhiri ciuman mereka dan membiarkan kening keduanya bersentuhan dalam keheningan damai itu.
"Ah... Aku merasa sangat bahagia sampai rasanya menakutkan..." gumam Blue,
"Don't be!"
Setelah memberinya kecupan terakhir, Blue melepaskan pinggang Mix dan kembali menawarkan tangannya untuk digandeng yang langsung disambut Mix.
![](https://img.wattpad.com/cover/304237674-288-k911509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETED
Fiksi PenggemarKebencian Mix Mawin pada Blue Pongtiwat ada disana sejak pertemuan pertama mereka. Ketika Mark dan Blue bersahabat karib bertahun-tahun, maka kebencian Mix pada pria itu juga telah berakar selama bertahun-tahun. Hingga di malam pernikahan Mark, Mix...