"Tuhan selalu mengganti apa yang hilang di hidup kita, namun kali ini pengganti itu tetap tidak bisa menggeser posisinya yang melekat" -Heliophilia bagan 1-
🕊️
Aku memandangnya, sosoknya yang begitu mirip dengan Ravenna. Wajahnya, postur tubuhnya, tinggi badannya, bahkan kedua netranya yang hangat, hanya rambutnya yang berponi membuatnya sedikit berbeda. Namun sisanya, semuanya persis.
"Tunggu" ucapku refleks yang membuatnya ikut menoleh kembali kearahku.
"Eum, ini, ambilah" ucapku lagi sambil menyodorkan salah satu cup es krim oreo.
"Eh?? Tidak usah, tidak apa apa"
"Ambilah, belum saya sentuh sama sekali, saya tidak sengaja membeli dua cup tadi" ujarku. Akhirnya ia meraih cup es krim itu dan membungkuk berterima kasih.
"Ih kakak dapet es krim darimana?! Adek juga mau!" mataku menangkap sosok gadis yang lebih kecil sedang bergelayutan di lengan gadis yang lebih besar.
"Ssut, jangan keras keras-"
"Ini, untuk kamu saja, belum saya makan kok" senyumku terukir kecil sambil menyamakan tinggi badanku dengan gadis yang sepertinya adik dari perempuan tadi.
"Ah terima kasih banyak, semoga kita bisa bertemu lagi dan saya akan membalas ini semua" ucapnya lagi dengan sopan dan beralih pergi. Ia sesekali memukul kecil bahu adiknya ketika adiknya menyeletuk tentangku, lucu sekali.
Aku tadi memang sengaja membeli dua cup es krim dan berjalan jalan di Alun-alun ini untuk mengenang semua hal yang berlalu. Tidak terasa satu tahun sudah sejak kepergian Venna dan aku masih di sini, merindukan sosoknya. Namun gadis tadi, sangat sangat mengalihkan perhatianku. Ya, semoga kita bertemu lagi, gadis kecil.
Sekarang aku akan kembali ke kampus untuk menjalani bimbingan skripsi bersama dosenku. Benar, saat ini aku sedang menjalani skripsiku yang nyaris selesai. Waktu berjalan sangat cepat hingga aku tak sadar bahwa aku akan segera lulus tahun ini.
Aku menyetir mobilku dengan tenang sambil mendengarkan playlist lagu milik Venna. Ya, aku mendengarkan lagu yang sama selama kurang lebih satu tahun ini. Masih kuingat wajahnya ketika mendengarkan lagu lagu ini, hal kecil seperti itu mampu membuatku menghangat kembali setelah melalui banyak tekanan.
"Selamat sore, bapak. Saya bawain kopi buat hari ini, tapi karena cuacanya lagi dingin saya pesenin yang hangat" ucapku setelah mengintip keberadaan dosenku di ruangannya. Kami cukup akrab sejak aku semester awal di kampus ini, jadi jangan heran bila aku mengobrol dengannya dengan sangat santai.
"Eh, masuk Dim masuk. Sudah saya bilang tidak usah bawa apa apa kalau bimbingan, kamu ini" candanya setelah melihatku masuk.
"Bagaimana? Sudah kau selesaikan revisimu terakhir kali?" ucapnya sambil menyesap kopi.
"Tentu, saya rasa kali ini sudah sempurna" aku menyerahkan setumpuk kertas kertas yang sudah ku siapkan.
"Ya sudah, besok sidang bagaimana?"
"YAH BAPAK, GAK GITU JUGA DONG!" pekikku sambil memelototkan mata karena ucapannya.
"Hahaha. Saya bercanda, Adimas"
![](https://img.wattpad.com/cover/304280453-288-k899206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HELIOPHILIA | Doyoung x Sejeong
FanfictionHeliophilia (n.) Desire to stay in the sun; love of sunlight; An addiction to the sun ••••• "Kalau mau lompat, ya lompat saja, mas" Aku terkejut bukan main karena suara yang tiba tiba muncul dari sebelah kiriku. Aku menoleh cepat dan mendapati gadi...