Butuh beberapa waktu bagi Mix untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia sudah mengirim hasil editing-nya tapi mereka meminta sedikit perubahan yang harus selesai hari itu juga.
Sudah hampir jam 8 malam saat dia selesai mengemas beberapa barang dalam ranselnya.
Wajahnya sedikit memerah menyadari apa yang dia lakukan.
'Bagaimana bisa aku bilang padanya kalau aku akan pulang untuk mengambil baju ganti dan perlengkapan pribadi?!
Itu sama saja seolah bilang kalau aku mau menginap di kamarnya...' batinnya kesal.
Saat Mix keluar, hujan sudah turun beberapa saat. Deras, tapi masih belum berubah menjadi badai. Mobil caddy yang digunakan anggota timnya ada di tempat parkir, jadi Mix pun menggunakan benda itu untuk kembali ke resort.
"Selamat malam Mix! Masih ada pekerjaan?" sapa seorang wanita dengan seragam resort di meja receptionist.
"Ah... Tidak... Aku mau menemui temanku yang menginap disini!" sahut Mix,
"Jadi benar... Gosip tentang kau dan Mr. Pongtiwat?" tanyanya berbisik lirih,
"Ms. Jaceline..."
Wanita itu adalah Jaceline Cameron manager Front Ofiice resort itu salah satu anak buah David.
"Sorry... Tapi dia benar-benar tampan. Aku melihat google dan ternyata dia seorang aktor dan model...
Pantas saja dia setampan itu..." sahut wanita itu dengan senyum malu-malu,
'Ya ya... Siapa yang takkan terpesona padanya?' batin Mix,
"Aku harus pergi!" pamitnya,
"Ah... Tapi kurasa dia tak ada di kamarnya saat ini..." sahut Jaceline,
"Apa maksudmu tak ada di kamarnya?" tanya Mix bingung, "Di luar sedang ada badai!"
"Aku tadi berpapasan dengannya di lorong restoran dan tak melihatnya kembali..." jawab wanita itu sembari mengangkat bahu,
"Berikan aku kunci kamarnya!" sahut Mix sembari mengangkat tangan di depan Jaceline,
"Aku tak yakin aku bi..."
"Berikan padaku, Jace! Lagipula kau managernya disini..."
"Ah baiklah! Ini...
Jangan bilang aku yang memberimu!" peringatnya.
Mix setengah berlari menuju kamar Blue demi memastikan keberadaan pria itu. Saat pintu terbuka, lampu dalam keadaan mati. Tirai ke pintu balkon dalam keadaan terbuka, menampilkan lautan yang mulai bergejolak. Hujan jatuh semakin deras bercampur angin dan petir.
"Jangan sampai aku menemukanmu di pantai saat aku sudah bilang agar kau tak keluar issat!" rutuk Mix dengan rahang terkatup.
Mix berlari keluar setelah melempar ranselnya ke lantai. Jantungnya berdebar kencang.
'Restoran... Mungkin dia memutuskan dia masih lapar dan ingin makan snack sebelum tidur...'
Namun begitu dia memasuki restoran, Mix menyadari badai yang akan mengamuk di luar membuat tamu enggan bersantai di restoran.
'Beach bar tutup karena badai ini... Jadi mungkin dia minum di guest lounge?' batinnya.
Saat dia memasuki lounge, hanya ada beberapa tamu disana. Dan tak ada Blue di antara mereka.
'Dia tak mungkin keluar dalam keadaan seperti ini bukan?' batinnya cemas,
"Mixxie! Apa kau menemukannya?" tanya Jaceline yang datang menghampirinya,
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETED
FanfictionKebencian Mix Mawin pada Blue Pongtiwat ada disana sejak pertemuan pertama mereka. Ketika Mark dan Blue bersahabat karib bertahun-tahun, maka kebencian Mix pada pria itu juga telah berakar selama bertahun-tahun. Hingga di malam pernikahan Mark, Mix...