Don't Shut Me Out!

59 8 1
                                    

'Ini aneh... Kemana dia pergi?' batinnya sembari melirik jam dinding di kamar itu, 'Sudah jam 12... Tapi dia belum kembali...'

Blue menghilang setelah bilang akan mengangkat telpon penting itu. Bahkan setelah beberapa lama Blue tak kunjung muncul.

Handphone-nya pun dalam keadaan mati.

Merasa cemas, Mix pun memutuskan untuk menelpon receptionist.

"Front office, Lynn Campbell speaking, may I help you?!" sapa wanita di sebrang sambungan,

"Lynn... It's Mix!"

"Ouw, Mixxie... Ada yang bisa kubantu?" sapanya ceria,

"Apa kau melihat Mr Pongtiwat? Dia belum kembali ke kamar sejak makan malam..." jelasnya,

"Huh? Tapi tadi dia bilang akan kembali ke kamar..." kata Lynn bingung,

"Kau bertemu dengannya?" tanya Mix,

"Yes! Dia mengambil paket di receptionist lalu kembali ke kamar..." jawabnya,

"Ini aneh. Dia belum kembali. Sudah dua jam...

Bisakah kau periksa dengan petugas di lounge dan restoran?! Dia mungkin ada disana..."

"Baiklah... I'll come back to you later, okey?! Don't worry Mixxie... Dia pasti baik-baik saja!"

"I'm not...

Worried..." tambahnya kaku,

"Really?!" sahut Lynn tak percaya, dia bahkan terkekeh pelan, "Karena aku bisa mendengar suaramu sedikit bergetar..."

Mix terdiam.

'Apa aku mencemaskannya?' batinnya berpikir.

Dia teringat bagaimana paniknya dirinya saat Blue menghilang ketika badai. Atau bagaimana dia takut Blue tak enak badan karena tiba-tiba jadi pendiam. Dan kini... Dia lagi-lagi menghilang tanpa kabar.

'Aku memang mengkhawatirkannya...' akunya dalam hati, berdamai dengan dirinya sendiri.

Mix berjalan keluar dari kamar dan berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka. Meresapi fakta yang akhirnya dia terima.

'Bocah sialan! Kemana kau pergi huh?!' rutuknya dalam hati,

Ring... Ring...

"Hallo! Lynn?" Mix mengangkat telpon kamarnya secepat kilat,

"Mixxie... Kami menemukannya!

Petugas akan mengantarnya kembali ke kamarmu..."

"Mengantarnya? Apa dia tak bisa kembali sendiri?

Apa dia terluka?!" tanyanya panik,

"Dia baik-baik saja... Jangan khawatir!

Bukakan pintunya saat mereka mengetuk, okey?!"

Alih-alih menunggu di dalam kamar, Mix menunggu kedatangan mereka di luar. Dan tak lama kemudian dia melihat beberapa orang berjalan mendekat.

'Shiaaa, Blue!'

Dia bisa melihat pria itu dibopong oleh dua orang petugas. Blue Pongtiwat tidak kecil dan jelas satu orang tak bisa membopongnya sendiri.

'Seberapa mabuknya dirimu sampai kau harus dibantu 2 orang untuk kembali ke kamarmu?!' rutuknya dalam hati,

"Dimana kau ingin kami meletakkannya?" tanya salah satu pria itu,

"Baringkan dia di tempat tidur!" sahut Mix, "Dimana kalian menemukannya?"

LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang