"Kau yakin takkan kembali Mixxie? Kau tidak pulang untuk menikah dengan Blue, che mai? Aku akan merasa sangat dicurangi jika itu benar terjadi..." kata wanita itu dengan bibir cemberut,
"Mana mungkin aku menikah tanpa mengundangmu Lynn? I wouldn't dare..." kekeh Mix,
"Kau bahkan mempercepat kepulanganmu demi dirinya... Aku tidak heran, jika tiba-tiba kau mengirim undangan pernikahan..." sahutnya,
"Kalian juga baik-baik terus ya...
Keep healthy and happy na..."
"Siapa yang akan mengantarmu?" tanya Big,
"Uhn... Mr. David akan mengantarku... Dia ada urusan di main island juga..."
"Really? Bukan untuk merayumu untuk terakhir kali kan?" kata Lynn sangsi,
"Kau mulai terdengar seperti Blue! Lagipula Mr. David sudah punya kekasih, kau tahu..."
"Itu bukan halangan..." gumamnya,
"Lynn..."
"Kuharap perjalananmu pulang menyenangkan...
Salamku untuk Blue dan adikmu Mark serta suaminya..."
"Urr... Akan kusampaikan salammu..."
"Kau sudah siap?" tanya David saat melongok ke ruangannya,
"Yes, I'm ready!"
David berjalan di depannya menuju caddy car yang akan membawa mereka ke dermaga utama.
"Tapi Lynn benar juga... Aku masih ingin merayumu..." kata David,
"Boss..."
"Merayumu untuk kembali bekerja denganku..." ralatnya, sembari tertawa, "Kau pegawai yang hebat Mixxie. Kau pintar, rajin dan bertanggung jawab, terlebih keahlianmu juga sangat bagus.
Aku bodoh jika melepasmu begitu saja..."
"Kau akan segera menemukan penggantiku..." yakinnya,
"Tapi bukan kau Mix... Aku tak bisa menahan diri untuk tak membenci Blue yang merebutmu dari kami..." sahut David,
"Blue bukan alasan utamaku untuk kembali ke Bangkok..."
"Maybe... But because of him... Keinginan itu menjadi semakin kuat bukan?!"
"Urr..." angguknya.
David tak bisa lagi berkata-kata. Tiga bulan ini dia sudah coba untuk membujuk Mix merubah keputusannya. Tapi pria itu tak bergeming.
'Sebegitu seriuskah dia dan Blue?!' batin David saat itu.
***
"Perth! Ayo... Kita akan terlambat..." seru Mark,
"Krap... Aku sudah siap, tee rak!"
"Mae! Aku pergi dulu na..." seru Mark,
"Langsung pulang! Jangan biarkan dia pergi kemana-mana!
Dia akan kabur jika kalian meleng sedikit..."
"Mae krap... P'Mix pasti akan pulang... Barang-barangnya juga sudah ada disini kan?!" kata Perth sembari mengecup pipi wanita itu demi menenangkannya,
"Kita takkan pernah tahu jika sudah berurusan dengan Mawin!
Turuti perintahku! Bawa Mix pulang ke rumah secepatnya!"
"Krap phom!"
"Mae sedikit bereaksi berlebihan..." sahut Mark saat Perth masuk ke dalam mobil,
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A TOUGH WORD (BluexMawin Fanfiction) COMPLETED
FanficKebencian Mix Mawin pada Blue Pongtiwat ada disana sejak pertemuan pertama mereka. Ketika Mark dan Blue bersahabat karib bertahun-tahun, maka kebencian Mix pada pria itu juga telah berakar selama bertahun-tahun. Hingga di malam pernikahan Mark, Mix...