Kami merayakan kelulusanku di restoran cepat saji dekat kampus. Walau sederhana tapi dua gadis yang ikut merayakanku ini sangat girang seperti anak kecil, apalagi saat es krim yang mereka pesan datang.
Sedangkan aku, Janu, dan Rio saling bercanda dan mwngobrol layaknya anak muda biasanya. Kami telah bebas dari tugas kuliah yang melelahkan, dan sekarang kami tengah menyusun hal hal yang akan kami lakukan sebelum hari wisuda.
"Ke air terjun, yuk" ucap Janu pertama kali.
"Gue alergi dingin, kalau lo lupa" ujar Rio dengan mulut penuh kentang goreng.
"Yaelah, masa ke kolam renang biasa lagi. Eneg gue dapet pwmandangan tentara latian mulu" balasku.
"Nah. Sekali sekali kek nyari yang seger seger, asem nih mata"
"Gue siram cola seger nih, Nu" ancam Rio yang sudah mencekal gelas coca cola miliknya. "Heh, Cil, saran tempat liburan yang ada main airnya dong. Nih kanebo kanebo kaga bisa kalau liburan gak kena air" Rio ganti melayangkan pertanyaan pada Nara dan Meeta.
"Mana, ya? Daerah Malang mah kebanyakan kolam bocil atau kolam tentara, dimana lagi coba" ujar Nara.
"Ke Villa bapak gua aja, Nar. Lagi kosong noh tiga tiganya" ujar Meeta dengan santai.
"Gue lupa kalo temen gue tajir" celetuk Nara setelah tersedak burger di mulutnya.
Sedangkan kami bertiga juga hanya menatap tidak percaya dengan ucapan gadis muda tersebut. Pantas saja mobilnya yang ia pakai terlihat mahal, ternyata memang seperti keluarga geledek.
"Pake aja sok. Ada yang ada kolamnya, ada yang tetanggaan sama kebun jeruk, yang satu lagi ada perosotannya di kolam renangnya plus lapangan basket" jelasnya yang membuat kami makin menganga.
"Gas anjir, ayo ikut semua dah"
"Yang ada kebun jeruknya, please. Seru banget anjir tinggal petik" ujar Rio girang.
"Dapet yang ada kolamnya biasa aja udah syukur" balas Janu kemudian.
Aku hanya terdiam menahan mulutku tertutup dan menunggu keputusan bersama saja, karena jika aku mengutarakan pendapatku maka harga diriku akan luntur.
"Dim?"
"Suara terakhir ada di elu, nih" tegur mereka.
"Hah? Apaan?" tanyaku gugup.
"Mau Villa yang mana ih"
"Buruan elah"
"M - mau yang ada, ekhem, perosotannya" ucapku malu malu sambil mengalihkan pandangan.
Adegan selanjutnya adalah mereka yang menertawaiku habis habisan. Tentu saja, di umurku yang segini akan memalukan jika menginginkan permainan seluncuran di kolam renang. Tapi itu memang menyenangkan bukan?
"Nih bocil bocil, kuliah kapan libur?" tanya Rio kembali.
"Minggu depan udah libur, sih. Kegiatan lainnya juga bisa lah libur bentar"
"Sip, ikut semua yak. Makan yang atur kita kita kok"
Akhirnya kami memesan Villa milik Meeta, dan kami mendapatkan biaya penginapan gratis karena membawa Meeta sekaligus. Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada kami kali ini.
Seminggu lagi kami akan berangkat ke kota sebelah. Kami akan berlibur 3 hari 3 malam kali ini. Membayangkan berenang dengan perosotan membuatku tidak sabar menunggu hari keberangkatan.
🕊️
"Mamaaa, kaos kaki Dimas dimana yaa??" teriak anak lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELIOPHILIA | Doyoung x Sejeong
FanfictionHeliophilia (n.) Desire to stay in the sun; love of sunlight; An addiction to the sun ••••• "Kalau mau lompat, ya lompat saja, mas" Aku terkejut bukan main karena suara yang tiba tiba muncul dari sebelah kiriku. Aku menoleh cepat dan mendapati gadi...