Blue kembali ke kamarnya tanpa makan malam, dia tak ingin bertemu Mix dan David. Melihat mereka seperti itu saja sudah cukup menyakitkan baginya.
Tanpa banyak berpikir dia mengeluarkan kopernya dan memasukkan barang-barangnya. Blue tak membawa banyak barang. Berkemas adalah hal yang cukup mudah baginya.
"P'Nim... Tolong carikan penerbangan paling awal besok untuk kembali ke Bangkok..." pintanya,
"Tapi kau masih ada waktu beberapa hari disana..." sahut Nimmakorn bingung,
"Me ben rai Phi... Ada hal yang harus kulakukan.
Carikan saja untukku na..."
"Apa Mix tahu tentang ini?" tanya Nim,
"Aku akan mengatakan padanya nanti..." sahut Blue lirih membuat Nim semakin curiga,
"Blue...
Apa ada yang terjadi disana?" tanya Nim,
"Mai mi... Aku hanya menyadari banyak hal selama aku disini!
Sampai jumpa saat aku sampai di Bangkok Phi!"
"Baiklah! Aku akan mengirim tiketnya..."
'Tak ada lagi yang bisa kulakukan disini... Mix tak membutuhkanku... He might be better without me...' batin Blue,
Huft...
Blue duduk di tepi tempat tidur dengan barang-barangnya tergeletak di atas tempat tidur menunggu untuk ditata. Tempat tidur dimana dia telah menghabiskan waktu bersama Mix. Memori manis yang akan dia ingat dalam hati.
Seharusnya dia merasa cukup hanya dengan itu. Mix dengan jelas menyatakan dia tak ingin hubungan yang lebih dengannya.
Dia menarik garis nyata antara dirinya dan Blue.
'Aku seolah memegang benang merah kendur yang bagian ujungnya entah ada dimana...'
***
Mix harus menyempatkan diri untuk makan malam di sela tugasnya, itupun karena Kein terus merecokinya agar mengambil istirahat untuk makan.
Pekerjaan ini adalah hobinya, meski begitu, tetap saja ini bisa sangat melelahkan dan menyita waktu.
"Mary! Apa kau melihat Mr Pongtiwat?" sapanya saat melihat gadis yang berjaga di restoran,
"Nope... Dia belum ke restoran untuk makan malam..." sahut gadis itu,
"Aneh... Apa dia belum bangun sejak tadi siang?
Dia harusnya sudah bangun dan merasa lapar..." gumam Mix pada dirinya sendiri,
"Blue! Kita harus segera kembali..." seru Kien,
"Tunggu sebentar! Blue belum makan malam.
Aku harus..."
"Kirim saja room service ke kamarnya... Kau bilang dia sedang tak enak badan.
Mungkin dia masih tidur..."
"Well..."
"Ayo... Lebih cepat kita selesaikan proyek sialan itu, lebih cepat kita bisa kembali dan beristirahat!" ingatnya,
"Uhn... Baiklah!
Aku akan mengirim makan malamnya ke kamar..." kata Mix akhirnya mengalah.
Mix menitipkan sebuah memo berisi pesan untuk Blue dan segera kembali ke kantornya.
'Dia benar... Semakin cepat pekerjaanku selesai, semakin cepat aku bisa kembali pada Blue!'
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETED
FanfictionKebencian Mix Mawin pada Blue Pongtiwat ada disana sejak pertemuan pertama mereka. Ketika Mark dan Blue bersahabat karib bertahun-tahun, maka kebencian Mix pada pria itu juga telah berakar selama bertahun-tahun. Hingga di malam pernikahan Mark, Mix...